Halunasi adalah gangguan mental yang meliputi sesuatu yang dipersepsikan secara tidak nyata. Penyebab halusinasi adalah gangguan mental atau penggunaan zat tertentu.
2023-03-24 07:28:21
Halusinasi dapat berupa penglihatan, pendengaran, pengecapan, penciuman, dan sensasi fisik.
Table of Content
Orang yang mengalami halusinasi memiliki persepsi pancaindra yang berbeda dengan orang-orang pada umumnya. Penderita merasakan halusinasi dalam keadaan sadar dan bukan saat sedang bermimpi.
Advertisement
Masyarakat terkadang berpikir bahwa halusinasi hanya meliputi pendengaran dan penglihatan saja, tetapi sebenarnya penderita halusinasi dapat merasakan, melihat, mendengar, mencium, dan mengecap sesuatu yang sebenarnya tidak ada.
Halusinasi merupakan gejala dari gangguan mental lainnya, seperti skizofrenia dan psikosis. Halusinasi dapat membuat penderitanya menjadi cemas, takut, dan tidak mampu memercayai sekitarnya.
Halusinasi seringkali disamakan dengan delusi, padahal delusi dan halusinasi adalah dua hal yang berbeda. Delusi meliputi kepercayaan yang kuat akan sesuatu yang tidak nyata terjadi, sementara halusinasi meliputi sesuatu yang dipersepsikan secara tidak nyata.
Halusinasi dapat berupa penglihatan, pendengaran, pengecapan, penciuman, dan sensasi-sensasi fisik. Penderita dapat mengalami satu jenis halusinasi atau campuran dari halusinasi lainnya.
Berikut adalah jenis-jenis halusinasi yang dapat dialami:
Melihat sesuatu yang tidak nyata, misalnya melihat serangga di tangan atau wajah orang lain.
Mendengarkan sesuatu yang tidak nyata dan dapat berasal dari dalam atau luar pikiran, misalnya, mendengarkan bisikan-bisikan.
Mengecap rasa yang berbeda dari makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Mencium bau-bau tertentu yang dapat berasal dari diri sendiri atau sekitar.
Merasakan sensasi-sensasi fisik yang tidak nyata, misalnya merasa digelitik padahal tidak ada orang yang menggelitik.
Baca Juga
Halusinasi dapat disebabkan oleh beberapa kondisi tertentu. Berikut merupakan beberapa penyebab halusinasi menurut NHS.
Gangguan mental seperti skizofrenia dan psikosis dapat memicu halusinasi yang merupakan salah satu gejala dari gangguan mental yang dialami. Penderita skizofrenia biasanya mengalami halusinasi visual atau halusinasi auditori.
Penggunaan zat-zat tertentu, seperti narkotika dan alkohol dapat menyebabkan halusinasi pada seseorang.
Kondisi medis tertentu seperti, penyakit parkinson, migrain, epilepsi, sindrom Charles Bonnet, demensia, demam, dan tumor di otak, dapat mengakibatkan halusinasi pada penderitanya.
Orang yang mengalami gangguan cemas dan depresi juga bisa mengalami halusinasi. Halusinasi yang dirasakan oleh mereka biasanya singkat dan berkatian dengan emosi yang sedang dirasakan oleh mereka.
Gangguan tidur juga bisa menjadi penyebab halusinasi. Menurut sejumlah ahli, biasanya halusinasi ini terjadi saat seseorang sedang tidur atau terbangun dari tidurnya.
Dalam beberapa kasus, halusinasi ini juga bisa muncul saat seseorang mengalami sleep paralysis (kondisi yang membuat seseorang terbangun dan tidak bisa menggerakkan tubuhnya).
Halusinasi tidak dapat hilang dengan sendirinya dan membutuhkan penanganan khusus. Oleh karenanya sangat direkomendasikan untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda atau orang-orang terdekat mengalami halusinasi. Halusinasi biasanya ditangani dengan medikasi dan/atau psikoterapi.
Saat penderita mengalami halusinasi, Anda mungkin akan merasa takut dengan perilaku yang dilakukan oleh penderita. Penderita juga mungkin merasa takut dengan apa yang dialami. Oleh karenanya, penting bagi Anda untuk tetap tenang sebelum mendekati penderita.
Dekati dan panggil nama penderita secara perlahan dan tanyakan apa yang dialami olehnya serta perasaan apa yang dialaminya. Buat penderita menjadi terbuka dengan Anda.
Anda dapat memberitahukan penderita bahwa ia mengalami halusinasi, tetapi Anda tidak perlu berargumen dengannya jika penderita tidak percaya dengan Anda. Tanyakan kepada penderita apa ada yang bisa dilakukan untuk membantunya.
Anda dapat membantu penderita untuk menangani halusinasinya dengan beraktivitas bersamanya serta membantunya untuk mencari cara menangani halusinasi yang dialami. Anda perlu merujuk penderita ke dokter dan ahli kesehatan mental.
Jika Anda mengetahui orang-orang yang kemungkinan halusinasi, segera rujuk orang tersebut untuk berkonsultasi dengan dokter dan ahli kesehatan mental sebelum gejala yang dialami menjadi lebih parah.
Penanganan dari dokter atau ahli kesehatan mental mungkin dapat membantu orang tersebut mendapatkan penanganan terbaik agar gejala yang dialaminya tidak memburuk dan menyebabkan penurunan kualitas hidup.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Efek ganja secara negatif dan manfaat masih menjadi perdebatan hingga saat ini. Tanaman ganja sendiri diketahui mengandung lebih dari 500 jenis zat kimia, dan bisa memberikan efek psikoaktif atau membuat pikiran menjadi linglung.
Jenis-jenis skizofrenia lama kini telah dihapus dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders 5th edition (DSM-V) dan menetapkannya menjadi skizofrenia saja.
Bukan hanya sekadar pengisi waktu luang, manfaat hobi juga baik untuk kesehatan mental dan fisik. Selain itu, hobi juga menurunkan risiko penyakit. Ada beragam hobi yang bisa Anda lakukan demi kesehatan mental, seperti menari, menulis, dan berkebun.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved