Haid cuma 1 hari dan darahnya sedikit terkadang dirasakan oleh para wanita. Ternyata, terdapat berbagai kondisi medis dan faktor gaya hidup yang dapat menyebabkannya. Perlukah dikhawatirkan?
2023-03-15 23:00:13
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Haid cuma 1 hari dan sedikit darahnya? Bisa jadi Anda sedang hamil!
Haid cuma 1 hari dan darahnya sedikit kadang dialami oleh sebagian wanita. Di balik masalah ini, ada berbagai macam kondisi medis dan faktor gaya hidup yang dapat menyebabkannya.
Advertisement
Secara umum, masa haid berlangsung selama 2-7 hari. Jika kurang dari itu, bisa jadi ada kondisi atau penyakit yang menyebabkannya.
Siklus normal menstruasi biasanya terjadi setiap 28 hari sekali. Namun, ini tidak bisa menjadi acuan karena beberapa wanita bisa mengalami haid setiap 21-35 hari sekali.
Durasi masa haid yang dirasakan wanita juga berbeda-beda, ada yang mengalami masa haid selama 3-5 hari, ada pula yang berdurasi 2 hari saja. Namun, bagaimana jika haid cuma 1 hari dan darahnya sedikit? Apa penyebabnya?
Tidak selamanya darah yang keluar dari vagina terjadi akibat menstruasi. Terkadang, darah yang keluar dari alat kelamin wanita dapat menandakan kehamilan, terutama jika terjadi hanya 1-2 hari saja.
Ketika sel telur yang sudah dibuahi menempel pada lapisan rahim, perdarahan bisa saja terjadi akibat proses implantasi. Darah yang keluar biasanya hanya sedikit dan warnanya merah muda atau cokelat tua.
Umumnya, perdarahan implantasi akan muncul 10-14 hari setelah pembuahan. Namun, tidak semua wanita hamil akan mengalaminya. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, perdarahan implantasi hanya akan terjadi pada 15-25 persen kehamilan saja.
Segeralah beli test pack atau datang ke dokter untuk memastikan apakah Anda hamil atau tidak. Jika memang hamil, dokter dapat melakukan berbagai prosedur untuk merawat kehamilan Anda.
Sel telur yang sudah dibuahi seharusnya akan menempel pada rahim. Namun, jika sel telur yang sudah dibuahi itu malah menempel pada saluran tuba falopi, ovarium, atau serviks, bisa jadi itu menandakan kehamilan ektopik.
Salah satu ciri kehamilan ektopik adalah perdarahan dari vagina disertai nyeri panggul. Jika sel telur yang sudah dibuahi itu terus tumbuh di tuba falopi, hal ini dapat menyebabkan tuba falopi pecah, sehingga mengakibatkan perdarahan hebat.
Segeralah datang ke dokter jika Anda mengalami nyeri panggul, nyeri perut, pingsan, hingga perdarahan tidak normal dari vagina.
Alat kontrasepsi (pil KB, suntikan KB, spiral) dan beberapa obat tertentu dapat menyebabkan haid cuma 1 hari dan darahnya sedikit.
Hormon yang ada di alat kontrasepsi dapat menipiskan lapisan rahim sehingga menyebabkan fase menstruasi yang singkat dengan darah sedikit. Selain itu, obat-obatan, seperti pengencer darah, antidepresan, steroid, obat herbal (ginseng), dan tamoxifen, juga berpotensi menyebabkan haid cuma 1 hari dan darahnya sedikit.
Stres adalah gangguan mental yang bisa berdampak buruk pada hormon di dalam tubuh. Jadi tidak heran kalau stres pun mampu mengganggu siklus menstruasi.
Jika Anda sedang mengalami stres parah, masa haid juga bisa menjadi lebih pendek. Selain itu, darah haid yang keluar pun hanya sedikit.
Dalam kasus yang lebih parah, wanita yang sedang stres mungkin tidak akan haid sama sekali. Saat stres sudah diatasi, maka siklus menstruasi akan kembali normal seperti sedia kala.
Penurunan berat badan secara tiba-tiba dan signifikan dapat menyebabkan periode menstruasi menjadi tidak teratur. Kondisi medis berbahaya, seperti anoreksia nervosa atau bulimia nervosa, yang berdampak pada pola makan juga bisa membuat wanita tidak menstruasi.
Olahraga memang sangat baik untuk kesehatan wanita. Namun jika dilakukan berlebihan, siklus menstruasi dapat terganggu. Terutama jika umlah energi yang terbakar saat olahraga tidak seimbang dengan nutrisi yang dikonsumsi.
Hal ini dapat menyebabkan hipotalamus (bagian otak) memperlambat atau menghentikan produksi hormon yang mengontrol ovulasi.
Menyusui dapat menyebabkan haid cuma 1 hari dan darahnya sedikit. Tidak hanya itu, menyusui pun bisa menunda masa menstruasi.
Sebab, tubuh seorang ibu akan memproduksi hormon prolaktin saat sedang menyusui. Hormon yang membantu tubuh memproduksi air susu ibu ini dapat mencegah kemunculan menstruasi.
Kebanyakan wanita akan kembali merasakan fase menstruasi normal sekitar 9-18 bulan setelah bayinya dilahirkan.
Saat wanita mencapi usia 30-50 tahun, mereka dapat merasakan perimenopause. Perimenopause adalah masa sebelum menopause yang dapat berdampak pada siklus menstruasi.
Kondisi ini bahkan bisa memperpendek durasi menstruasi. Tidak hanya itu, perimenopause juga berpotensi menyebabkan wanita tidak menstruasi.
Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah ketidakseimbangan hormon yang akan dialami 1 dari 10 wanita di usia suburnya. Kondisi medis ini juga dianggap sebagai penyebab umum dari kemandulan yang dirasakan wanita.
Sindrom ini ternyata juga bisa menghentikan ovulasi dan memperpendek durasi menstruasi. Gejala-gejalanya sindrom ovarium polikistik meliputi:
Untuk mengatasinya, dokter akan merekomendasikan obat KB hormon, antiandrogen, atau metformin.
Keguguran dapat menyebabkan munculnya darah dari vagina yang disalahartikan dengan darah menstruasi. Hal ini dapat terjadi pada wanita yang tidak sadar bahwa dirinya sedang hamil.
Perdarahan akibat keguguran dapat muncul dalam skala ringan atau berat. Durasi perdarahannya juga akan berbeda-beda, tergantung dari usia kehamilannya.
Selain perdarahan, gejala keguguran lain yang harus diwaspadai adalah kram perut, nyeri perut, nyeri panggul, dan nyeri punggung.
Pada fase pubertas, remaja perempuan akan mulai mengalami fase menstruasi. Namun, karena fluktuasi hormonnya masih belum stabil, maka fase menstruasinya bisa sangat sebentar. Dibutuhkan beberapa tahun sampai akhirnya fase menstruasi akan teratur.
Baca Juga
Haid cuma 1 hari dan darahnya sedikit dapat menjadi tanda kehamilan, tapi ada juga kondisi dan penyakit yang bisa menyebabkannya.
Jika Anda khawatir dengan kondisi ini, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Seperti beberapa barang lain, pembalut juga punya batas tanggal kedaluwarsa. Jangan menyimpan pembalut lebih dari lima tahun.
Selaput dara tidak bisa menjadi indikator dalam cara melihat keperawanan wanita. Jangan sampai terjebak mitos yang beredar.
Cuti bagi perempuan yang mengalami nyeri haid justru lebih sedikit menurunkan produktivitas dibanding jika tetap masuk kerja.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved