Penyebab gusi berlubang bisa dikarenakan kondisi periodontitis, infeksi, gusi terbuka akibat operasi cabut gigi, dan penyakit gusi langka. Beberapa penyebab ini dapat dicegah dengan rajin menggosok gigi.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
7 Agt 2021
Gusi berlubang bisa diakibatkan oleh luka di gusi
Table of Content
Gigi berlubang mungkin sudah biasa, tapi bagaimana dengan gusi berlubang? Gusi bolong terjadi ketika ada area di gusi yang lubang, bertakuk, dan bentuknya menyerupai kantong. Biasanya, kondisi lubang di gusi ini identik dengan periodontitis.
Advertisement
Periodontitis adalah infeksi gusi serius yang membuat jaringan lunak serta tulang penopang gigi bermasalah. Namun, ada langkah yang bisa dilakukan untuk mencegahnya terjadi.
Keluhan seperti gusi merah, bengkak, hingga berlubang memiliki pemicu yang berbeda-beda. Berikut penjelasannya:
Penyakit pada gusi yang cukup parah. Ini terjadi ketika plak menghancurkan gigi. Plak ini berasal dari bakteri yang melahap gula dari makanan Anda sebagai sumber energi mereka.
Ketika bakteri ini makan gula makanan, mereka juga memproduksi zat sisa. Zat inilah yang bisa menyebabkan gusi mengalami iritasi, radang, dan juga mudah berdarah.
Saat peradangan sudah menyebar hingga ke jaringan gusi dan mengenai tulang, itulah periodontitis. Konsekuensinya, jaringan dan tulang bisa hancur. Gusi akan turun dan membentuk lubang atau kantong di antara gigi dan gusi.
Gejala lain yang menyertai periodontitis adalah:
Terkadang, infeksi juga bisa menyebabkan munculnya lubang di gusi. Pemicunya bisa karena bakteri maupun virus. Salah satu contohnya adalah infeksi virus herpes simplex yang menyebabkan herpetic gingivostomatitis. Biasanya, ini terjadi pada anak-anak.
Gejala yang muncul pada penyakit ini di antaranya:
Sebagian besar infeksi gusi bisa mereda dengan sendirinya. Namun jika tidak kunjung membaik setelah beberapa hari, sebaiknya segera berobat ke dokter gigi.
Setelah prosedur cabut gigi dilakukan, tentu ada rongga di gusi yang kosong. Ini disebut dengan open tooth socket. Idealnya, lubang ini akan menutup dengan sendirinya dalam rentang waktu delapan minggu setelah cabut gigi.
Penting untuk tidak menggosok terlalu keras atau menyentuh terlalu sering karena bisa menyebabkan terjadinya dry socket. Ketika ini terjadi, saraf dan tulang gigi yang baru dicabut akan terlihat karena dan menimbulkan rasa nyeri luar biasa.
Ini termasuk jenis penyakit gusi yang langka. Biasanya, necrotizing periodontal disease terjadi secara tiba-tiba dan berkaitan dengan matinya jaringan (necrosis). Orang dengan imun lemah rentan mengalaminya.
Pada penyakit ini, jaringan gusi akan tampak seperti menonjol keluar. Terkadang, ada luka juga yang nyeri saat tersentuh. Area sarafnya akan tertutup membran berwarna putih atau kuning.
Gejala lain yang juga menyertai di antaranya:
Lokasi munculnya gusi bolong bisa berbeda-beda, bergantung pada apa penyebabnya. Pada kasus periodontitis dan necrotizing periodontal disease, lubang biasanya terjadi di area bertemunya gusi dan gigi.
Sementara pada kasus open tooth socket, tentu keluhan muncul di tempat gigi dicabut. Jika masalah gusi terjadi karena infeksi, ini bisa muncul di bagian gusi mana saja.
Setelah mengetahui secara pasti apa penyebab gusi berlubang, dokter gigi akan mengupayakan penanganannya. Beberapa opsi yang bisa diberikan seperti:
Metode ini dilakukan untuk menghilangkan plak yang ada di atas maupun bawah garis gusi. Biasanya, ini adalah penanganan untuk periodontitis. Dokter gigi menyebutnya dengan istilah deep cleaning.
Ada dua tahap dalam proses ini, pertama scaling yaitu menghilangkan plak yang ada di gigi dan kantong sekitar garis gusi. Kemudian, dilanjutkan dengan root planing yaitu membersihkan akar gigi yang terletak di bawah garis gusi. Cara ini membantu merapikan akar sehingga kembali melekat ke gusi.
Perawatan ini bisa dilakukan dalam kunjungan ke dokter gigi, tanpa perlu menginap. Biasanya, dokter juga mungkin memberikan bius lokal untuk mengurangi rasa tidak nyaman.
Jika kondisi gusi bolong cukup parah, dokter akan merekomendasikan operasi periodontal. Beberapa contohnya adalah:
Jika infeksi gusi terjadi akibat bakteri, dokter akan memberikan antibiotik. Tujuannya untuk membunuh bakteri atau menunda berkembang biak terlalu cepat.
Tentu tak ada yang ingin mengalami masalah gusi berlubang seperti di atas. Jika belum terlambat, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegahnya terjadi:
Baca Juga
Ketika cara-cara di atas sudah diterapkan, maka kesehatan gigi dan mulut terutama gusi tentu bisa lebih terjaga. Pada saat memeriksakan diri ke dokter pun Anda bisa bertanya apakah metode menjaga kesehatan gigi dan mulut selama ini sudah tepat atau belum.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar gejala munculnya lubang di gusi, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Ada berbagai cara mengatasi perut kembung yang bisa dilakukan secara alami, misalnya dengan minum teh herbal atau memijat perut.
7 Agt 2023
Infeksi ginjal dimulai dari infeksi kandung kemih yang menyebar ke ginjal. Gejala infeksi ginjal dapat beragam, seperti mual, muntah, pusing hingga nyeri punggung, dan panggul.
18 Apr 2023
Beredar kabar bahwa air bawang putih mampu sembuhkan corona. Benarkah hal tersebut? Memang, bawang putih merupakan rempah yang banyak khasiat, tapi cobalah cek kebenarannya!
20 Mar 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved