Penyebab gusi berdarah saat sikat gigi yang paling umum, di antaranya penumpukan plak gigi, penggunaan sikat gigi yang tidak benar, kebersihan mulut yang buruk, hingga obat-obatan. Kondisi ini umumnya dapat diatasi dengan cara-cara alami yang bisa dilakukan di rumah.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
8 Sep 2021
Gusi berdarah saat sikat gigi dialami oleh banyak orang
Table of Content
Pernahkah Anda mengalami gusi berdarah saat sikat gigi atau flossing dengan benang gigi? Jika perdarahan yang terjadi tergolong ringan dan berlangsung sebentar atau sesekali saja, Anda tidak perlu terlalu khawatir karena kondisi ini umumnya aman.
Advertisement
Namun, jika Anda sering mengalami gusi luka karena sikat gigi, tidak ada salahnya untuk mewaspadai kondisi ini dan memeriksakan diri Anda ke dokter gigi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Simak artikel ini untuk mengenal lebih lanjut seputar penyebab gusi berdarah saat sikat gigi dan cara yang dapat Anda lakukan untuk mengatasinya.
Penyebab gusi berdarah saat sikat gigi yang paling sering terjadi adalah penumpukan plak atau karang gigi. Kedua hal ini membuat bakteri bisa tumbuh di sepanjang gusi dan menyebabkan penyakit gusi.
Jika Anda jarang menyikat gigi atau menjaga kesehatan mulut secara keseluruhan, plak gigi dapat menumpuk dan mengiritasi gusi. Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan, bengkak, hingga nyeri pada gusi.
Selain penumpukan plak dan karang gigi, berikut adalah beberapa penyebab gusi luka karena sikat gigi lainnya yang juga sering terjadi.
Selain itu, ada penyebab gusi berdarah saat sikat gigi lainnya yang lebih jarang terjadi, seperti kehamilan dan periodontitis.
Dilansir dari Memphis Center for Family and Cosmetic Dentistry, sekitar 40 persen ibu hamil dapat mengalami gingivitis kehamilan yang umumnya terjadi di antara bulan kedua hingga ke delapan.
Kondisi ini disebabkan oleh perubahan hormon, terutama peningkatan hormon progesteron, sehingga membuat gusi lebih sensitif terhadap plak dan bakteri lebih mudah tumbuh di plak dan sepanjang garis gusi.
Beberapa gejala umum gingivitis kehamilan adalah berdarah saat sikat gigi dan gusi merah serta meradang.
Sementara itu, periodontitis dapat terjadi jika Anda tidak segera menangani gingivitis. Penyakit gusi ini dinilai sebagai masalah jangka panjang karena dapat memengaruhi jaringan dan tulang di mulut yang menopang gigi Anda.
Gusi Anda dapat menjadi merah, meradang, dan bahkan bisa terlepas dari gigi. Jika Anda tidak segera mengatasinya, penyebab gusi luka karena sikat gigi ini dapat menyebabkan Anda kehilangan sejumlah gigi.
Periodontitis menyebabkan gusi lebih mudah berdarah karena kondisinya sangat teriritasi dan meradang.
Penyebab gusi berdarah saat sikat gigi yang ringan dapat diatasi dengan sejumlah cara alami yang mudah untuk Anda lakukan di rumah. Berikut adalah beberapa cara mengobati gusi luka karena sikat gigi yang bisa dicoba.
Jika Anda memiliki gusi yang sensitif, cobalah untuk memilih sikat gigi yang lembut atau cocok untuk gusi sensitif. Anda biasanya dapat melihat keterangan ini pada kemasan pasta gigi.
Asosiasi Dokter Gigi Amerika Serikat (ADA) merekomendasikan penggunaan sikat gigi berbulu lembut selama dua menit dan sebanyak dua kali sehari. Rekomendasi ini berlaku baik bagi sikat gigi manual maupun elektrik.
Anda juga dianjurkan untuk mengganti sikat gigi selama 3-4 bulan sekali atau lebih awal lagi jika bulu-bulu sikatnya sudah mulai rusak.
Dalam banyak kasus, Anda dapat menghentikan dan menghindari gusi berdarah saat sikat gigi hanya dengan meningkatkan kebersihan mulut Anda. Soal sikat gigi yang tepat, Anda bisa menemukannya pada penjelasan sebelumnya.
Anda juga direkomendasikan untuk menggunakan pasta gigi fluoride dan melakukan flossing dengan benang gigi setidaknya sekali dalam sehari.
Memulai kebiasaan flossing memang dapat menyebabkan gusi berdarah pada awalnya karena gusi belum terbiasa. Namun, dengan kebiasaan flossing yang konsisten setiap harinya, perdarahan pada gusi seharusnya berhenti.
Melakukan flossing secara rutin juga dapat meningkatkan kesehatan gusi secara keseluruhan dan mengurangi intensitas gusi berdarah seiring berjalannya waktu.
Anda juga disarankan untuk mengunjungi dokter gigi secara rutin setidaknya enam bulan sekali untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi.
Tahukah Anda kalau hidrogen peroksida bisa digunakan untuk berkumur setelah sikat gigi? Cara mengobati gusi luka karena sikat gigi ini juga dapat membantu untuk menghilangkan plak dan menjaga kesehatan gusi.
Jika Anda mengalami gusi berdarah saat sikat gigi, cobalah berkumur dengan hidrogen peroksida setelah sikat gigi dan jangan menelannya.
Dilansir dari sebuah penelitian dalam Journal of Periodontology, 99 peserta penelitian diberikan cairan kumur hidrogen peroksida untuk mengetahui efektivitasnya dalam meredakan gingivitis dan memutihkan gigi.
Hasilnya, peserta penelitian yang berkumur dengan hidrogen peroksida memiliki gingivitis yang lebih sedikit daripada kelompok kontrol.
Jika Anda punya kebiasaan merokok, ini waktu yang tepat untuk berhenti. Selain dikaitkan dengan penyakit berbahaya, seperti kanker paru-paru dan penyakit jantung, merokok juga dapat menyebabkan penyakit gusi.
Kebiasaan merokok dapat menurunkan sistem imun sehingga membuat tubuh kesulitan dalam memerangi bakteri-bakteri dari plak gigi. Hasilnya, Anda semakin rentan terhadap penyakit gusi yang bisa menyebabkan gusi berdarah saat sikat gigi.
Berhenti merokok bisa membantu menyembuhkan gusi Anda dan menghentikan perdarahannya.
Berkumur secara rutin dengan air garam hangat juga dapat mengurangi bakteri di mulut dan menghentikan gusi luka karena sikat gigi.
Untuk melakukan cara mengobati gusi luka karena sikat gigi ini, Anda hanya perlu mencampurkan setengah sendok teh garam ke dalam gelas berisi air hangat, lalu menggunakannya untuk berkumur selama beberapa detik. Lakukan sebanyak tiga sampai empat kali dalam sehari.
Mengonsumsi makanan yang kaya vitamin C dapat meningkatkan sistem imun sekaligus membantu memerangi infeksi gusi yang menyebabkan gusi berdarah saat sikat gigi.
Kekurangan vitamin C juga dapat memperparah gusi berdarah yang Anda alami, bahkan jika Anda telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga kebersihan mulut secara rutin.
Anda dapat mengonsumsi jeruk, paprika, hingga wortel untuk membantu memenuhi kebutuhan vitamin C harian.
Di sisi lain, kekurangan vitamin K dapat membuat Anda mudah mengalami perdarahan, termasuk gusi berdarah. Vitamin ini dianggap penting karena berperan penting dalam pembekuan darah.
Anda dapat memenuhi kebutuhan vitamin K melalui konsumsi sayur-mayur, seperti bayam, kale, hingga sawi.
Anda juga bisa mengonsumsi baik suplemen vitamin C maupun vitamin K. Namun, pastikan Anda telah berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
Baca Juga
Pastikan Anda telah memahami berbagai penyebab gusi berdarah saat sikat gigi dan cara mengatasinya supaya masalah ini bisa segera diatasi.
Jika kondisi gusi luka karena sikat gigi yang Anda alami tidak kunjung membaik atau semakin parah, segera periksakan diri ke dokter gigi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Apabila Anda memiliki pertanyaan seputar masalah kesehatan, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Aby Rachman
Referensi
Artikel Terkait
Menggertakkan gigi geligi saat tidur atau bruxism dapat berdampak buruk pada area wajah. Untuk mencegah menggertakkan gigi geligi, Anda bisa menghindari alkohol dan merokok.
26 Mei 2019
Sikat gigi setelah makan bisa boleh dilakukan. Namun, tunggu sekitar 30-60 menit kemudian agar asam makanan tidak mengikis lapisan pelindung enamel gigi yang memicu kerusakan.
22 Feb 2022
Langit-langit mulut sakit dapat mengganggu aktivitas keseharian, seperti berbicara maupun mengunyah makanan. Ternyata, kondisi ini dapat disebabkan berbagai macam penyakit, salah satunya kanker!
17 Agt 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved