Penyebab gusi berdarah bisa diakibatkan karena menumpuknya karang gigi, periodontitis, kekurangan vitamin C dan K, diabetes, menyikat gigi terlalu keras, flossing gigi, hingga perubahan hormon saat hamil. Cara menyembuhkan gusi berdarah harus berdasarkan penyebabnya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
19 Mei 2023
Gusi berdarah bisa dipicu oleh penyakit sistemik seperti diabetes
Table of Content
Gusi berdarah mungkin sudah sering kamu alami. Kebanyakan orang mengalaminya saat sedang menyikat gigi. Namun sebenarnya, ada banyak hal lain yang bisa membuat gusi gampang berdarah.
Advertisement
Gusi yang berdarah bisa diatasi dengan lebih tepat dan efektif, apabila kamu mengetahui penyebab awal munculnya kondisi ini.
Gusi berdarah merupakan salah satu penyakit gusi yang paling umum terjadi dan bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari cara menyikat gigi yang salah, hingga penyakit lain seperti diabetes.
Berikut ini berbagai penyebab gusi berdarah yang perlu kamu kenali, agar lebih waspada.
Karang gigi yang menumpuk adalah biang kerok dari banyak masalah gusi, termasuk gusi berdarah. Sebab, karang gigi adalah sarangnya bakteri, dan bakteri tersebut dapat memicu infeksi atau peradangan pada gusi (gingivitis) yang kemudian menimbulkan gejala seperti bengkak, merah, dan mudah berdarah.
Masalah kesehatan gusi lain yang juga bisa memicu gusi sering berdarah tanpa sebab adalah periodontitis. Kondisi ini bisa terjadi saat radang gusi tidak segera diobati, sehingga peradangan meluas hingga ke tulang dan jaringan pendukung gigi lainnya.
Orang yang mengalami periodontitis akan sangat sering mengalami gusi berdarah, bahkan tanpa ada pemicunya. Gusi bisa berdarah dengan sendirinya saat kamu bahkan sedang diam saja. Kondisi ini disebut sebagai perdarahan spontan dan merupakan gejala yang khas pada periodontitis.
Pada keadaan yang parah, periodontitis bahkan bisa membuat gigi lepas dengan sendirinya karena kerusakan tulang penyangga gigi yang terjadi.
Gusi berdarah bisa terjadi sebagai akibat tubuh kekurangan vitamin C. Vitamin C dapat membantu jaringan di tubuh untuk berkembang dan memperbaiki diri ketika terjadi kerusakan. Vitamin ini juga dapat membantu proses penyembuhan luka, dan menguatkan tulang serta gigi.
Saat tubuh kekurangan vitamin C, gusi dapat mudah bengkak yang juga dapat menyebabkan kamu gampang mengalami , gusi berdarah.
Jika perdarahan yang terjadi di gusi cukup banyak, maka bisa saja hal ini akibat kekurangan vitamin K di dalam tubuh. Vitamin K memang berfungsi dalam proses penggumpalan darah dan menghentikan perdarahan.
Jadi, saat kamu kekurangan vitamin K, gangguan yang berkaitan dengan perdarahan lebih mudah terjadi, termasuk darah sulit membeku dan gusi berdarah.
Gusi berdarah adalah salah satu ciri diabetes tipe 1 dan 2 yang juga perlu disadari. Penderita diabetes tidak bisa melawan kuman atau bakteri yang bisa menyebabkan berbagai gangguan di tubuh, termasuk radang gusi. Sehingga gusi menjadi lebih mudah berdarah.
Kadar gula darah yang tinggi, juga akan membuat tubuh sulit sembuh apabila terluka, atau mengalami gangguan seperti peradangan. Sehingga, kemungkinan kondisi gusi semakin memburuk pun akan semakin tinggi.
Mungkin masih banyak orang yang berpikir bahwa agar gigi menjadi bersih, maka menyikat gigi semakin kencang, akan semakin baik. Akibatnya, tidak jarang gusi jadi berdarah saat sikat gigi. Kebiasaan menyikat gigi terlalu keras juga bisa membuat gigi lama-kelamaan terkikis serta merusak gusi.
Cara menyikat gigi yang benar adalah dari arah gusi ke gigi, bukan dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Menggunakan bulu sikat yang keras, juga bisa membuat gusi terluka hingga berdarah.
Membersihkan gigi sebenarnya tidak hanya bisa dilakukan dengan sikat gigi. Pasalnya, sikat gigi tidak akan bisa menjangkau hingga ke sela-sela gigi. Karena itulah, kamu disarankan juga untuk membersihkan gigi menggunakan dental floss (benang gigi).
Namun, penggunaan dental floss seringkali menjadi penyebab gusi berdarah pada anak. Biasanya ini mudah terjadi di fase awal anak belajar menggunakan dental floss. Pendarahan terjadi karena celah dalam gusi sangat sensitif dan mudah gelisah saat seseorang baru memulai rutinitas flossing.
Flossing juga harus dilakukan secara perlahan. Jika benang gigi digesekkan terlalu keras di sela-sela gigi, maka gusi yang berada di area tersebut bisa terluka, sehingga terjadi perdarahan.
Gusi berdarah saat hamil adalah hal yang umum terjadi. Biasanya, kondisi ini juga disertai dengan pembengkakan.
Selama masa kehamilan, perubahan hormon dapat menyebabkan bakteri di rongga mulut menjadi lebih mudah berkembang biak. Karena perubahan ini, ibu hamil dengan kondisi rongga mulut yang baik pun tetap bisa mengalami gusi bengkak dan berdarah. Sementara itu, ibu hamil dengan kondisi rongga mulut yang kurang baik, lebih berisiko mengalami periodontitis.
Pada beberapa kondisi yang jarang terjadi, gusi berdarah juga bisa karena adanya gangguan pada darah, seperti leukimia atau kanker darah, trombositopenia atau kekurangan platelet untuk proses pembekuan darah, dan hemofilia.
Untuk menyembuhkan gusi berdarah, berikut sederet cara yang bisa kamu coba::
Mengompres gusi dengan es atau berkumur dengan air dingin adalah langkah perawatan pertama saat gusi berdarah. Langkah ini akan menghentikan perdarahan yang terjadi untuk sementara waktu saja, sehingga tepat dilakukan untuk kamu yang mengalami gusi berdarah karena benturan.
Karang gigi adalah penyebab paling umum terjadinya infeksi yang bisa menyebabkan gusi berdarah. Sehingga, saat kamu mengalami kondisi ini, segeralah datang ke dokter gigi untuk menjalani scaling gigi atau prosedur pembersihan karang gigi. Dengan diangkatnya karang gigi, maka bakteri-bakteri yang menyebabkan gusi berdarah akan pergi dan kesehatan mulut pun akan kembali.
Menggosok gigi memang tidak akan menghilangkan karang gigi atau langsung menyembuhkan peradangan pada gusi dan jaringan pendukung lainnya. Tapi, cara ini bisa mencegah menumpuknya plak gigi yang merupakan cikal bakal karang gigi.
Saat menggosok gigi, pastikan kamu menggunakan bulu sikat yang halus dan sikat gigi dari arah gusi ke gigi, bukan sebaliknya atau malah menyamping dari kiri ke kanan. Sikatlah gigi minimal dua kali sehari, setelah sarapan dan sebelum tidur.
Selain dengan menyikat gigi, perawatan gigi lain seperti berkumur dengan obat kumur yang menggunakan benang gigi atau dental floss juga bisa menghambat penumpukan plak sehingga mencegah sekaligus menahan keparahan gusi berdarah.
Apabila gusi berdarah yang kamu alami ternyata disebabkan oleh kekurangan vitamin C atau vitamin K, maka solusi untuk menghentikannya adalah dengan memenuhi kebutuhan harian vitamin-vitamin tersebut. Konsumsilah makanan sehat yang merupakan sumber vitamin C dan K alami seperti buah-buahan dan sayur-sayuran.
Menjalani gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi dan berolahraga teratur akan membuat kadar gula darah di dalam tubuh tetap terjaga. Sehingga, dampak negatif diabetes seperti gusi mudah berdarah, jadi bisa dihentikan dan dihindari.
Saat mengalami gusi bengkak dan berdarah, segera berkonsultasi ke dokter. Pemeriksaan penting dilakukan untuk menemukan penyebab masalah pada gusi agar mendapatkan perawatan yang tepat.
Untuk mengatasi nyeri, kamu bisa mengonsumsi obat pereda nyeri atau obat sakit gigi di apotek. Berkumur air garam hangat juga bisa membantu meredakan bengkak pada gusi.
Kamu juga bisa rutin berkumur dengan obat kumur agar bengkak pada gusi bisa berkurang. Obat kumur dengan kandungan antibakteri bisa membantu membunuh bakteri dan mengurangi peradangan untuk menenangkan gusi yang bengkak, sakit, dan berdarah.
Baca Juga
Semakin cepat gusi berdarah diatasi, maka risiko kondisi ini berkembang menjadi lebih parah, juga akan semakin kecil. Tidak hanya gigi, kamu juga perlu untuk selalu menjaga kesehatan rongga mulut, termasuk gusi serta jaringan di sekitarnya.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar gusi berdarah maupun perawatan dan kesehatan gigi lainnya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Perubahan wajah setelah pakai behel dapat terjadi pada garis rahang, bentuk mulut dan ketebalan bibir. Perubahan ini terjadi karena saat gigi bergeser, maka jaringan di sekitar mulut pun akan ikut menyesuaikan. Beberapa orang mungkin terlihat lebih tirus.
18 Jun 2022
Jika gigi permanen copot, maka gigi penggantinya tidak akan bisa tumbuh lagi. Namun, gigi yang copot saat dewasa belum tentu gigi permanen. Pada gigi susu tertentu, gigi pengganti masih bisa tumbuh jika dirawat dengan benar.
5 Okt 2020
Pasang kawat gigi ditujukan untuk mengatasi susunan gigi yang berantakan. Jika ingin memasangnya, yang harus Anda lakukan adalah pemeriksaan dan pencetakan gigi.
5 Apr 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved