Beberapa penyebab gusi bengkak adalah tersangkutnya sisa makanan di sela-sela gigi, radang gusi, kehamilan, kekurangan vitamin, hingga konsumsi obat-obatan tertentu.
12 Des 2022
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Penyebab gusi bengkak dapat dipicu oleh tersangkutnya sisa makanan di sela gigi
Table of Content
Gusi bengkak adalah salah satu masalah kesehatan mulut yang sering terjadi. Kondisi ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan, bahkan hingga rasa sakit yang mengganggu. Penyebab gusi bengkak dan sakit pun bisa bermacam-macam sehingga tidak boleh diremehkan.
Advertisement
Ketika gusi membengkak, bentuknya jadi menonjol, tampak merah, dan dapat menutupi sebagian gigi.
Gusi juga menjadi sensitif sehingga lebih mudah berdarah saat Anda menyikat gigi atau membersihkan gigi dengan benang (flossing).
Pembengkakan gusi dapat dipicu banyak hal, mulai dari kebersihan mulut yang buruk hingga infeksi.
Berikut adalah penyebab gusi bengkak dan sakit yang harus Anda waspadai.
Radang gusi atau gingivitis adalah penyebab paling umum dari gusi bengkak.
Kondisi ini umumnya disebabkan kebersihan mulut yang buruk sehingga plak jadi menumpuk di antara sela-sela gigi dan gusi.
Plak adalah lapisan tipis yang terdiri dari bakteri dan partikel makanan yang melekat pada permukaan gigi.
Jika tidak dibersihkan, plak bisa menjadi karang gigi yang mengeras. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya peradangan pada gusi yang membuatnya nyeri dan mudah berdarah.
Tidak hanya itu, periodontitis juga bisa muncul akibat gusi bengkak yang tidak ditangani, yaitu infeksi gusi serius yang merusak jaringan lunak dan tulang penopang gigi.
Sisa-sisa makanan yang tidak dibersihkan dengan baik dapat tertinggal di antara sela-sela gigi dan gusi.
Kondisi ini dapat memicu terjadinya pertumbuhan dan penumpukan kuman di sana.
Akibatnya, gusi bisa mengalami iritasi dan pembengkakan karena tubuh berusaha melawan kuman tersebut.
Hal ini juga menjadi salah satu alasan umum kenapa gusi bengkak dan nyeri.
Tahukah Anda kalau kehamilan termasuk penyebab gusi bengkak?
Alasannya, peningkatkan produksi hormon selama kehamilan dapat meningkatkan aliran darah di gusi.
Kondisi ini bisa menyebabkan gusi lebih mudah teriritasi dan mengalami pembengkakan.
Selain itu, perubahan hormon ini dapat menghambat kemampuan tubuh melawan bakteri sehingga meningkatkan risiko Anda terkena radang gusi.
Kekurangan vitamin, terutama vitamin B dan C, juga bisa menyebabkan gusi bengkak.
Padahal vitamin C berperan penting untuk menjaga kesehatan gigi dan gusi. Vitamin ini bisa melindungi gusi agar tidak terinfeksi dan membengkak karena plak yang tersembunyi.
Jika kadar vitamin C terlalu rendah, Anda bisa terkena penyakit skorbut yang dapat menyebabkan anemia dan penyakit gusi.
Selain itu, kekurangan vitamin K juga dapat membuat gusi lebih rentan bengkak dan berdarah ketika bersentuhan dengan plak dan karang gigi.
Penyebab gusi bengkak dan sakit selanjutnya adalah infeksi mulut akibat jamur dan virus.
Misalnya, herpes dapat memicu penyakit gingivostomatitis yang menyebabkan gusi bengkak.
Pertumbuhan jamur yang berlebih di mulut (oral thrush) juga bisa menyebabkan gusi geraham bengkak.
Selain itu, gigi berlubang yang dibiarkan tanpa perawatan dapat menimbulkan abses gigi. Kondisi ini bisa menyebabkan pembengkakan pada gusi di sekitar gigi yang berlubang.
Cara menyikat gigi yang salah bisa menjadi penyebab gusi belakang bengkak.
Kebiasaan menyikat gigi dengan terlalu kencang dapat merusak gusi yang terbuat dari jaringan halus.
Gerakan yang tidak tepat saat menyikat gigi juga dapat mengiritasi dan merusak gusi sehingga memicu nyeri hingga perdarahan.
Selain itu, penggunaan sikat gigi dengan bulu yang keras bisa merusak enamel gigi atau menyebabkan gusi merah dan bengkak.
Salah satu penyebab gusi bengkak dan sakit adalah sariawan. Luka yang menyakitkan ini biasanya memiliki bagian tengah berwarna putih dengan tepi yang merah.
Anda dapat memiliki satu atau banyak sariawan di area gusi. Penyebab kondisi ini belum diketahui secara pasti. Namun, disinyalir berkaitan dengan infeksi bakteri atau virus.
Walaupun tidak menular, sariawan juga sering muncul kembali dari waktu ke waktu.
Bahan-bahan dalam makanan, minuman, pasta gigi, obat kumur, atau produk-produk mulut tertentu, dapat mengiritasi jaringan gusi atau menimbulkan reaksi alergi, terutama jika digunakan secara berkelanjutan.
Masalah ini bisa menyebabkan jaringan gusi menjadi bengkak dan merah sehingga mulut terasa tidak nyaman.
Penyebab gusi bengkak juga dapat dipicu kondisi medis tertentu, misalnya diabetes.
Kadar glukosa yang tinggi pada air liur dapat membantu bakteri untuk tumbuh sehingga memicu terjadinya penyakit gusi.
Selain itu, pembengkakan dan perdarahan gusi juga bisa dialami penderita leukemia. Sebab, sel-sel leukemia bisa terkonsentrasi di gusi sehingga menyebabkan pembengkakan.
Merokok atau produk tembakau lainnya bisa sangat merusak gusi. Orang yang merokok juga lebih berisiko mengembangkan penyakit gusi.
Sejumlah masalah gusi yang ditimbulkan kebiasaan merokok adalah gusi sensitif yang mudah berdarah hingga munculnya luka yang menyakitkan di gusi.
Penggunaan gigi palsu atau jaket gigi (invisalign) yang tidak pas dapat mengiritasi gusi sehingga menyebabkan peradangan dan pembengkakan.
Namun, melepas dan memasangnya kembali dengan benar biasanya dapat menyelesaikan masalah tersebut.
Gigi yang tidak sejajar dapat mempengaruhi kemampuan Anda dalam menyikat dan membersihkan gigi tersebut dengan benar untuk menghilangkan plak bakteri.
Jika sulit dibersihkan, penumpukan plak di bagian bawah gusi dapat terjadi sehingga menyebabkan infeksi dan pembengkakan gusi.
Konsumsi obat-obatan tertentu ternyata dapat menimbulkan efek samping berupa pembengkakan gusi.
Misalnya, obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah dan obat kejang bisa memicu terjadinya pertumbuhan berlebih pada jaringan gusi sehingga membengkak.
Dengan demikian, Anda harus memperhatikan obat yang ingin dikonsumsi.
Itulah beberapa penyebab gusi bengkak dan sakit yang dapat terjadi. Kondisi ini tidak boleh diabaikan supaya tidak semakin parah.
Baca Juga
Cara mengobati gusi bengkak harus dilakukan sesuai penyebabnya. Misalnya, jika penyebabnya adalah penumpukan karang gigi maka solusinya adalah scaling gigi.
Sementara itu, apabila gusi bengkak disebabkan diabetes, Anda tentunya harus mengendalikan kadar gula darah dalam tubuh.
Jika gusi bengkak juga menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman, berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan.
Anda perlu ingat bahwa kedua hal ini bukanlah solusi untuk menyembuhkan gusi bengkak secara menyeluruh, melainkan hanya membantu meredakan nyeri untuk sementara waktu.
Waktu yang paling tepat untuk menggosok gigi adalah setelah sarapan dan sebelum tidur.
Selain itu, Anda juga disarankan untuk rutin menggunakan obat kumur yang tidak mengandung alkohol agar gusi tidak terasa perih dan menggunakan benang gigi (dental floss).
Tindakan ini cukup efektif untuk membersihkan sisa makanan pada gigi. Mengenai cara penggunaannya, ikuti petunjuk dalam label kemasan.
Untuk mencegah gusi bengkak semakin parah atau terjadi lagi, Anda perlu menghindari berbagai kemungkinan penyebab yang telah disebutkan sebelumnya, misalnya merokok.
Apabila masalah ini tidak kunjung sembuh atau bahkan semakin memburuk, sebaiknya segera periksakan diri Anda ke dokter gigi untuk mendapat penanganan yang tepat.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar penyebab gusi bengkak dan sakit, Anda bisa konsultasi langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Benjolan di gusi yang tidak terasa sakit bisa disebabkan oleh mukosel, fibroma, granuloma ataupun torus. Sementara jika benjolan itu terasa sakit, abses, kista, dan gejala kanker mulut bisa jadi adalah penyebabnya.
Obat gusi bengkak belum banyak diketahui. Rekomendasi pengobatan gusi bengkak disesuaikan dengan penyebabnya seperti, pembersihan karang gigi, menjaga kebersihan mulut dan operasi.
Dokter gigi spesialis periodonti adalah dokter gigi yang memiliki fokus untuk merawat gusi, tulang di sekitar gigi, serta jaringan pendukung gigi lainnya. Dokter gigi ini memiliki gelar Sp.Perio.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Veranita
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved