Salah satu gangguan gusi yang biasanya menyerang banyak orang adalah gusi bengkak. Masalah ini dapat terjadi pada gusi depan atau gusi belakang yang sulit diakses. Khusus untuk gusi belakang, berikut penyebab gusi belakang bengkak yang perlu diwaspadai.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
2 Sep 2023
Gusi belakang bengkak dapat disebabkan oleh perikoronitis
Table of Content
Jaringan gusi memiliki karakter lunak dan sensitif sehingga tidak mengherankan jika ada banyak hal yang dapat menyebabkan gangguan gusi. Gusi yang mengalami gangguan biasanya akan membengkak dan terasa sakit. Akan tetapi, tidak jarang gangguan pada gusi juga tidak menunjukkan gejala apa pun.
Advertisement
Salah satu gangguan gusi yang sering diderita banyak orang adalah gusi bengkak. Gusi yang bengkak dapat bervariasi letaknya, mulai dari gusi depan hingga gusi belakang yang sulit diakses. Berikut adalah penjelasan mengenai gusi belakang bengkak yang perlu Anda simak.
Ada beberapa penyakit yang dapat menyebabkan gusi belakang bengkak. Sebagian besar merupakan penyakit yang juga dapat menyerang gusi pada bagian lain, seperti gingivitis, kandidiasis mulut (oral thrush), atau periodontitis. Di samping itu, penyakit yang secara khusus menyebabkan gusi belakang bengkak adalah perikoronitis.
Perikoronitis adalah gangguan di sekitar gigi bungsu (gigi molar ketiga), di mana jaringan gusi belakang membengkak dan terinfeksi. Gigi molar ketiga merupakan geraham yang tumbuh paling terakhir dan terletak pada bagian paling belakang rahang. Gigi bungsu kebanyakan baru mulai tumbuh saat seseorang memasuki usia belasan bahakan pada usia dua puluhan.
Perikoronitis dapat terjadi pada saat gigi bungsu baru muncul sebagian ke permukaan gusi dan menyebabkan permukaan gusi terbuka. Hal ini memberikan celah bagi bakteri masuk di sekitar gigi dan menyebabkan infeksi.
Berbagai sisa makanan dan plak yang tertinggal kemudian terperangkap di bawah lipatan gusi sekitar gigi (operkulum gigi) hingga akhirnya mengiritasi gusi dan menyebabkan perikoronitis. Saat perikoronitis semakin parah, infeksi dapat menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit hingga ke rahang, pipi, bahkan leher penderitanya.
Ada beberapa hal yang dapat menjadi faktor risiko terjadinya perikoronitis, antara lain:
Gejala gusi belakang bengkak karena perikoronitis meliputi beberapa hal sebagai berikut:
Baca Juga
Dokter gigi akan mengobati sakit pada gusi belakang berdasarkan gejala-gejalanya. Apabila gejala menunjukkan adanya penyakit perikoronitis, maka dokter akan memeriksa posisi dan kondisi gigi bungsu. Dokter juga mungkin akan melakukan rontgen secara berkala untuk melihat keselarasan deretan gigi geraham dan memeriksa adanya operkulum gigi pada area yang sakit.
Jika perikoronitis hanya terbatas pada gigi dan tidak menyebar, Anda dapat coba berkumur dengan air garam hangat. Anda juga harus menjaga kebersihan area gigi molar ketiga dan memastikan tidak ada makanan yang tersangkut di bawah operkulum gigi.
Namun, apabila rasa sakit dan bengkak juga menyebar pada gigi lain, serta rahang, pipi, dan leher Anda, segera temui dokter untuk mendapatkan penanganan. Biasanya, dokter akan memberikan antibiotik untuk mengobati infeksi. Anda juga mungkin diberikan obat pereda nyeri, seperti ibuprofen, aspirin, asetaminofen, atau obat penghilang rasa sakit lainnya.
Dokter juga akan membersihkan area sekitar gusi dan gigi bungsu untuk mencegah penumpukan plak dan partikel makanan. Dokter mungkin akan memberikan bius lokal selama menjalankan prosedur ini.
Apabila peradangan yang terjadi pada gusi belakang bengkak tergolong parah atau berulang, operasi mungkin perlu dilakukan. Operasi ini bertujuan untuk menghilangkan operkulum gigi atau mungkin pencabutan gigi bungsu. Ada kalanya operkulum gigi yang telah diangkat dapat tumbuh kembali sehingga diperlukan operasi yang kedua kali. Pembedahan ini akan dilakukan oleh dokter spesialis bedah mulut dan maksilofasial.
Setelah mengetahui lebih lanjut mengenai penyebab, gejala, hingga cara mengatasi gusi belakang yang bengkak, Anda diharapkan bisa lebih waspada dalam menghadapi kondisi ini. Agar gusi belakang tidak kembali bengkak, rutinlah menyikat gigi setidaknya dua kali sehari, yaitu setelah sarapan dan sebelum tidur.
Jaga kebersihan mulut secara maksimal dengan membersihkan sela-sela gigi menggunakan benang gigi atau dental floss. Jangan lupa untuk memeriksakan kongisi rongga mulut secara teratur ke dokter gigi setidaknya setiap enam bulan sekali.
Advertisement
Ditulis oleh Nenti Resna
Referensi
Artikel Terkait
Ada banyak jenis pasta gigi di pasaran, biasanya disesuaikan dengan jenis gigi setiap orang. Selain membeli pasta gigi yang dijual bebas, ada juga alternatif membuat sendiri. Namun, mengetahui cara membuat pasta gigi sendiri di rumah tidak cukup karena bisa jadi kandungan bahannya tidak sesuai kebutuhan.
26 Jul 2020
Cara mengobati sariawan di langit mulut dapat dengan penggunaan obat topikal, berkumur dengan air garam atau air baking soda, serta seduhan teh chamomile.
14 Nov 2021
Candidiasis oral atau oral thrush adalah munculnya infeksi jamur di dalam mulut. Biasanya, candidiasis oral menyerang bayi dan balita.
15 Sep 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved