Gigi sensitif merupakan masalah yang dihadapi oleh banyak orang. Kondisi ini dapat menyerang semua usia, terutama pada rentang 20-40 tahun. Kebiasaan menyikat gigi terlalu kuat, banyak makan dan minum asam, dan mengertakkan gigi merupakan penyebab gigi sensitif.
20 Apr 2023
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Gigi sensitif dapat dipicu oleh kebiasaan-kebiasaan buruk
Table of Content
Pernahkah Anda merasa nyeri pada gigi saat memakan es krim atau meminum secangkir kopi panas? Jika iya, maka Anda berpotensi mengalami gigi sensitif. Kondisi ini merupakan masalah kesehatan mulut umum yang dihadapi oleh banyak orang.
Advertisement
Gigi sensitif dapat menyerang semua usia, terutama pada rentang usia 20-40 tahun. Kelompok perempuan lebih rentan mengalami gigi sensitif dibandingkan laki-laki. Penyebab gigi sensitif berasal dari berbagai masalah yang dapat terjadi di rongga mulut. Kondisi ini menimbulkan rasa tidak nyaman dan dapat menjadi pertanda adanya masalah pada gigi Anda.
Gigi memiliki lapisan pelindung terluar, yaitu enamel. Lapisan ini berfungsi sebagai pelindung mahkota gigi (bagian gigi yang berada di atas gusi). Pada area bawah gusi, terdapat lapisan sementum yang melindungi akar gigi dan lapisan dentin. Lapisan dentin yang terbuka di lingkungan rongga mulut dapat menyebabkan gigi sensitif.
Ketika lapisan enamel dan sementum mengalami kerusakan, lapisan dentin di bawahnya menjadi terekspos. Makanan atau minuman asam, panas, dan dingin menyebabkan rangsangan pada ujung saraf di dalam gigi sehingga menyebabkan gigi menjadi sensitif.
Tanpa disadari, ada kebiasaan-kebiasaan sehari-hari yang berperan sebagai penyebab gigi sensitif. Kebiasaan-kebiasaan ini jarang disadari oleh kebanyakan orang karena mereka menganggapnya sebagai hal yang normal. Berikut adalah kebiasaan-kebiasaan yang mungkin Anda tidak sadari menjadi penyebab gigi sensitif:
Gigi sensitif dapat terjadi ketika Anda menyikat gigi terlalu keras, terutama dengan sikat gigi yang berbulu keras. Gesekan yang diakibatkan saat menyikat gigi ini membuat lapisan enamel menjadi tipis, terutama pada daerah pertemuan antara gigi dan gusi. Jika berlangsung terus menerus dalam waktu lama, lapisan dentin terekspos dan gigi menjadi sensitif.
Terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman yang bersifat asam juga dapat menyebabkan gigi sensitif. Hal ini dikarenakan kandungan asam berkontak dengan lapisan gigi dan mengerosi lapisan enamel. Secara umum, gusi dapat mengalami resesi sehingga akar gigi menjadi terbuka dan memperparah kondisi gigi sensitif. Perlu diketahui, akar gigi tidak memiliki enamel yang berperan sebagai pelindung.
Kebiasaan buruk menggertak gigi dapat menyebabkan kerusakan pada enamel akibat tekanan yang diberikan. Hal ini juga membuat lapisan dentin terekspos dan menyebabkan gigi sensitif.
Anda dapat memperkirakan penyebab gigi sensitif yang dialami dengan mengidentifikasi gejala spesifik yang dapat timbul. Nyeri yang Anda alami ketika mengonsumsi makanan panas atau dingin biasanya bukan merupakan pertanda masalah serius. Hal ini dapat disebabkan karena gigi berlubang atau resesi gusi yang membuat akar gigi terbuka.
Terkadang Anda dapat mengalami gigi sensitif setelah pulang dari perawatan dokter gigi. Kemungkinan besar penyebabnya adalah inflamasi pada pulpa gigi setelah proses perawatan. Gejala-gejala gigi sensitif dapat menghilang dalam 2-4 minggu. Apabila nyeri yang dirasakan semakin buruk, Anda dapat mencoba konsultasi dengan dokter untuk menemukan penyebabnya.
Berikut beberapa hal yang dapat Anda lakukan sebagai cara mencegah gigi sensitif:
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Penyebab gigi ngilu, antara lain gigi retak, resesi gusi, abses gigi, dan radang gusi. Keempat gangguan gigi terebut dapat menyebabkan peradangan pada saraf yang memicu rasa ngilu di gigi.
Pada kondisi tertentu, dokter bisa memberikan tambalan gigi sementara untuk meredakan rasa nyeri akibat gigi berlubang atau masalah lain. Namun, tambalan gigi sementara akan hancur dan rusak setelah digunakan beberapa lama.
Cara mengatasi sakit gigi di rumah dapat dilakukan dengan cara berkumur air garam, kompres dingin, hingga mengonsumsi parasetamol.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved