Gigi ngilu dapat menghambat aktivitas, terutama saat makan dan minum. Penyebab gigi ngilu, antara lain gigi retak, resesi gusi, abses gigi, dan radang gusi. Keempat gangguan gigi terebut dapat menyebabkan peradangan pada saraf yang memicu rasa ngilu di gigi.
2023-03-15 06:55:35
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Selain sensitivitas dan lubang pada gigi, gigi retak dapat menyebabkan gigi Anda terasa ngilu.
Table of Content
Banyak orang yang mengidentikkan rasa ngilu pada gigi dengan kondisi gigi sensitif maupun gigi berlubang. Padahal, kedua kondisi tersebut bukanlah satu-satunya penyebab gigi ngilu. Kondisi ini dapat disebabkan oleh beragam gangguan baik pada gigi maupun jaringan pendukung di sekitarnya.
Advertisement
Saat gigi ngilu, tentu Anda akan melakukan perawatan untuk mengatasinya secepat mungkin. Namun, agar perawatan yang dilakukan dapat tepat dan efektif, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu penyebab rasa nyeri tersebut.
Baca Juga
Tidak hanya gigi sensitif dan gigi berlubang, gigi ngilu juga dapat disebabkan oleh berbagai kondisi lainnya. Mulai dari gigi retak, hingga peradangan pada gusi.
Berikut sejumlah kondisi yang bisa menyebabkan ngilu pada gigi:
Munculnya rasa ngilu di gigi berkaitan dengan saraf yang terdapat di bagian paling dalam dari gigi. Saraf gigi merupakan bagian yang sangat sensitif terhadap rangsangan rasa nyeri. Gangguan yang terjadi pada gigi dan jaringan di sekitarnya dapat menyebabkan terjadinya peradangan pada saraf yang memicu rasa ngilu di gigi.
Gigi terdiri dari lapisan-lapisan yang tersusun dengan urutan sebagai berikut:
Enamel merupakan lapisan sangat keras yang memiliki fungsi estetika, sebagai bagian gigi yang terlihat dari luar, sekaligus melindungi lapisan gigi di bawahnya dari nyeri. Saat lapisan enamel tersebut rusak, lapisan di bawahnya, yaitu dentin, menjadi terbuka.
Padahal, lapisan dentin sensitif terhadap rangsangan nyeri seperti suhu dingin, panas, bahkan angin. Rusaknya lapisan email dan dentin dapat terus meluas, hingga menjangkau pulpa atau saraf gigi.
Jika kerusakan pada saraf gigi terus dibiarkan, lama-kelamaan saraf gigi bisa mati. Saat saraf gigi mati, maka rasa ngilu akan hilang. Namun, hilangnya rasa ngilu disini bukan berarti gigi sudah sembuh. Justru, saraf gigi yang sudah mati dan dibiarkan begitu saja, lama-kelamaan dapat menyebabkan peradangan, hingga pembengkakan.
Mungkin Anda pernah merasakan gigi ngilu, padahal tidak ada gigi yang berlubang. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh retakan kecil pada gigi yang tidak terlihat oleh mata.
Gigi retak dapat terjadi saat Anda tidak sengaja menggigit sesuatu yang keras, seperti batu di nasi, es batu, atau tulang ayam. Retakan tersebut membuat lapisan gigi di bawah enamel menjadi terbuka sehingga lebih sensitif terhadap suhu panas dan dingin.
Resesi gusi terjadi saat, posisi gusi yang menempel pada permukaan gigi, menjadi bergeser menuju arah akar gigi. Apabila resesi gusi terjadi pada gigi bawah, maka gusi akan terlihat lebih turun dari seharusnya. Sementara itu, apabila terjadi pada gigi atas, gusi akan terlihat lebih naik dari seharusnya.
Pergeseran posisi gusi tersebut membuat bagian gigi yang tadinya tertutup gusi, menjadi terbuka. Padahal bagian gigi tersebut merupakan lapisan yang tidak tertutupi oleh enamel sehingga sangat sensitif terhadap rangsangan nyeri.
Abses gigi terbentuk akibat peradangan pada saraf gigi yang mati, dan tidak segera diobati. Akibat kerusakan gigi yang dibiarkan tersebut, bakteri menjadi menumpuk sehingga terjadi infeksi, berupa abses gigi. Saraf gigi yang mengalami infeksi tersebut, kemudian mencoba untuk keluar melalui ujung akar gigi.
Tekanan yang terbentuk akibat kondisi ini, membuat gigi menjadi terasa ngilu, terutama saat mengunyah. Jika terus dibiarkan, rasa ngilu yang timbul bisa menjadi semakin hebat, hingga disertai dengan pembengkakan.
Radang gusi dapat terjadi akibat plak mengotori gigi, ditambah dengan karang gigi. Plak dan karang gigi mengandung banyak bakteri yang bisa menyebabkan peradangan pada gusi.
Peradangan membuat gusi terlihat menjadi kemerahan, bengkak, dan memicu rasa nyeri. Rasa nyeri pada gusi inilah yang kerap disalahartikan sebagai gigi yang ngilu, karena terjadi pada area yang berdekatan, sehingga sulit dibedakan.
Baca Juga
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi rasa ngilu di gigi, seperti:
Pasta gigi khusus gigi sensitif mengandung zat yang mampu menghambat atau mengurangi rasa ngilu dan nyeri pada gigi dan gusi. Anda bisa menggunakan pasta gigi sensitif secara rutin untuk mengurangi ngilu.
Salah satu penyebab gigi ngilu mungkin salah satunya karena gigi berlubang. Biasanya, jika ngilu disebabkan oleh gigi berlubang, dokter akan melakukan perawatan saluran akan untuk membersihkan gigi dan mengobati ngilu yang tidak kunjung sembuh.
Perawatan saluran akar ini kemudian akan diikuti dengan menambal gigi. Dokter bisa menutup permukaan akar gigi yang terbuka atau terpapar untuk mengatasi rasa nyeri.
Akar gigi yang telah kehilangan lapisan gusi karena terkikis akan menyebabkan ngilu. Jika diperlukan, dokter mungkin akan melakukan operasi dengan mengambil bagian gusi yang lain untuk menutupi bagian gusi yang hilang.
Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Ibuprofen adalah salah satu obat sakit gigi paling ampuh di apotek yang bisa dibeli tanpa resep dokter. Ini cara atasi sakit gigi selain minum obat dan kapan harus ke dokter.
Cara menghilangkan karang gigi secara alami bisa Anda lakukan dari rumah. Mulai dari menggunakan benang gigi, hingga menggunakan baking soda bisa jadi salah satu pilihan Anda.
Pipi bengkak bisa membuat wajah terlihat lebih bulat. Chubby bukanlah kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi pipi bengkak, sebab ada 11 kondisi medis serius yang menyebabkannya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved