Penyebab gigi keropos, antara lain mengonsumsi soda berlebihan, mulut kering, hingga refluks asam lambung. Hal tersebut menyebabkan lapisan enamel gigi rusak atau menipis.
10 Apr 2023
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Gigi keropos dapat menyebabkan enamel gigi rusak sehingga memicu gigi berlubang
Table of Content
Gigi keropos adalah rusaknya lapisan gigi akibat bakteri maupun asam. Ada berbagai faktor yang meningkatkan risiko gigi jadi keropos, mulai dari kurang menjaga kebersihan gigi hingga konsumsi makanan tertentu.
Advertisement
Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini dapat menyebabkan lubang di gigi semakin besar. Akibatnya, kamu bisa mengalami sakit gigi yang parah, infeksi gusi, bahkan gigi copot.
Penyebab utama gigi keropos adalah penumpukan bakteri di mulut yang mengubah gula dari makanan dan minuman yang kamu konsumsi menjadi asam.
Tercampurnya bakteri, asam, makanan, dan air liur bisa menyebabkan terbentuknya plak gigi. Asam dalam plak pun dapat melarutkan enamel gigi, sehingga membuatnya keropos.
Kondisi tersebut dapat dipicu oleh berbagai faktor, antara lain:
Penyebab gigi keropos di usia muda dapat terjadi karena kurang menjaga kebersihan gigi dan mulut. Misalnya, jika kamu jarang menggosok gigi, terutama setelah makan dan minum yang manis atau asam, plak gigi dapat terbentuk dengan cepat. Akibatnya, pengeroposan gigi pun mulai terjadi.
Mengonsumsi makanan dan minuman tertentu, seperti susu, es krim, madu, gula, soda, buah kering, kue, biskuit, permen, atau keripik, lebih mungkin menyebabkan gigi keropos kandungan karena gula dapat menempel lebih lama di lapisan gigi. Ini dapat menjadi santapan bakteri di mulut yang kemudian menghasilkan asam yang merusak gigi.
Sering mengonsumsi makanan dan minuman yang asam juga bisa membuat gigi keropos. Pasalnya, zat asam bisa mengikis lapisan enamel gigi dan membuatnya jadi lebih rapuh.
Ketika bayi diberi susu botol sebelum tidur, gula dalam minuman ini akan tetap menempel pada giginya selama berjam-jam. Bakteri penyebab gigi keropos pun memakannya, sehingga memicu kerusakan gigi. Kondisi ini sering disebut dengan karies botol.
Tak hanya bayi, pengeroposan gigi serupa dapat terjadi jika balita minum dari cangkir isap berisi susu formula, jus, atau cairan lain yang mengandung gula.
Fluoride adalah mineral alami yang membantu mencegah gigi berlubang. Senyawa ini bahkan dikatakan mampu mengembalikan kerusakan gigi pada tahap awal.
Umumnya, kamu bisa menemukan kandungan fluoride dalam pasta gigi ataupun obat kumur. Kekurangan mineral ini dapat menjadi penyebab gigi rapuh dan mudah keropos.
Mulut kering dapat disebabkan oleh kurangnya produksi air liur. Padahal, ludah bisa membantu mencegah gigi rusak dengan membersihkan makanan dan plak dari gigi. Zat di dalamnya juga bisa melawan asam yang dihasilkan oleh bakteri dalam mulut.
Oleh karena itu, berkurangnya produksi air liur dapat meningkatkan risiko gigi keropos. Kondisi ini bisa terjadi akibat efek samping obat-obatan atau memiliki kondisi medis tertentu.
Minuman bersoda menjadi salah satu penyebab pengeroposan gigi karena mengandung asam sitrat yang tinggi. Paparan asam menyebabkan air liur tidak dapat memperkuat gigi, lalu asam dapat merusak lapisan enamel, dan akhirnya menyebabkan kerusakan gigi.
Heartburn atau gastroesophageal diseases (GERD) dapat menyebabkan asam lambung kembali mengalir hingga ke mulut. Akibatnya, lapisan enamel gigi akan terkikis.
Kondisi ini juga bisa memicu bakteri masuk ke dentin (jaringan di bawah enamel) dan menciptakan kerusakan gigi.
Gangguan makan, seperti anoreksia dan bulimia, bisa pula menjadi penyebab gigi keropos. Asam lambung yang naik akibat memuntahkan makanan bisa melarutkan enamel gigi serta merusaknya.
Gangguan makan juga dapat mengganggu produksi air liur, yang membuat perlindungan gigi menjadi tidak optimal.
Itulah beberapa penyebab gigi keropos yang dapat terjadi. Kondisi ini tentu harus diatasi dengan segera agar tidak semakin parah.
Baca Juga: Awas, Gigi Bolong yang Tidak Diobati Bisa Mendatangkan Masalah Kesehatan Lain
Ada beberapa cara mengatasi gigi keropos di usia muda hingga tua yang dapat kamu lakukan. Jenis perawatan ini pun akan disesuaikan oleh dokter dengan tingkat keparahan gigi keropos yang kamu alami.
Sederet cara mengatasi gigi keropos tersebut meliputi:
Apabila gigimu sudah berlubang, dokter akan mengangkat jaringan gigi yang membusuk dan mengisinya dengan bahan tambalan. Dengan ini, lubang akan tertutup dan bentuk gigi tampak seperti semula.
Untuk kerusakan gigi yang sudah menyebar ke pulpa (bagian akar gigi), dokter gigi dapat menyarankan perawatan saluran akar.
Dokter akan mengangkat pulpa yang membusuk, serta membersihkan bagian dalam gigi dan akarnya. Lalu, menutupi mahkota gigi yang rusak dengan tambalan atau crown gigi.
Ketika kerusakan pulpa tidak dapat diperbaiki, dokter gigi akan mencabut gigi tersebut. Kamu mungkin disarankan untuk menggunakan gigi palsu guna mengganti gigi yang hilang.
Dengan cara mengatasi gigi keropos yang tepat, kondisi gigi dan mulutmu niscaya akan kembali terjaga. Kamu juga perlu menjauhi penyebabnya supaya dapat mencegah kerusakan gigi terulang.
Mencegah gigi keropos bisa dilakukan dengan menyikat gigi dua kali sehari, membatasi konsumsi makanan dan minuman manis atau asam, menjalani pemeriksaan gigi secara rutin setidaknya tiap 6 bulan sekali, serta memakai dental floss untuk membersihkan sela-sela gigi.
Kamu juga bisa berdiskusi lebih lanjut mengenai penyebab gigi keropos ataupun cara mengatasinya melalui konsultasi online dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Pasang gigi palsu tanpa cabut akar gigi sebaiknya tidak dilakukan karena bisa timbulkan berbagai masalah, mulai dari bau mulut, infeksi gusi, hingga masalah pencernaan.
Pengguna kawat gigi tentu harus tahu bagaimana cara perawatan behel yang benar agar kesehatan mulut terjaga. Cara merawat behel gigi yang benar salah satunya adalah selalu menggunakan benang gigi.
Fluoride dikenal sebagai kandungan yang digunakan dalam kesehatan gigi. Mineral ini dapat membantu menguatkan enamel yang merupakan lapisan paling luar gigi.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved