Gigi gigis adalah jenis kerusakan gigi pada anak akibat terlalu sering menyusu dengan botol sambil tidur. Kondisi ini juga dapat disebabkan terlalu sering mengonsumsi susu formula hingga snack yang mengandung gula tinggi. Untuk mengatasinya, dokter dapat menggunakan fluoride atau menambal gigi anak.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
30 Jun 2022
Gigi gigis adalah jenis kerusakan gigi yang terjadi akibat anak sering ngempeng sampai ketiduran.
Table of Content
Kesehatan gigi anak perlu dijaga. Bagian tubuh anak yang vital ini berperan penting untuk membantu mereka mengunyah, mencerna makanan, dan berbicara dengan jelas. Oleh karena itu, orangtua perlu mewaspadai gigi gigis pada anak.
Advertisement
Untuk mencegah masalah ini terjadi pada anak, kenali penyebab dan cara merawat gigi anak yang terlanjur gigis berikut ini.
Gigi gigis adalah jenis kerusakan gigi pada anak akibat terlalu sering menyusu dengan botol sambil tidur. Bentuknya berupa gigi berlubang yang umumnya muncul di gigi bagian depan.
Kondisi kerusakan gigi ini juga dikenal dengan sebutan baby bottle tooth decay atau infant caries.
Menurut sebuah studi yang dimuat dalam jurnal frontiers in Pediatrics, gigi gigis adalah masalah kesehatan gigi yang cukup besar, terutama pada populasi yang kurang beruntung secara sosial (socially disadvantaged populations).
Perlu diketahui, masalah kesehatan gigi ini dialami bayi dan anak-anak prasekolah di seluruh dunia.
Masih menurut studi yang sama, prevalensi gigi gigis bahkan mencapai sekitar 85 persen pada kelompok-kelompok yang kurang beruntung secara sosial.
Gigi gigis dapat terjadi karena ada banyak gula yang menempel pada gigi anak. Gula ini bisa datang dari susu formula, jus buah dengan pemanis, hingga makanan ringan.
Bakteri di dalam mulut dapat mengonsumsi gula tersebut dan berkembang biak sehingga menghasilkan asam yang menyerang gigi dan lapisan enamel. Alhasil, gigi gigis pun terjadi.
Penyebab gigi gigis yang paling umum adalah kebiasaan ngempeng atau mengisap botol susu sampai tertidur.
Gula yang dikandung susu dapat melapisi gigi anak jika mereka terbiasa melakukan kebiasaan buruk ini. Jika terus dibiarkan, gigi anak dapat berlubang dengan cepat.
Sebenarnya, gigi gigis dapat terjadi pada semua bagian gigi anak. Namun, kondisi ini lebih sering menyerang gigi depan atas atau gigi seri atas.
Awalnya, gigi anak reges atau berlubang ditandai dengan bintik-bintik gelap atau kecokelatan pada gigi.
Saat kondisinya memburuk, kerusakan gigi ini berpotensi menimbulkan rasa sakit dan pembengkakan di sekitar gigi anak.
Pada awalnya, bintik-bintik ini dapat sulit terlihat, bahkan oleh dokter gigi sekalipun. Inilah pentingnya mendeteksi gigi gigis sejak dini agar komplikasi dan kerusakannya tidak semakin parah.
Gigi geripis atau gigis dapat menjadi masalah yang serius bagi anak karena gigi memiliki banyak fungsi, mulai dari mengunyah hingga berbicara.
Jika giginya copot terlalu dini atau gigi yang berlubang tidak segera ditangani, rasa nyeri dan infeksi bisa muncul.
Tidak hanya itu, gigi gigis juga berpotensi menyebabkan gigi anak tidak berkembang dengan baik. Kondisi ini dapat menyebabkan pola makan buruk dan gangguan bicara.
Gigi anak rusak akibat gigis dapat menyebabkan berbagai komplikasi jika kondisinya sudah parah, seperti:
Gigi gigis dapat didiagnosis sejak dini dengan pemeriksaan yang teliti. Pasalnya, bagian bintik-bintik hitam akibat gigi gigis dapat terlihat dengan jelas, bahkan dari kejauhan.
Oleh karena itu, orangtua disarankan untuk segera membawa anak ke dokter jika bintik-bintik hitam pada gigi anak telah terlihat.
Sebab, bisa jadi hal tersebut disebabkan gigi gigis atau masalah kesehatan lainnya.
Gigi gigis dapat menjadi masalah medis yang serius jika tidak ditangani, seperti rasa nyeri yang tidak kunjung hilang, kerusakan permanen pada gusi dan tulang, hingga infeksi gigi yang semakin parah.
Berikut adalah beberapa cara merawat gigi anak yang terlanjur gigis:
Pertanyaan lain yang sering diajukan adalah: apakah gigi gigis harus dicabut? Jawaban dari pertanyaan ini akan ditentukan oleh tingkat keparahannya.
Jika lubang yang disebabkan gigi gigis telah mencapai ruang pulpa di tengah gigi, maka dokter bisa merekomendasikan pencabutan gigi.
Berkonsultasilah ke dokter untuk mendapatkan cara mengatasi gigi gigis pada anak yang terbukti efektif.
Untuk menjawab pertanyaan apakah gigi gigis bisa tumbuh gigi, Anda perlu memahami bahwa kerusakan pada gigi susu anak tidak boleh diremehkan.
Gigi gigis tetap bisa tumbuh kembali karena masih gigi susu. Nantinya, gigi tersebut akan digantikan dengan gigi permanen.
Atas dasar inilah, sebagian orangtua mungkin beranggapan bahwa gigi susu yang rusak akibat gigis tidak perlu dikhawatirkan karena akan lepas dengan sendirinya dan digantikan dengan gigi permanen.
Padahal, bakteri yang menyebabkan gigi gigis pada anak dapat menyebar dan merusak gigi-gigi lain di dalam mulut sehingga menyebabkan rasa sakit dan berpotensi membuat anak tidak percaya diri.
Oleh karena itu, Anda disarankan untuk tidak meremehkan masalah gigi reges atau gigi geripis pada anak. Segera bawa mereka ke dokter gigi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Untuk mencegah gigi gigis pada anak, cobalah ikuti beberapa tips di bawah ini.
Selain berbagai tips di atas, Anda juga disarankan untuk rutin membawa anak ke dokter gigi untuk memeriksakan kesehatan giginya.
Dengan begitu, berbagai penyakit pada gigi, seperti gigi gigis, dapat dicegah sebelum semakin parah.
Baca Juga
Jika Anda memiliki pertanyaan seputar cara mengatasi gigi gigis pada anak, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Batasan usia remaja menurut WHO adalah 10-19 tahun, sedangkan terkini penelitian menunjukkan batasan ini bisa naik menjadi 24 tahun. Apa saja perubahan yang dialami remaja, dalam hal fisik maupun psikis?
25 Okt 2020
Berbagai cara mengatasi anak susah minum obat di antaranya mencampurkan obat ke dalam makanan favorit anak, memberikan hadiah, hingga meletakkan obat di bagian lidah tertentu.
14 Feb 2022
Ciri-ciri anak autis, antara lain jarang tersenyum, melakukan interaksi, maupun berceloteh.
13 Jun 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved