Saat merasa geli ketika digelitik orang lain, Anda mungkin akan tertawa. Namun, tahukah Anda bahwa geli merupakan salah satu bentuk pertahanan tubuh untuk area badan yang rentan, seperti leher atau dada.
2023-03-23 12:22:12
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Ada alasan seseorang merasa lebih geli ketika digelitik orang lain
Table of Content
Pernahkah Anda merasa geli ketika disentuh orang lain? Namun, mengapa Anda tidak kegelian ketika menyentuhnya sendiri? Jika Anda perhatikan, area tubuh tempat Anda merasa kegelian mungkin berbeda dengan teman Anda. Mengapa demikian?
Advertisement
Simak ulasan berikut ini untuk mengetahui jawabannya.
Geli merupakan respons tubuh terhadap sentuhan luar, sebagai mekanisme pertahanan.
Para ahli menyatakan bahwa disentuh atau digelitik dapat merangsang hipotalamus di otak. Hipotalamus merupakan bagian otak yang bertanggung jawab atas reaksi emosional dan respons melawan atau menghindari dari rasa sakit.
Hal tersebut dapat memicu reseptor saraf rasa sakit dan sentuhan sehingga menimbulkan sensasi yang kita kenal dengan geli.
Ketika Anda digelitik lalu tertawa, hal ini bukanlah berasal dari rasa senang, melainkan respons emosional otonom. Bahkan sering kali gerakan tubuh Anda ketika digelitik lebih mirip dengan gerakan menahan sakit.
Jurnal American Scientist memaparkan bahwa geli merupakan respons defensif (pertahanan) dan respons protektif (perlindungan).
Sensasi ini merupakan respons defensif untuk melindungi bagian tubuh yang rentan, seperti ketiak, leher, dada, dan paha bagian dalam. Sekaligus menjadi respons perlindungan untuk menghindari serangan serangga atau binatang melata.
Hal inilah yang membedakan jenis geli berdasarkan penyebabnya, yaitu:
Rasa geli ini muncul akibat sentuhan atau gelitik yang lebih intens.. Misalnya digelitik oleh orang lain secara berulang, serta tidak jarang menimbulkan tawa
Rasa geli yang timbul akibat gerakan ringan pada kulit. Ini bisa disebabkan oleh diri sendiri atau serangga. Tak jarang, ini membuat bulu kuduk merinding.
Baca Juga
Beberapa ahli dalam jurnal Neuroreport menyatakan bahwa aktivitas otak ketika Anda digelitik atau disentuh orang lain, tidak terjadi ketika Anda mencoba menyentuh atau menggelitik diri sendiri.
Hal ini kemungkinan besar terjadi karena ketika menggelitik tubuh sendiri, Anda telah mengetahui dan mengantisipasi sensasinya.
Ketika sebuah gerakan dibuat sendiri oleh tubuh, menggelitik diri sendiri misalnya, hal ini dapat diprediksi secara akurat dan melemahkan efek sensorik dari gerakan tersebut.
Jurnal lain dalam Scientific American menyatakan bahwa terdapat dua daerah di otak yang memproses rasa geli, yaitu korteks somatosensori dan korteks cingulate anterior.
Korteks somatosensori memproses sentuhan. Sementara korteks cingulate anterior memproses informasi menyenangkan.
Ketika Anda menyentuh atau menggelitik diri sendiri, kedua korteks ini kurang aktif dibandingkan dengan disentuh atau digelitik orang lain.
Itulah sebabnya Anda tidak merasa kegelian ketika menyentuh atau menggelitik diri sendiri.
Baca Juga
Bagian tubuh yang mudah geli bisa berbeda-beda pada tiap individu. Namun, secara umum, titik geli manusia, antara lain:
Rasa geli berlebihan kadang mengganggu bagi sebagian orang. Untuk menguranginya, Dr. Emily Grossman dari The Royal Institute punya solusinya.
Ketika seseorang menggelitik Anda, letakkan tangan Anda di tangannya. Hal ini membantu otak Anda memprediksi sensasi digelitik dengan lebih baik sehingga dapat menekan respons geli.
Itulah beberapa hal tentang respons geli yang bisa menjawab rasa penasaran Anda. Beberapa orang mungkin menikmati dan sebagian yang lain merasa terganggu dengan respons alami tubuh yang satu ini.
Namun, jika tiba-tiba Anda kehilangan refleks menggelitik, segera temui dokter. Perubahan respons saraf yang signifikan dapat mengindikasikan adanya masalah pada sistem saraf Anda.
Jika masih ada pertanyaan seputar respons geli pada tubuh, Anda bisa berkonsultasi secara online menggunakan fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Olahraga yang menyehatkan itu tidak selamanya harus menguras stamina. Salah satu yang bermanfaat adalah jalan santai yang ternyata sangat baik untuk kesehatan.
Tak hanya diburu karena kulitnya saja, reptil juga banyak dicari oleh penggemar kuliner ekstrem, seperti daging biawak, ular, buaya, dan banyak lagi. Padahal, risiko kontaminasi parasit, bakteri, dan virus dari mengonsumsi daging biawak bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Manfaat jamur tiram cukup beragam untuk kesehatan, mulai dari sumber antioksidan, menurunkan kolesterol dan trigliserida, hingga mencegah pertumbuhan kanker dalam tubuh.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved