Selain perubahan fisik yang nyata, faktor hormonal juga bisa menyebabkan gatal ruam saat hamil. Selain itu, ada banyak keluhan ibu hamil lain yang terkadang sulit dijelaskan penyebabnya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
6 Nov 2020
Rasa gatal dan ruam pada kulit bisa terjadi pada ibu hamil
Table of Content
Bukan kehamilan namanya jika tidak diwarnai dengan berbagai perubahan. Selain perubahan fisik yang nyata, faktor hormonal juga bisa menyebabkan gatal ruam saat hamil. Selain itu, ada banyak keluhan ibu hamil lain yang terkadang sulit dijelaskan penyebabnya.
Advertisement
Ruam pada ibu hamil bisa muncul di bagian tubuh mana saja. Bahkan, ruam di selangkangan saat hamil juga merupakan hal yang wajar.
Beberapa bisa tampak seperti kemerahan biasa dan tidak berbahaya. Namun, terkadang kondisi ini bisa juga mengindikasikan masalah lain yang perlu ditangani.
Baca Juga
Penting untuk mengenali betul bagaimana keluhan atau gejala bagi yang mengalami gatal ruam saat hamil. Ketika kontrol kandungan berkala, jelaskan dengan detail kepada dokter spesialis kandungan untuk tahu penanganan apa yang perlu diberikan.
Beberapa kondisi munculnya ruam bisa dibedakan menjadi:
Disebut juga pruritic urticarial papules and plaques of pregnancy, ini adalah gatal pada kulit dan ruam yang umumnya muncul di trimester ketiga kehamilan. Awalnya, PUPPP terasa seperti bercak kemerahan yang gatal di area perut, dekat dengan munculnya stretch marks. Kemudian, ruam bisa meluas ke lengan, kaki, dan bokong.
Penanganan untuk PUPPP bisa dengan mengoleskan krim kortikosteroid atau minum obat antihistamin dan prednisone. PUPPP lebih rentan terjadi pada kehamilan pertama atau kehamilan anak kembar. Namun, ruam ini akan menghilang dengan sendirinya setelah persalinan.
Prurigo pada ibu hamil bisa terjadi pada trimester kapanpun. Bahkan, ruam jenis ini bisa bertahan hingga beberapa minggu atau bulan setelah persalinan. Gejalanya adalah benjolan kasar dan gatal di tangan, kaki, juga perut.
Mengoleskan steroid dan minum obat antihistamin termasuk cara-cara untuk mengatasi prurigo. Ibu hamil juga bisa mengoleskan pelembap untuk mengurangi rasa gatal saat hamil. Jika kehamilan pertama disertai prurigo, ada kemungkinan terjadi kembali di kehamilan berikutnya.
Kolestasis merupakan penyakit pada hati yang disebabkan aliran empedu dari hati melambat atau tersumbat. Gatal ruam saat hamil yang kerap muncul di trimester ketiga ini bisa menjadi indikasi penyakit pada hati. Terkadang, tidak ada ruam yang muncul namun ada rasa gatal di seluruh tubuh, utamanya di telapak tangan dan kaki. Rasa gatal ini bisa sangat mengganggu hingga sulit untuk tidur.
Gejala lain yang menyertai adalah kulit dan mata tampak kuning. Meski kolestasis intrahepatik umumnya mereda setelah persalinan, tetap penting melakukan penanganan selama mengandung. Alasannya karena kondisi ini meningkatkan risiko melahirkan secara prematur, lahir mati (stillbirth), atau masalah paru-paru bayi karena menelan mekonium.
Untuk menanganinya, dokter akan memberikan resep obat bernama ursodiol untuk menurunkan kadar cairan empedu di dalam darah. Dokter juga akan mengawasi betul kondisi bayi untuk memastikan tidak ada komplikasi.
Sesuai namanya, ini adalah jenis herpes yang terjadi saat mengandung. Penyakit dengan nama lain pemphigoid gestationis ini adalah masalah autoimun pada kulit langka yang bisa terjadi pada 1 dari tiap 50.000 ibu hamil. Umumnya, herpes gestasional bisa terjadi pada trimester 2 dan 3.
Ruam ini akan muncul tiba-tiba di perut dan tengkuk. Kemudian, ruam kemerahan akan menyebar dalam hitungan beberapa hari atau minggu. Ruam akan berubah menjadi luka dengan tekstur menonjol.
Untuk mengobati herpes gestasional, dokter akan meresepkan obat kortikosteroid oral atau oles. Meskipun herpes ini dapat mereda setelah persalinan, tetap penting mendiskusikannya dengan dokter karena ada risiko bayi memiliki berat badan lahir rendah atau kelahiran prematur.
Kondisi ini dimulai dengan munculnya luka di tubuh bagian atas dan perlahan menyebar ke bagian tubuh lain. Luka ini bisa saja mengandung nanah sehingga sekilas terlihat seperti jerawat. Kondisi langka ini biasanya berlangsung selama 2-3 minggu, namun tidak akan berdampak pada janin dalam kandungan.
Penyebab pasti terjadinya folikulitis pruritus tidak diketahui, namun biasanya akan mereda dengan sendirinya usai persalinan. Penanganan untuk kondisi ini meliputi terapi cahaya ultraviolet B, obat kortikosteroid oles, dan pemberian benzoyl peroxide.
Masalah gatal ruam saat hamil ini biasanya terjadi pada trimester kedua hingga ketiga. Ruam dapat muncul di bagian tubuh mana pun dan terlihat sangat merah, meradang, dan pecah-pecah. Gejala lain yang bisa menyertai impetigo adalah mual, muntah, demam, diare, dan masalah pada nodus limfa.
Penanganannya bisa dengan memberikan kortikosteroid seperti prednisone. Terkadang, dokter juga akan memberikan antibiotik apabila luka terinfeksi. Meski sebagian besar impetigo herpetiformis hilang dengan sendirinya setelah persalinan, namun ada satu studi yang mendeteksi korelasi dengan kelahiran mati atau stillbirth.
Disebut juga heat rash atau prickly heat, ruam ini bisa muncul di bagian tubuh mana pun. Penyebab utamanya adalah karena berkeringat berlebih. Ibu hamil rentan mengalami kondisi ini karena temperatur tubuhnya meningkat.
Umumnya, ruam akibat biang keringat akan mereda setelah beberapa hari. Kondisi ini juga tidak mengancam kondisi janin dalam kandungan. Ibu hamil sangat disarankan menjaga kebersihan kulit untuk mempercepat pemulihan.
Baca juga: Gatal-Gatal Saat Hamil, Apa Penyebab dan Bagaimana Cara Mengatasinya?
Ruam merah di perut saat hamil bisa mengakibatkan rasa gatal yang membuat ibu hamil tidak nyaman. Bahkan, ibu hamil kerap tidak tahan dengan rasa gatal tersebut dan menggaruknya hingga menimbulkan luka.
Untuk mengatasi gatal ruam saat hamil, Anda bisa menerapkan sejumlah cara sesuai dengan berbagai penyebabnya. Namun, secara umum sejumlah cara yang bisa Anda lakukan adalah:
Gatal dan ruam saat hamil kerap disebabkan oleh kulit kering. Untuk mengatasinya, Anda bisa mengoleskan pelembap kulit pada area yang kering untuk mengatasi rasa gatal. Pilihlah produk pelembap yang tidak mengandung pewangi untuk mencegah iritasi.
Untuk mengurangi rasa gatal dan perih akibat ruam, ibu hamil juga bisa mengompres area kulit yang gatal dengan air dingin atau es batu yang dibungkus kain. Sensasi dingin ini akan mengurangi rasa gatal dan membuat kulit lebih nyaman.
Saat mengalami gatal dan ruam kulit, hindari memakai pakaian yang ketat. Pilihlah baju yang longgar dan berbahan katun, karena dapat menyerap keringat. Jika Anda juga mengalami ruam di bawah payudara saat hamil, hindari menggunakan bra yang ketat dan berbahan kasar. Pilihlah bra dengan bahan yang lembut.
Salah satu cara untuk mencegah kulit kering saat hamil adalah dengan menjaga kelembapan ruangan. Anda bisa menggunakan humidifier, agar suhu ruangan tetap lembap dan tidak nyaman.
Baca juga: Perawatan Wajah untuk Ibu Hamil, Ini yang Boleh Dilakukan dan Tidak
Selain beberapa hal di atas, faktor hormonal juga bisa menyebabkan masalah kulit lainnya selama masa kehamilan. Selama tidak disertai dengan keluhan lain yang sangat mengganggu, tak perlu khawatir berlebihan.
Jika tidak yakin apakah gatal ruam saat hamil ini berbahaya atau tidak bagi janin, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Ukuran payudara rata-rata orang Indonesia adalah 32-34 dengan rentang cup A hingga C. Meski begitu, tak ada ukuran payudara ideal bagi wanita karena dapat berubah sendirinya seiring waktu berjalan.
21 Sep 2023
Trimester 1 menjadi awal kehamilan yang banyak memberikan perubahan pada ibu dan bayi. Kenali apa saja gangguan kehamilan yang perlu diwaspadai hingga persiapan kehamilan di trimester pertama ini.
8 Sep 2020
Saat hamil, Anda tidak boleh salah memilih jenis olahraga yang akan dilakukan, karena bisa membahayakan janin. Ini jenis olahraga ibu hamil yang aman dan periode waktu yang paling direkomendasikan untuk berolahraga.
15 Jan 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved