Ada beberapa penyakit telinga yang umum terjadi. Beberapa di antaranya disebabkan oleh cara membersihkan telinga yang salah, seperti memakai cotton bud. Hal ini bisa menyebabkan infeksi hingga gangguan atau kehilangan pendengaran.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
25 Apr 2023
Tidak hanya pada lansia, gangguan telinga dapat dialami oleh siapa saja
Table of Content
Menjaga kesehatan telinga tidak kalah penting dibandingkan organ lain. Apalagi, telinga yang sehat dapat membantu kita mendengar dengan lebih jernih. Meski demikian, telinga juga bisa saja terserang penyakit.
Advertisement
Penumpukan kotoran telinga dan infeksi telinga (otitis) jadi masalah telinga yang paling umum dialami banyak orang. Meski begitu, ada beberapa kelainan atau gangguan lain yang bisa terjadi pada telinga dan membutuhkan penanganan dokter.
Berikut ini adalah berbagai macam penyakit telinga yang umum terjadi:
Salah satu masalah telinga yang paling umum terjadi adalah penumpukan kotoran telinga atau disebut dengan serumen prop. Kotoran telinga, atau disebut dengan serumen, sebenarnya dibuat oleh tubuh untuk melindungi telinga.
Dalam jumlah normal, kotoran telinga berfungsi sebagai antibakteri dan melembapkan telinga. Namun, penumpukan bisa saja terjadi jika Anda membersihkan telinga dengan cara yang salah dan menyebabkan gangguan pendengaran, telinga sakit, pusing, dan telinga berdenging.
Cleveland Clinic menyebutkan, telinga manusia telah dirancang untuk membersihkan dirinya sendiri. Artinya, serumen ini akan keluar dengan sendirinya lewat gerakan mengunyah. Namun, cara membersihkan telinga yang salah, seperti menggunakan cotton bud, dapat mendorong kotoran masuk ke bagian telinga yang lebih dalam dan menyebabkan penumpukan.
Telinga memiliki 3 bagian utama, yaitu bagian telinga luar, tengah, dan dalam. Ketiganya sama-sama dapat terserang infeksi.
Meski demikian, bagian telinga yang paling rentan kena masalah infeksi adalah telinga tengah. Kondisi ini disebut dengan otitis media.
Otitis media bisa terjadi pada siapa pun. Namun, bayi dan anak-anak adalah kelompok yang paling rentan mengalaminya.
Otitis media disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Penyakit telinga ini umumnya terjadi akibat ada penyakit lain yang lebih dulu, misalnya flu. Itu sebabnya, Anda mungkin akan merasakan sakit telinga saat flu.
Kondisi ini biasanya dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, dokter juga dapat memberikan antibiotik jika infeksi disebabkan oleh bakteri.
Selain saluran tengah, telinga luar juga bisa kena infeksi. Penyakit infeksi telinga luar disebut dengan otitis eksterna.
National Center of Biotechnology Information menyebutkan bahwa otitis eksterna terjadi karena peradangan di saluran telinga luar. Telinga kemasukan air adalah salah satu faktor yang membuat Anda berisiko otitis eksterna.
Perenang berisiko lebih tinggi mengalami otitis eksterna. Itu sebabnya, kondisi ini dikenal juga dengan swimmer’s ears.
Penyakit telinga otitis eksterna terjadi karena infeksi bakteri. Mengingat salah satu faktor risikonya adalah telinga kemasukan air, hal ini membuat telinga menjadi lembap. Telinga yang terlalu lembap menjadi tempat yang ideal untuk bakteri berkembang biak.
BACA JUGA: Bagaimana Cara Mengeluarkan Air dari Telinga?
Salah satu gangguan pada telinga yang juga sering terjadi adalah tinnitus, alias telinga berdenging. Namun, tinnitus bukanlah penyakit, melainkan sebuah gejala dari kondisi telinga tertentu.
Kondisi ini bisa terjadi di salah satu telinga ataupun keduanya. Biasanya, orang dewasa lebih sering mengalaminya dibandingkan anak-anak.
Penyebab tinnitus antara lain berkurangnya kemampuan pendengaran seiring usia, infeksi, gangguan kecemasan atau depresi, hingga obat-obatan tertentu.
Gendang telinga pecah, atau dalam istilah medis disebut perforasi membran timpani, terjadi saat selaput yang memisahkan telinga bagian luar dan tengah mengalami robekan. Gendang telinga pecah jadi salah satu penyakit pada telinga yang umum terjadi.
Pecahnya gendang telinga bisa disebabkan oleh:
Gendang telinga yang pecah bisa menyebabkan seseorang kehilangan pendengaran. Kondisi biasanya dapat pulih dengan sendirinya dalam beberapa minggu, kecuali untuk kasus berat. Kasus yang berat mungkin membutuhkan pembedahan.
Di dalam telinga tengah terdapat tulang-tulang yang akan bergetar dan mengantarkan suara. Otosklerosis adalah penyakit yang menyebabkan pertumbuhan abnormal pada tulang di dalam telinga tengah. Akibatnya, tulang-tulang ini tidak dapat bergetar seperti seharusnya.
Saat tulang di dalam telinga tidak dapat bergetar, maka suara pun tidak dapat diantarkan dengan baik. Hal ini menyebabkan Anda mengalami gangguan pendengaran.
Tidak hanya masalah pendengaran, otosklerosis juga bisa menyebabkan gangguan keseimbangan jika pertumbuhan tulang mencapai telinga bagian dalam. Hal ini karena telinga juga berperan dalam mengatur keseimbangan. Gejala umum yang dirasakan adalah vertigo.
Penyebab otosklerosis sendiri tidak diketahui dengan jelas. Namun, ada jenis kelamin, dalam hal ini wanita, keturunan, dan ras tertentu bisa meningkatkan risikonya. Operasi dan penggunaan alat bantu dengar jadi salah satu solusi pengobatan.
Kehilangan atau berkurangnya kemampuan pendengaran juga menjadi salah satu masalah telinga yang umum terjadi. WHO menyebutkan, kehilangan pendengaran ini bisa terjadi dalam tingkatan yang bervariasi, mulai dari ringan, sedang, berat, hingga tuli (tidak dapat mendengar sama sekali).
Gangguan pendengaran bisa terjadi di salah satu telinga ataupun keduanya dan menyebabkan penderitanya kesulitan berkomunikasi.
Penuaan dan terus-terusan mendengar suara bising dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan kemampuan mendengar Anda berkurang atau bahkan hilang sama sekali. Selain itu, penumpukan kotoran telinga dan penyakit telinga lainnya juga bisa menyebabkan masalah pendengaran.
Gangguan pendengaran bisa pulih jika disebabkan oleh penyebab tertentu, seperti penumpukan kotoran telinga. Namun, jika disebabkan oleh usia, kebanyakan tidak dapat dipulihkan. Penggunaan alat bantu dengar sering kali dipilih dokter untuk mengatasinya.
BACA JUGA: Implan Koklea VS Alat Bantu Dengar Biasa, Mana yang Lebih Baik untuk Anda?
Beberapa penyakit telinga memang bersifat ringan dan dapat pulih dengan sendirinya. Namun, beberapa lainnya mungkin membutuhkan penanganan dokter agar tidak telanjur menjadi berat.
Segera konsultasi dengan dokter THT jika Anda atau anak Anda mengalami gejala penyakit telinga, seperti:
BACA JUGA: Suka Membersihkan Telinga dengan Cotton Bud? Waspadai Bahaya Ini
Mencegah memang selalu lebih baik dibandingkan mengobati. Itu sebabnya, jagalah kesehatan dan kebersihan telinga Anda sebaik mungkin.
Hindari menggunakan korek kuping atau cotton bud saat membersihkan telinga. Keduanya tidak dianjurkan karena bisa memperbesar risiko terjadinya penyakit pada telinga Anda.
Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter mengenai cara yang tepat untuk membersihkan telinga untuk mencegah masalah pada indra pendengaran Anda. Konsultasi dokter online lewat aplikasi kesehatan keluarga SehatQ juga jadi salah satu solusi yang bisa Anda pilih.
Download aplikasinya sekarang di AppStore dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Rena Widyawinata
Referensi
Artikel Terkait
Radang telinga tengah umumnya terjadi akibat inflamasi akibat bakteri atau virus. Gangguan ini bisa hilang tanpa perlu obat, namun ada juga yang menjadi komplikasi serius sehingga harus ditangani dengan saksama.
23 Nov 2020
Tindik telinga bayi perempuan sebaiknya dilakukan oleh profesional menggunakan peralatan yang steril. Selama dilakukan sesuai dengan prosedur, tindik telinga bayi tidak akan menimbulkan risiko berbahaya.
23 Des 2019
Telinga berdenging sering dikaitkan dengan mitos, seperti tamu yang akan datang ke rumah Anda. Namun, telinga berdenging dapat menjadi pertanda adanya tumor neuroma akustik, penyakit meniere, labirinitis.
11 Jul 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved