Penyebab difteri pada anak bisa mengakibatkan infeksi serius. Jika penanganannya terlambat bisa menimbulkan komplikasi seperti gangguan pernapasan, gagal jantung, hingga kerusakan saraf.
2023-03-23 13:21:08
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Penyebab difteri umumnya adalah infeksi bakteri yang berbahaya
Difteri adalah penyakit infeksi bakteri yang tergolong serius. Biasanya, memengaruhi selaput lendir hidung dan tenggorokan. Apa saja faktor risiko penyebab difteri pada anak serta bagaimana cara penyebarannya?
Advertisement
Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.
Difteri bisa terjadi pada bayi, anak-anak, hingga orang dewasa. Penyebab utama penyakit difteri adalah infeksi bakteri Corynebacterium diftheriae, karena menghasilkan racun.
Umumnya, gejala difteri berupa kesulitan bernapas serta mengalami masalah irama jantung.
Walaupun bisa diobati, Anda perlu berhati-hati karena difteri bisa menjadi penyakit serius dan terkadang berakibat fatal pada anak-anak, apabila tidak segera ditangani.
Bakteri biasanya berkembang biak pada tenggorokan atau di dekat permukaannya. Berikut adalah cara penyebaran bakteri, sehingga menyebabkan difteri:
Penderita bisa menularkannya melalui udara, yaitu ketika batuk atau bersin. Penularan langsung terjadi saat orang yang sehat tidak sengaja menghirup droplet.
Dapat dikatakan penyebab difteri bisa menyebar dengan mudah, terutama dalam kondisi ramai.
Orang yang terinfeksi juga bisa menyebarkan droplet ke benda di sekitar. Misalnya, tisu, kenop pintu, tas, peralatan makan, dompet, dan lain-lainnya.
Jika orang yang sehat memegang benda terinfeksi, tidak menutup kemungkinan ia pun bisa tertular difteri. Menyentuh luka yang terinfeksi juga bisa menyebabkan Anda mengalami difteri.
Sebenarnya, tidak ada makanan spesifik yang bisa menyebabkan penyakit difteri pada anak. Namun, jika makanan tersebut terkontaminasi droplet, ini bisa mengakibatkan Anda terinfeksi bakteri
Dalam Mayo Clinic juga dipaparkan apa saja faktor penyebab lainnya yang meningkatkan risiko abak atau orang dewasa mengalami difteri, seperti:
Perlu Anda pahami kalau difteri menjadi penyakit umum di negara berkembang yang tingkat vaksinasinya rendah atau tidak berjalan.
Baca Juga
Ingatlah kalau difteri pada anak atau orang dewasa bisa berubah menjadi penyakit serius.
Kemungkinan, dokter akan mengobatinya dengan segera untuk menghindari komplikasi
Pertama, dokter akan memastikan bahwa jalan napas pasien tidak tersumbat atau mengalami penurunan.
Kalau diperlukan, mungkin penderitanya akan menggunakan tabung pernapasan yang berfungsi untuk membuka jalan napas sampai peradangan berhenti.
Berikut adalah dua macam pengobatan difteri, yang meliputi:
Untuk mengatasi infeksi bakteri, dokter akan memberikan obat antibiotik. Seperti penisilin atau eritromisin yang bermanfaat membunuh bakteri serta membersihkan infeksi.
Selain itu, antibiotik juga dapat membantu mengurangi penularan difteri.
Suntikan antitoksin bermanfaat untuk menangkal racun yang disebabkan oleh difteri. Obat yang direkomendasikan CDC ini akan disuntikkan ke pembuluh darah atau otot.
Sebelum memberikan suntikan antitoksin, kemungkinan dokter akan melakukan tes alergi terlebih dahulu. Kalau Anda alergi terhadap antitoksin, kemungkinan besar tidak perlu mendapatkannya.
Anak-anak dan orang dewasa yang menderita difteri, seringkali perlu mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Untuk mencegah wabah, mungkin menempatkannya di ruangan isolasi juga perlu dilakukan, karena difteri mudah menyebar pada orang yang belum mendapatkan vaksin.
Baca Juga
Perlu Anda ingat bahwa penyebab penyakit difteri mudah menyebar pada anak dan orang dewasa.
Meskipun penyakit difteri cepat menular, berbahaya, dan bisa mengakibatkan kematian, ini dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi atau imunisasi.
Oleh karena itu, imunisasi difteri masuk ke dalam program imunisasi wajib di Indonesia yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan.
Konsultasikan dengan dokter apakah Anda perlu mendapatkan vaksin atau tidak. Ada beberapa jenis vaksin untuk mencegah difteri, seperti DTaP, DT, Tdap, dan Td.
Biasanya, vaksin untuk mencegah difteri mulai diberikan sejak bayi berusia 2 hingga 4 bulan.
Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai penyebab difteri pada anak dan orang dewasa? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ.
Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Baik itu rokok filter, rokok kretek, maupun rokok elektrik sekalipun sama-sama berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Namun perokok yang paling berisiko mengalami kanker paru-paru adalah mereka yang terbiasa menghisap rokok kretek. Temukan alasannya di sini.
Penyebab mata gatal ada beragam, mulai dari alergi, iritasi udara, hingga infeksi. Sehingga, perawatannya pun bisa berbeda tergantung dari penyebab awalnya.
Ada kalanya seseorang merasakan lidah mati rasa secara tiba-tiba. Hal ini bisa berlangsung sebentar dan hilang dengan sendirinya, namun bisa juga berlangsung selama berhari-hari hingga mengganggu aktivitas. Lidah mati rasa bisa terjadi karena alergi, gejala penyakit tertentu, hingga stroke.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved