Penyebab nyeri bahu antara lain cuff tendinitis, bursitis, arthritis, saraf kejepit, dislokasi bahu, dan adhesive capsulitis. Cara mengatasinya adalah dengan kompres dingin pada otot pundak yang bengkak dan terasa nyeri atau minum obat pereda nyeri. Namun, segera berkonsultasi ke dokter jika nyeri tak kunjung hilang.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
23 Mei 2023
Nyeri bahu dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, dari peradangan, saraf terjepit, hingga dislokasi bahu
Table of Content
Pernahkah kamu merasakan nyeri bahu sebelah kiri atau kanan? Meski umumnya kondisi ini normal dialami setelah melakukan aktivitas berat, namun pada beberapa kasus, rasa nyeri tersebut juga bisa disebabkan oleh penyakit yang lebih serius.
Advertisement
Agar bisa ditangani dengan tepat, penting bagi kamu untuk memahami penyebab nyeri bahu terlebih dulu. Setelahnya, kamu bisa mencoba melakukan perawatan rumahan untuk mengurangi rasa sakit yang terjadi ataupun memeriksakan diri ke dokter jika keluhan yang dirasakan cukup berat.
Ada banyak kondisi medis yang menyebabkan bahu terasa sakit. Beberapa kondisi medis tersebut bisa meliputi:
Tendinitis muncul ketika ada peradangan atau inflamasi pada tendon (jaringan penghubung antara tulang dan otot). Bila berkaitan dengan nyeri bahu, peradangan umumnya terjadi pada otot dan tendon yang mengeliling sendi bahu. Kondisi ini dikenal juga dengan istilah rotator cuff tendinitis.
Selain sakit pada bahu, peradangan tersebut bisa ditandai dengan pembengkakan pada tendon yang bersangkutan. Akibatnya, bahu akan terasa kaku dan sakit ketika digerakkan.
Pada sendi tubuh, termasuk bahu, terdapat kantong kecil yang mengandung cairan bernama bursa. Fungsinya adalah sebagai bantalan di persendian. Selain itu, bursa juga akan membantu dalam mengurangi gesekan antara otot dan tulang pundak.
Bursa dapat mengalami peradangan dan pembengkakan sebagai akibat dari penggunaan dan pergerakan bahu yang berulang atau berlebihan. Tetapi bisa juga disebabkan karena jatuh atau cedera. Saat kantong ini meradang, sendi bahu akan kesulitan bergerak. Sejumlah gerakan yang biasa dilakukan pun bisa menjadi sulit, misalnya mengangkat tangan saat menyisir rambut.
Terdapat beberapa jenis peradangan pada sendi atau arthritis. Salah satu jenisnya yang umum terjadi adalah kondisi osteoarthritis, yaitu keadaan tulang rawan menjadi aus sehingga ujung-ujung tulang di persendian saling bergesekan satu sama lain.
Osteoarthritis biasanya dialami oleh orang-orang yang memasuki usia lanjut usia. Meskipun lebih jarang terjadi di bahu, gejalanya dapat cukup mengganggu, yaitu pembengkakan maupun munculnya rasa kaku dan nyeri.
Saraf terjepit juga bisa menjadi penyebab nyeri bahu. Untuk lebih mudah mengenalinya, saraf terjepit dapat menimbulkan gejala berupa sakit yang muncul hanya pada salah satu bahu, baik sebelah kanan maupun kiri. Sensasi nyeri juga cenderung tajam seperti ditusuk-tusuk jarum dan bukan berdenyut-denyut.
Terkadang, rasa sakit bisa menyebar hingga ke leher dan kepala bagian belakang. Keparahan nyeri yang muncul dapat terasa semakin parah ketika kamu menengok dan sendi terasa lemah ketika mengangkat sesuatu.
Adhesive capsulitis dikenal juga dengan istilah bahu beku atau frozen shoulder. Pada kondisi ini, ruang gerak bahu menjadi terbatas akibat munculnya rasa kaku dan sakit saat menggerakkannya. Penyebabnya bisa berupa jaringan di sendi bahu yang menebal dan mengencang, sehingga menghalangi kemampuan gerak bahu kamu.
Sendi bahu tergolong sendi yang rentan terhadap dislokasi karena sering digerakkan. Kondisi medis ini terjadi saat tulang lengan atas keluar dari soketnya yang berada di bahu.
Cedera merupakan penyebab umum dari dislokasi bahu, misalnya terjatuh. Kondisi ini butuh pertolongan dokter sesegera mungkin untuk menghindari komplikasi.
Ingatlah bahwa kamu harus menghindari penggerakan pada bahu selama menunggu bantuan medis. Kamu juga dilarang mencoba mengembalikan tulang kembali ke soketnya.
Kadang kala, nyeri bahu juga menjadi gejala dari kondisi kesehatan lainnya, terutama bila nyeri bukan berasal dari cedera atau peradangan sendi. Nyeri bahu sebelah kanan bisa dikaitkan dengan serangan jantung, namun kondisi ini biasanya tidak terjadi begitu saja dan disertai gejala lain seperti sakit dada, kesulitan bernapas, pusing, dan banyak berkeringat.
Sementara bahu beku atau frozen shoulder dapat pula menjadi pertanda dari sejumlah penyakit kronis. Mulai dari diabetes, tuberkulosis, penyakit Parkinson, hingga penyakit kardiovaskular.
Pada banyak kesempatan, nyeri bahu memang bisa reda dengan sendirinya tanpa pengobatan. Namun, kamu bisa mempercepat proses pemulihan dengan melakukan beberapa cara mengatasi nyeri bahu di rumah berikut ini:
Kemudian jika kamu baru saja sembuh dari tendinitis, pastikan untuk selalu latihan rentang gerak untuk menghindari otot bahu yang membeku atau kaku.
Untuk mengetahui penyebab di balik nyeri bahu yang kamu alami, perlu pemeriksaan dan diagnosis dari dokter. Oleh sebab itu, segera konsultasikan ke dokter bila nyeri pada bahu terus berlangsung atau tidak muncul secara tiba-tiba dan tidak berkaitan dengan cedera.
Selain itu, segera periksakan diri ke dokter apabila kamu memiliki gejala nyeri pada bahu yang disertai dengan:
Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter, kamu bisa mencoba berkonsultasi online dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Arif Putra
Referensi
Artikel Terkait
Ciri-ciri saraf kejepit yang paling umum adalah rasa nyeri, kesemutan, dan lemah otot. Haruskah kondisi saraf kejepit di operasi?
22 Mei 2023
Benjolan di kaki dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti kista ganglion, plantar fibroma, hingga kanker. Periksakan diri ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.
1 Sep 2023
Selain pusar sakit saat hamil, terkadang orang bisa merasakan nyeri di bagian bawah pusar. Bergantung pada penyebab sakit perut bagian bawah pusar, sensasi yang muncul bisa ringan hingga parah. Gejala ini dapat membantu diagnosis sekaligus cara penanganannya.
8 Agt 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved