Penyebab kista ovarium yang paling umum adalah ketidakseimbangan hormon akibat menstruasi maupun menopause. Risiko terkena penyakit ini juga akan meningkat pada wanita hamil dan pengidap endometriosis.
2023-03-27 19:10:44
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Kista ovarium bisa disebabkan oleh perubahan jaringan saat menstruasi
Table of Content
Kista ovarium adalah kantong-kantong berisi cairan yang terdapat di dalam ovarium alias indung telur. Penyebab kista ovarium adalah ketidakseimbangan hormon yang biasanya terjadi saat menstruasi dan menopause. Risiko kemunculannya akan meningkat pada perempuan yang memiliki riwayat endometriosis dan pernah mengalami kista ovarium sebelumnya.
Advertisement
Sebagian besar kasus kista ovarium tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya. Kondisi ini juga umumnya tidak memicu gejala yang menggangu. Meski begitu, pada beberapa kasus, kondisi ini dapat menimbulkan nyeri dan perdarahan.
Kista jenis ini dapat terjadi pada wanita di segala usia, meski lebih sering muncul pada wanita yang sedang berada dalam usia produktif. Kista ovarium juga bisa muncul pada remaja dan umumnya tidak memicu masalah yang serius.
Kista ovarium terbagi dalam beberapa jenis, seperti kista dermoid dan kista endometriom. Namun, kista fungsional merupakan jenis kista ovarium yang paling banyak dialami oleh wanita. Kista fungsional juga dibagi menjadi dua jenis, yaitu kista folikel dan kista corpus luteum.
Berikut ini penyebab kista ovarium berdasarkan jenis yang paling sering muncul pada wanita.
Saat siklus menstruasi wanita berjalan, sel telur akan tumbuh di dalam kantong yang dinamakan folikel. kantong ini berada di dalam indung telur. Umumnya, kantong ini akan terbuka dan mengeluarkan sel telur.
Namun, pada kondisi tertentu, kantong tersebut tidak terbuka. Hal ini kemudian akan memicu penumpukan cairan di dalam folikel, yang dapat berkembang menjadi kista di ovarium.
Kantong folikel akan larut dan menghilang setelah sel telur yang terdapat di dalamnya dilepaskan. Namun, apabila kantong tersebut tidak hilang bahkan setelah sel telur dilepaskan, penumpukan cairan dapat terjadi di dalamnya. Penumpukan cairan inilah yang menyebabkan terbentuknya kista korpus luteum.
Selain kedua jenis di atas, berikut ini jenis lain dari kista ovarium yang perlu Anda ketahui.
Beberapa wanita juga dapat mengalami kondisi yang dinamakan polycystic ovary syndrome (PCOS). Pada kondisi ini, terdapat banyak kista kecil yang terbentuk di ovarium. Hal ini dapat menyebabkan ovarium untuk membesar. Jika tidak ditangani dengan tepat, PCOS dapat menyebabkan infertilitas pada wanita.
Risiko seorang wanita terkena kista ovarium akan meningkat apabila terdapat kondisi-kondisi di bawah ini:
Pada wanita yang keseimbangan hormonnya terganggu, risiko mengalami kista ovariumnya akan meningkat. Kondisi ini bisa dipicu karena perawatan kesuburan maupun penyakit tertentu.
Endometriosis adalah gangguan yang terjadi akibat sel endometrium yang tumbuh berlebihan hingga keluar dinding rahim. Jaringan yang terbentuk akibat pertumbuhan berlebih ini bisa menempel di indung telur dan membentuk kista.
Pada beberapa kasus, kista yang terbentuk saat ovulasi, tidak hilang dengan sendirinya dan tetap ada hingga kehamilan terjadi.
Saat infeksi yang terjadi cukup parah, kondisi tersebut bisa menyebar hingga ke ovarium dan memicu terbentuknya kista.
Orang yang pernah mengalami kista ovarium memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami kekambuhan.
Pada kebanyakan wanita yang mengalami kista ovarium, gejala dan tandanya kerap tidak disadari. Namun, saat kondisi ini menimbulkan gejala, nyeri di area perut atau pinggul adalah hal yang paling sering dirasakan.
Nyeri yang timbul tersebut dapat disebabkan oleh:
Apabila ukuran kista telah semakin membesar, gejala lain juga mungkin timbul sebagai akibat dari perubahan struktur tubuh. Gejala lain yang mungkin muncul di antaranya:
Di samping rasa nyeri, kista yang pecah juga dapat menyebabkan perdarahan. Nyeri yang timbul akibat kondisi ini, umumnya datang secara tiba-tiba, dan hanya terasa pada satu sisi. Rasa nyeri dapat timbul saat olahraga berat. Kista yang pecah tidak menimbulkan gejala seperti demam, atau gangguan pencernaan.
Baca Juga
Terkadang kista yang pecah dan menyebabkan perdarahan hebat dapat menimbulkan beberapa gejala seperti:
Apabila Anda mengalami kondisi di atas, segera hubungi dokter. Semakin cepat Anda mengenali gejala kista ovarium, maka semakin cepat juga perawatan yang tepat bisa Anda dapatkan.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Gejala diabetes pada wanita memiliki ciri-ciri tertentu yang tidak dialami oleh pria. Meski demikian, penyakit diabetes dapat menyerang siapapun tanpa mengenal gender.
Operasi bukan satu-satu cara mengobati kista ovarium. Jika belum disarankan dokter, ada berbagai cara mengatasi penyakit kista pada wanita, mulai dari terapi hingga perubahan gaya hidup.
Haid cuma 1 hari dan darahnya sedikit terkadang dirasakan oleh para wanita. Ternyata, terdapat berbagai kondisi medis dan faktor gaya hidup yang dapat menyebabkannya. Perlukah dikhawatirkan?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved