Penyebab anak muntah paling umum adalah keracunan makanan dan dehidrasi. Kondisi ini bisa membuat anak merasa lemas dan tak berdaya. Namun, terdapat beberapa hal yang bisa orangtua lakukan untuk mengatasinya.
2023-03-24 19:27:20
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Dehidrasi dan keracunan makanan bisa menjadi penyebab anak muntah
Ketika anak muntah, sebagai orangtua, tentu Anda ingin secepat mungkin membantu agar muntahnya segera berhenti. Namun, tidak perlu khawatir karena ketika anak muntah. Biasanya, hal tersebut tidak begitu berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya. Lantas, apa penyebab anak muntah?
Advertisement
Penyebab muntah anak yang paling umum adalah keracunan makanan. Selain itu, penyebab kedua yang paling memungkinkan adalah dehidrasi.
Keracunan makanan terjadi ketika anak mengonsumsi makanan dan minum yang tercemar bakteri, virus, parasit, atau racun. Anak berusia di bawah 5 tahun memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalaminya karena sistem kekebalan tubuh si Kecil belum begitu baik dalam melawan kuman.
Keracunan makanan kerap menyebabkan anak mual, muntah, diare, demam, sakit perut, lemas, dan sakit kepala. Gejala tersebut bisa muncul secara langsung maupun satu atau dua hari kemudian. Hal tersebut juga dapat terjadi apabila anak alergi makanan.
Salah satu hal yang dapat Anda lakukan adalah memerhatikan apakah ada gejala dehidrasi yang anak alami. Anak-anak mengalami dehidrasi lebih cepat daripada orang dewasa. Perhatikan gejala-gejala berikut ini: terlihat lelah atau rewel, mulut kering, mengeluarkan lebih sedikit air mata saat menangis, kulit terasa dingin, mata cekung, tidak buang air kecil sesering biasanya, dan air kencing yang berwarna kuning gelap.
Untuk mencegah dan menghilangkan dehidrasi, usahakan agar anak Anda banyak minum. Bahkan jika terus muntah, tetap berikan minum karena ia masih menyerap sebagian dari apa yang Anda berikan kepadanya. Cobalah air, minuman elektrolit, atau cairan rehidrasi oral. Setelah anak muntah, mulailah minum dengan sejumlah kecil seperti beberapa sendok makan setiap beberapa menit. Seiring waktu, beri anak lebih banyak karena dia mampu menahannya. Pastikan anak buang air kecil secara teratur.
Berikut beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi muntah pada anak:
Ketika sudah beberapa jam sejak terakhir kali anak Anda muntah, berikan cairan yang bening di luar air, minuman elektrolit, atau larutan rehidrasi oral. Akan tetapi, pastikan anak Anda minum cairan yang bisa Anda lihat dengan jelas, karena jenis cairan ini lebih mudah dicerna serta menawarkan nutrisi untuk memberi energi pada anak Anda. Salah satu jenis cairan yang baik adalah kaldu yang bening, jus apel, atau es loli secara bertahap 15 menit sekali.
Air jahe juga telah digunakan selama ribuan tahun sebagai salah satu cara mengobati anak muntah. Peneliti percaya bahwa bahan kimia dalam jahe bekerja di lambung dan usus serta otak dan sistem saraf untuk mengendalikan rasa mual.
Meskipun belum terbukti bahwa jahe dapat menghentikan mual dan muntah pada anak-anak, hal ini mungkin layak dicoba. Aman untuk anak-anak di atas 2 tahun. Tanyakan kepada dokter anak Anda cara mencobanya. Setelah 24 jam anak tidak muntah, Anda bisa memberinya makanan dan minuman biasa.
Teknik ini telah membantu beberapa orang untuk mengatasi rasa mual. Akupresur memberi tekanan pada satu bagian tubuh agar membawa perubahan di bagian lain tubuh. Hal ini mirip dengan metode akupunktur Tiongkok kuno. Untuk mencoba meredam mual anak dengan cara ini, gunakan jari tengah dan jari telunjuk untuk menekan alur di antara dua tendon besar di bagian dalam pergelangan tangannya yang dimulai di bagian telapak tangannya.
Muntah pada anak-anak biasanya hilang dalam waktu yang cepat. Lebih baik tunggu untuk beberapa waktu terlebih dahulu. Obat-obatan yang dijual bebas untuk mengatasi anak muntah tidak dianjurkan. Obat-obatan tersebut tidak akan membantu jika ternyata virus adalah penyebabnya - dan biasanya memang demikian. Namun, jika muntah sudah cukup parah, dokter mungkin akan memberikan resep obat muntah anak.
Berikut adalah saat yang tepat bagi Anda untuk menghubungi dokter ketika anak mengalami muntah-muntah:
Ini adalah tanda-tanda yang mungkin merupakan kondisi medis yang serius, dan perlu penanganan dokter lebih lanjut.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Cara mengatasi diare pada bayi dapat dilakukan sendiri di rumah. Anda bisa mulai dengan memberi oralit atau ASI maupun memberikan makanan BRAT sampai mencret pada bayi mereda sendiri.
Air demineral adalah jenis air yang telah dimurnikan dari berbagai kandungan mineral di dalamnya. Untuk mendapatkannya, air harus melalui proses demineralisasi.
Cara menghitung tetesan infus terlebih dahulu dilakukan dengan mengetahui volume cairan, durasi waktu pemberian, dan faktor tetes. Anda pun bisa mempelajarinya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved