Cari perhatian atau caper adalah tindakan atau perilaku seseorang yang ingin dipuji atau diperhatikan secara berlebihan. Penyebab caper dipicu oleh kesepian hingga gangguan mental tertentu.
3.64
(28)
16 Okt 2020
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Individu caper atau cari perhatian suka memancing pujian dengan orang lain secara berlebihan
Table of Content
Melihat orang di sekitar memiliki perilaku caper alias cari perhatian mungkin membuat Anda sebal dan tak nyaman. Anda mungkin bisa menoleransi perilaku caper jika tidak mengganggu atau hanya ditunjukkan sesekali. Sebenarnya, perilaku caper itu apa dan bagaimana jika cari perhatian tersebut berlebihan dan terus-menerus dilakukan?
Advertisement
Ternyata, perilaku caper atau cari perhatian ternyata dapat memiliki penyebab beragam. Bahkan, penyebab perilaku caper adalah gejala gangguan mental tertentu yang membutuhkan empati Anda untuk membantunya.
Bagi orang dewasa, perilaku caper dan cari perhatian yang tidak pada tempatnya dapat menyebalkan orang di sekitarnya. Perilaku tersebut ia lakukan demi mendapatkan perhatian, kekaguman, dan pujian orang dari orang lain. Berikut ini beberapa contoh perilaku caper alias cari perhatian:
Caper atau cari perhatian dapat disebabkan oleh beragam hal, mulai dari ‘sesederhana’ kecemburuan hingga gangguan mental tertentu yang diidapnya. Berikut ini beberapa penyebab perilaku caper atau cari perhatian:
Pelaku caper dapat terjadi saat seseorang memiliki rasa iri dan cemburu pada orang lain. Kecemburuan ini bisa muncul karena ia merasa terancam oleh orang lain yang lebih mendapatkan perhatian.
Harga diri atau self-esteem adalah istilah yang mencakup bagaimana seseorang melihat dirinya sendiri. Apabila seseorang individu merasa dirinya ‘tak terlihat’, ia mungkin akan mencari perhatian sebagai cara untuk untuk mengembalikan percaya dirinya.
Maka tak heran, orang yang cari perhatian akan mencari validasi agar ia juga melihat dirinya sendiri lebih baik dan berharga dibanding orang lain.
Saat merasa kesepian, beberapa orang mungkin akan melakukan perilaku caper atau cari perhatian. Perilaku ini bisa muncul walau individu tersebut normalnya tak memiliki sifat caper.
Gangguan kepribadian histrionik (histrionic personality disorder) adalah gangguan kepribadian yang ditandai perasaan tidak nyaman pada seseorang jika ia tidak menjadi pusat perhatian. Individu dengan gangguan ini memiliki hasrat untuk terus diperhatikan dan sering bertindak dramatis untuk mencari dan mendapatkan perhatian dari orang lain.
Ada beberapa ciri yang mungkin akan ditunjukkan individu dengan gangguan kepribadian histrionik. Diagnosis dengan gangguan tersebut harus memenuhi minimal lima kriteria berikut ini:
Perilaku caper atau cari perhatian juga dapat menjadi gejala dari gangguan kepribadian narsistik. Individu dengan gangguan ini berusaha mendapatkan rasa kagum dari orang lain namun ia memiliki rasa empati yang kecil.
Untuk didiagnosis gangguan kepribadian narsistik, penderitanya harus menunjukkan minimal lima gejala berikut ini:
Gangguan kepribadian ambang (borderline personality disorder) adalah gangguan yang ditandai dengan pola emosi yang tidak stabil, perilaku impulsif, citra diri yang terganggu, dan hubungan yang tak stabil. Penderita gangguan ini boleh jadi menunjukkan perilaku caper, disertai dengan gejala-gejala berikut ini:
Baca Juga
Perilaku caper atau cari perhatian mungkin kadang membuat Anda tak nyaman dengan orang terdekat. Namun, apabila Anda mengidentifikasi gejala lain yang merujuk pada gangguan mental di atas, Anda sangat disarankan untuk membantu orang terkasih tersebut.
Anda bisa membantunya untuk menemui ahli kesehatan mental. Sebab, perilaku caper yang tidak ditangani dapat berujung bahaya bagi dirinya dan orang lain.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Desensitisasi sistematis adalah pendekatan terapi untuk orang yang mengalami phobia. Proses ini menggunakan kombinasi teknik relaksasi dan terapi paparan. Seperti apa prosesnya? Ini dia.
Kesepian adalah kondisi yang normal. Namun, jangan sepelekan hal ini. Bahkan, ada penelitian yang menganggapnya sebagai penyakit. Kesepian sama buruknya bagi kesehatan, setara dengan merokok 15 batang per hari.
Setiap orang memiliki cara masing-masing untuk mencapai kebahagiaan sejati. Selain dengan mengubah sudut pandang, kebahagiaan sejati juga bisa didapat dengan melakukan kebiasaan seperti berolahraga, tersenyum, dan selalu bersyukur.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Evelin Kwandang
Dijawab oleh dr. Aisyah Nur Ramadhani
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved