Bintik-bintik di sekitar areola bisa jadi tanda hamil, perubahan hormon, adanya sumbatan saluran air susu, hingga gejala herpes atau infeksi jamur. Kenali penyebab selengkapnya kondisi ini.
2023-03-24 02:33:07
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
BIntik-bintik di sekitar areola bisa disebakan oleh kehamilan dan perubahan hormon
Table of Content
Muncul bintik-bintik di sekitar areola atau area gelap di sekitar puting mungkin membuat para wanita merasa takut dan khawatir. Sebenarnya apa penyebab bintik-bintik di areola di area puting payudara? Apakah kondisi ini membahayakan? Simak jawabannya dalam artikel di bawah ini.
Advertisement
Bintik-bintik di sekitar areola atau area gelap di sekitar puting sebenarnya bukan kondisi yang perlu dikhawatirkan. Ada berbagai penyebab bintik-bintik di areola, mulai dari yang sepele hingga yang memerlukan penanganan medis khusus.
Berikut adalah penyebab bintik-bintik di sekitar areola selengkapnya.
Puting susu bisa mengalami perubahan sebagai tanda-tanda kehamilan, termasuk muncul bintik-bintik di sekitar areola Anda. Ya. Baiknya segera cek dengan test pack atau ke dokter kandungan untuk memastikam tanda hamil jika areola ada bintik-bintik dan gejala lainnya.
Bintik-bintik yang menyerupai jerawat ini dikenal dengan kelenjar Montgomery. Kelenjar Montgomery adalah kelenjar yang melepaskan zat berminyak untuk menjaga puting tetap lembut dan lentur.
Sebuah penelitian melaporkan bahwa kelenjar Montgomery juga berfungsi melumasi puting dan memberi tahu bayi Anda untuk menyusui dengan aroma khusus yang dikeluarkan.
Aroma zat berminyak tersebut yang mendorong dan membantu bayi dalam menemukan puting susu ketika pertama kali menyusu.
Perubahan hormon selama kehamilan bisa menyebabkan kelenjar Montgomery membesar. Meski umum dialami oleh wanita hamil dan menyusui, beberapa wanita yang mengalami perubahan hormon dapat melihat hal yang sama pada area puting susu mereka.
Penyebab perubahan hormon wanita yang paling umum adalah siklus menstruasi, minum pil KB, memasuki masa menopause, atau gangguan medis lainnya.
Kelenjar Montgomery membesar sebenarnya tidak membahayakan dan tidak memerlukan perawatan khusus. Kondisi ini umumnya akan kembali normal begitu kadar hormon Anda mulai stabil.
Penting untuk diketahui agar Anda tidak memencet bintik-bintik di sekitar areola ini karena bisa menyebabkan infeksi.
Anda perlu menemui dokter apabila Anda cukup khawatir akan keberadaan bintik-bintik di areola serta tidak yakin dengan kemunculan penyebabnya.
Saat Anda menyusui buah hati, air susu akan mengalir keluar dari puting melalui lubang yang disebut pori-pori. Kadang-kadang, pori-pori puting dapat tersumbat oleh gumpalan susu. Inilah yang dinamakan pori-pori puting susu tersumbat.
Namun, jika kulit Anda menutupi pori-pori puting, maka akan terbentuk lepuhan susu.
Lepuhan susu dapat menimbulkan bintik-bintik di sekitar areola Anda. Lepuhan ini bisa berwarna kuning muda atau merah jambu, dan kulit di sekitarnya sudah berubah menjadi merah. Selain itu, lepuhan susu bisa menimbulkan rasa nyeri hebat seperti rasa tertusuk.
Ketika menyusui buah hati, tekanan yang diberikan bayi untuk mengisap puting biasanya akan menghilangkan sumbatan. Akan tetapi, bila sumbatan tidak hilang, Anda akan mengalami risiko infeksi payudara yang disebut dengan mastitis.
Jika pori-pori puting tersumbat tidak dapat hilang dengan sendirinya, Anda dapat melakukan beberapa hal di bawah ini untuk membantu mengatasinya.
Ketika tumbuh kulit di atas pori-pori puting dan lepuhan susu, cara mengatasi di atas mungkin tidak selalu berhasil untuk membuka pori-pori tersumbat.
Sebaiknya, Anda menemui dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Dokter mungkin akan menggunakan jarum steril untuk membuka pori-pori puting susu yang tersumbat.
Baca juga: 4 Langkah Meredakan Payudara Bengkak saat Menyusui
Penyebab bintik-bintik di areola berikutnya adalah tekanan pada payudara yang disebabkan oleh penggunaan bra yang ketat atau gendongan bayi yang terlalu kencang. Hal ini dapat mengakibatkan penyumbatan aliran air susu ibu (ASI).
Untuk mengatasinya, hindari penggunaan bra dengan kawat serta pakaian yang terlalu ketat. Selain itu, gunakan gendongan bayi yang tidak terlalu kencang sehingga tidak menekan area payudara.
Abses subareolar juga menjadi penyebab bintik-bintik di sekitar areola. Abses subareolar adalah penumpukan nanah di jaringan payudara yang diakibatkan oleh infeksi bakteri. Kondisi ini sering disebabkan oleh mastitis yang tidak ditangani dengan baik dan tuntas.
Abses subareolar tidak selalu dialami oleh ibu menyusui, melainkan juga dapat disebabkan oleh bakteri yang masuk ke jaringan payudara melalui luka, seperti adanya jerawat atau tindik di puting.
Gejala abses subareolar, di antaranya bintik-bintik di areola terasa nyeri yang disertai dengan perubahan warna dan pembengkakan kulit.
Jika Anda mencurigai diri mengalami abses subareolar, segera konsultasikan ke dokter. Dokter biasanya akan meresepkan obat-obatan antibiotik.
Jika antibiotik tidak dapat menyembuhkannya, maka tindakan pembedahan mungkin diperlukan untuk mengeluarkan nanah dari jaringan payudara atau mengangkat seluruh saluran air susu, apabila diperlukan.
Penyebab bintik-bintik di sekitar areola lainnya adalah infeksi jamur. Infeksi jamur disebabkan oleh Candida albicans.
Anda bisa mengalami kondisi ini apabila Anda atau bayi Anda baru saja mengonsumsi antibiotik. Selain itu, Anda yang mengalami infeksi jamur vagina juga dapat terjangkit infeksi jamur.
Tak hanya menimbulkan bintik-bintik di sekitar areola, puting payudara Anda juga bisa memerah, dan terasa menyakitkan, bahkan saat mandi atau dengan sentuhan kain halus. Tanda infeksi jamur pada puting lainnya adalah menurunnya produksi ASI.
Infeksi jamur merupakan penyakit menular. Maka, Anda bisa menularkannya ke bayi Anda ataupun sebaliknya.
Jika Anda mengalami infeksi jamur, segera temui dokter. Dokter akan meresepkan obat antijamur baik untuk Anda dan bayi Anda, berupa krim atau obat minum.
Anda juga sesering mungkin sebaiknya mencuci bra dan menjaga agar payudara tetap kering selama masa perawatan.
Walaupun virus herpes simpleks bisa menginfeksi mulut dan alat kelamin. Nyatanya virus ini juga dapat menyerang area payudara. Umumnya, herpes di payudara dapat berpindah dari ibu ke bayinya yang baru terinfeksi selama menyusui.
Herpes tampak seperti benjolan kecil-kecil yang dipenuhi cairan dan kemerahan pada puting. Ketika benjolan sembuh, mereka akan membentuk koreng atau keropeng.
Bayi Anda mungkin memiliki benjolan yang sama pada kulit mereka.
Jika Anda mencurigai diri terkena herpes, sebaiknya segera temui dokter. Biasanya dokter akan memberikan obat antivirus selama seminggu untuk membersihkan infeksi.
Selain itu, pompa ASI juga perlu dilakukan sampai bintik-bintik di sekitar areola akibat infeksi hilang.
Bintik-bintik di sekitar areola sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan karena tidak membahayakan.
Namun, pada kasus yang jarang terjadi, bintik-bintik di area payudara bisa saja merupakan tanda-tanda kanker. Misalnya, pori-pori puting yang tersumbat dapat disebabkan oleh tumor yang menekan saluran air susu.
Selain itu, benjolan dan perubahan pada area payudara juga bisa menjadi tanda penyakit Paget, yang memengaruhi 1-4% wanita dengan kanker payudara.
Pada penyakit Paget, sel-sel kanker terbentuk di saluran susu dan areola. Beberapa gejala yang mungkin muncul, yakni:
Anda perlu menemui dokter apabila kondisi bintik-bintik di sekitar areola tidak kunjung hilang setelah seminggu, atau bintik-bintik tersebut menimbulkan nyeri hebat.
Anda juga harus segera pergi ke dokter jika:
Baca Juga
Dengan menemui dokter, Anda mendapatkan diagnosis dan perawatan bintik-bintik di sekitar areola yang tepat sesuai penyebabnya.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Implan payudara memiliki risiko kebocoran pada implan dan memicu timbulnya infeksi yang mengharuskan implan diangkat
Payudara besar bisa disebabkan oleh faktor genetik, berat badan, gaya hidup, dan kehamilan serta menyusui. Dampak payudara besar untuk kesehatan antara lain membuat lebih berisiko terkena sakit punggung, menyebabkan sulit tidur, hingga sulit berolahraga.
Payudara kendur bisa terjadi karena usia, menyusui, atau gaya hidup tidak sehat. Tak harus operasi, mengencangkan payudara bisa dilakukan dengan olahraga. Berikut gerakan olahraga untuk mengencangkan payudara.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved