Penyebab biduran di malam hari dapat terjadi akibat mengonsumsi makanan tertentu, perubahan suhu, stres, hingga penyakit autoimun. Untuk mengatasinya, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan.
18 Mei 2022
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Penyebab biduran di malam hari bisa disebabkan oleh perubahan suhu
Table of Content
Penyebab biduran di malam hari perlu Anda waspadai. Sebab, kondisi ini bisa terasa sangat mengganggu, bahkan menyebabkan Anda sulit tidur nyenyak.
Advertisement
Urtikaria atau biduran adalah masalah kulit yang ditandai dengan munculnya bentol-bentol kemerahan dengan tepi yang jelas dan terasa gatal. Kondisi ini biasanya hilang dalam 24 jam, tetapi dapat muncul kembali.
Penyebab biduran dapat dipisahkan antara reaksi alergi dan reaksi nonalergi. Kondisi ini dimulai ketika sel-sel kekebalan dalam tubuh yang disebut sel mast diaktifkan.
Dalam banyak kasus, sel mast melepaskan zat kimia histamin yang dapat menyebabkan pembengkakan, gatal, dan kemerahan.
Biduran di malam hari bisa saja terjadi karena Anda melakukan kontak dengan pemicunya menjelang waktu tidur.
Hal ini dapat berupa respons kulit terhadap makanan yang disantap saat makan malam, obat yang dikonsumsi sebelum tidur, dan bahan piyama atau seprai yang Anda pakai.
Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai beberapa penyebab biduran di malam hari.
Mengalami gatal bentol di malam hari? Cobalah ingat-ingat apa yang Anda makan saat makan malam.
Sebab, mengonsumsi makanan tertentu, seperti kerang, telur, kacang-kacangan, susu, buah beri, atau buah sitrus, dapat menyebabkan reaksi alergi yang memicu biduran.
Penyebab biduran di malam hari juga dapat terjadi akibat sengatan atau gigitan serangga.
Kondisi ini bisa menyebabkan timbulnya gatal dan bentol yang merupakan respons tubuh saat terpapar racun dari serangga. Biduran umumnya muncul berkelompok dan terasa sangat gatal.
Udara malam hari biasanya terasa lebih dingin. Perubahan suhu ini dapat menyebabkan tubuh melepaskan histamin sehingga memicu kulit biduran.
Biduran yang terbentuk sebagai respons tubuh terhadap suhu disebut alergi dingin atau urtikaria dingin. Kemerahan dan rasa gatal sering kali menyertai biduran ini.
Penyebab biduran di malam hari lainnya adalah mengenakan pakaian ketat. Pakaian tersebut dapat menyebabkan gesekan pada kulit yang memicu iritasi dan biduran.
Tak hanya itu, pakaian ketat juga dapat mendorong bakteri yang ada di permukaan kulit masuk ke dalam pori-pori dan folikel rambut.
Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat antiradang nonsteroid atau antibiotik, dapat memicu alergi biduran.
Mengalami biduran setelah penggunaan obat bisa menjadi tanda awal dari kondisi darurat medis yang disebut anafilaksis, yakni syok akibat reaksi alergi berat.
Gejala anafilaksis lainnya termasuk muntah, mengi, sesak napas, hingga hilang kesadaran.
Biduran setiap malam juga dapat terjadi akibat infeksi bakteri dan virus. Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap patogen tersebut.
Umumnya, gatal-gatal muncul menjelang akhir infeksi atau ketika Anda mulai merasa lebih baik.
Penyebab biduran di malam hari dapat terjadi akibat kontak dengan bahan kimia yang terkandung dalam kosmetik, produk perawatan kulit, ataupun produk lainnya.
Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap bahan kimia tersebut.
Stres dapat meningkatkan suhu internal tubuh dan melepaskan hormon adrenalin maupun bahan kimia lain yang dapat memicu biduran.
Biduran akibat stres sering kali terletak di wajah, leher, dada, dan lengan. Kondisi ini umumnya mempengaruhi orang yang menderita eksim, alergi, atau kulit sensitif.
Apakah Anda memiliki hewan peliharaan? Bisa jadi gatal bentol di malam hari yang Anda alami terjadi akibat alergi bulu hewan.
Dalam waktu beberapa menit setelah terpapar, Anda bisa langsung merasakan gatal-gatal.
Zat kimia asetilkolin yang dilepaskan tubuh saat berolahraga dapat mempengaruhi sel-sel kulit dan menyebabkan iritasi atau biduran.
Namun, kondisi ini umumnya disertai gejala lain, seperti sakit kepala, kemerahan, kram perut, hingga sesak napas.
Jika biduran berlangsung lebih dari 6 minggu, bisa jadi itu tanda penyakit autoimun, seperti lupus, diabetes tipe 1, penyakit tiroid, atau rheumatoid arthritis.
Biduran ini tidak akan hilang dengan sendirinya. Oleh sebab itu, diperlukan penanganan medis yang tepat untuk mengatasinya.
Baca Juga
Selain mengetahui penyebab biduran di malam hari, Anda juga harus memahami cara mengatasinya.
Jika dibiarkan, biduran di malam hari tentu akan terasa mengganggu, bahkan membuat Anda sulit tidur. Namun, terdapat beberapa cara mengatasi gatal bentol di malam hari yang dapat Anda lakukan.
Untuk meredakan rasa gatal biduran, cobalah mengoleskan losion antigatal pada kulit. Anda bisa menggunakan losion kalamin yang dapat membantu menenangkan kulit sehingga terasa lebih nyaman.
Kepanasan dapat menyebabkan kulit biduran semakin terasa gatal. Cobalah kenakan pakaian katun yang longgar karena terasa sejuk di kulit. Bahan tersebut nyaman dikenakan dan dapat menyerap keringat.
Jika Anda tidak memiliki alergi dingin, kompres area tubuh yang biduran menggunakan es batu yang dibungkus waslap atau handuk kecil. Lakukan beberapa kali dalam sehari agar gatal segera mereda.
Jika biduran semakin parah atau tak tertahankan, konsumsilah obat yang mengandung antihistamin.
Obat ini dapat digunakan untuk meredakan keluhan atau gejala akibat reaksi alergi.
Jangan meminum antihistamin jika Anda alergi terhadap obat ini. Sebaiknya, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
Itulah beberapa cara mengatasi biduran di malam hari yang bisa Anda lakukan. Apabila biduran disertai gejala lain yang mengkhawatirkan atau tidak kunjung sembuh, segera periksakan diri ke dokter agar mendapat penanganan yang tepat.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar biduran di malam hari, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Triatoma adalah serangga yang dapat menyebabkan reaksi alergi atau penyakit Chagas. Meski jarang terjadi di Indonesia, kondisi ini tetap perlu diwaspadai.
Alergi hingga memicu asma bisa menjadi bahaya bulu kucing untuk ibu hamil yang perlu diwaspadai. Kondisi ini merupakan reaksi tubuh terhadap protein yang ditemukan pada bulu, air liur, dan urine hewan peliharaan.
Gatal di pinggul memang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, bahkan tak jarang membuat Anda ingin terus menggaruknya. Lantas, apa penyebab gatal di pinggul?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved