logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Hidup Sehat

Ragam Penyebab Berkeringat Setelah Makan, dari Pedas hingga Diabetes

open-summary

Penyebab berkeringat setelah makan dan saat makan adalah makanan pedas dan panas, frey sindrome, mengandung alkohol, hingga kondisi diabetes. Perawatannya bisa dilakukan dengan suntik botox, obat antikolinergik, dan antiprespiran.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

13 Jan 2022

Penyakit penyebab berkeringat setelah makan antara lain frey sindrom, diabetes, dan gangguan saraf

Berkeringat setelah makan bisa disebabkan oleh jenis makanan yang dikonsumsi maupun penyakit

Table of Content

  • Penyebab berkeringat saat dan setelah makan
  • Cara mengetasi keringat berlebih saat dan setelah makan

Tidak sedikit orang yang berkeringat setelah makan atau saat sedang menikmati hidangan. Khususnya, jika makanan yang dikonsumsi dalam kondisi panas atau memiliki rasa pedas. Kondisi ini memang wajar terjadi, tapi jika volume keringat yang keluar berlebihan atau disertai gejala lain yang mengganggu, bukan tidak mungkin ini menandakan penyakit lain yang perlu diwaspadai.

Advertisement

Dalam kondisi normal, berkeringat di area kepala dan leher saat dan setelah makan disebut dengan gustatory sweating. Kondisi ini bisa jadi hal yang tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Namun pada beberapa orang, keringat yang keluar juga bisa menandakan adanya diabetes dan gangguan saraf.

Penyebab berkeringat saat dan setelah makan

Penyebab berkeringat setelah makan dan saat makan adalah makanan pedas dan panas
Makanan panas dan pedas bisa menyebabkan berkeringat saat dan setelah makan

Berkeringat saat dan setelah makan bisa disebabkan oleh jenis makanan tertentu atau hal lainnya yang berkaitan dengan gangguan kesehatan. Berikut ini adalah beberapa penyebab umum yang dapat memicu kondisi tersebut:

1. Makanan panas

Berkeringat setelah makan dapat disebabkan karena suhu panas. Saat mengonsumsi makanan panas, maka suhu tubuh kita akan ikut menyesuaikannya dengan meningkatkan suhu, sehingga memicu keluarnya keringat yang berfungsi untuk mempertahankan suhu tubuh inti. Ini adalah kondisi yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan.

2. Makanan pedas

Alasan paling umum orang berkeringat saat makan adalah mengonsumsi makanan pedas. Hal ini dikarenakan cabai mengandung zat kimia yang disebut dengan capsaicin. Zat ini memicu saraf yang membuat tubuh terasa lebih hangat, sehingga memicu terbentuknya keringat untuk membuat suhu tubuh kembali dingin.

Saat berkeringat karena makanan pedas, biasanya wajah akan tampak memerah. Hidung dan mata juga berair.

3. Alkohol

Kandungan alkohol pada makanan dan minuman juga dapat menyebabkan keringat berlebih. Hal ini dikarenakan alkohol dapat melebarkan pembuluh darah tepi yang menyebabkan tubuh kemudian melepaskan panas dan mengalami kenaikan suhu.

4. Makanan tinggi gula

Terkadang mengonsumsi makanan tinggi gula mendorong tubuh meproduksi terlalu banyak insulin yang menyebabkan penurunan kadar gula darah pada beberapa kasus atau yang dikenal sebagai hipoglikemia reaktif. Keringat berlebihan adalah salah satu tanda kondisi tersebut.

5. Sindrom Frey

Sindrom frey adalah salah satu penyebab berkeringat setelah makan yang paling umum. Kondisi ini disebabkan oleh adanya gangguan pada kelenjar parotis. Berbeda dengan penyebab lainnya, keringat pada penderita sindrom frey biasanya hanya terjadi pada satu sisi wajah yang mengalami kerusakan saraf.

Orang yang mengalami sindrom ini biasanya akan berkeringat di area kulit kepala, wajah, telinga, dan leher setelah mengonsumsi makanan apa pun. Tetapi makanan yang memicu produksi air liur kemungkinan besar akan memicu keluarnya keringat.

Selain itu, kondisi ini tidak hanya muncul saat dan setelah makan, tetapi bisa juga ketika memikirkan atau berbicara mengenai makanan.

Pada orang dengan sindrom Frey, saraf dapat mengalami kerusakan sehingga kerjanya pun tidak maksimal. Hal ini membuat saraf mengeluarkan instruksi yang ‘salah’, sehingga saat tubuh seharusnya mengeluarkan air liur, yang dibuat justru keringat.

6. Diabetes mellitus

Berkeringat setelah makan juga merupakan gejala yang dapat dialami oleh penderita diabetes. Belum ada penelitian yang dapat mengetahui penyebab hal ini terjadi secara pasti, tetapi kemungkinan hal ini berkaitan dengan komplikasi diabetes seperti kerusakan saraf dan ginjal serta kontrol gula darah yang buruk. Gangguan saraf pada penderita diabetes dapat membuat aktivitas mengunyah memicu keringat.

7. Penyakit penyebab gangguan saraf

Berkeringat setelah makan dapat disebabkan juga oleh penyakit lainnya yang dapat menyebabkan kerusakan bagian otak dan saraf yang berkaitan dengan produksi air liur dan keringat. Beberapa jenis penyakit tersebut termasuk:

  • Sakit kepala cluster
  • Infeksi virus yang memengaruhi wajah seperti misalnya Bell’s palsy atau herpes zoster (cacar api) pada wajah
  • Tumor
  • Cedera pada wajah
  • Penyakit Parkinson

Baca Juga: Penyebab Telapak Tangan dan Kaki Berkeringat serta Cara Mengatasinya

Cara mengetasi keringat berlebih saat dan setelah makan

Suntik botox bisa mengatasi wajah berkeringat terus menerus setelah makan
Suntik botox bisa meredakan keringat yang keluar berlebihan

Jika Anda berkeringat setelah makan pedas atau makanan yang memicu kenaikan suhu tubuh saja, maka hal ini tidak perlu dikhawatirkan. Anda mungkin tidak perlu ke dokter dan hanya perlu memperhatikan asupan makanan.

Penderita sindrom frey dengan gejala yang tidak terlalu meresahkan pun tidak harus ke dokter. Kondisi ini biasanya sembuh sendiri dalam jangka waktu paling lama 5 tahun tanpa perawatan apa pun.

Tetapi jika kondisi berkeringat setelah makan membuat Anda merasa sangat tidak nyaman, bahkan mengganggu kepercayaan diri atau aktivitas Anda sehari-hari, ada beberapa perawatan yang bisa dijadikan pilihan, seperti:

  • Antiperspirant

Obat topikal ini memiliki senyawa yang berfungsi mengurangi produksi keringat. Antiperspirant bisa diaplikasikan pada bagian kulit yang terpengaruh secara langsung. Sebaiknya obat ini diaplikasikan di malam hari pada saat kulit kering dan langsung dicuci saat bangun di pagi hari.

  • Obat topikal antikolinergik

Obat antikkolinergik dapat diaplikasikan seperti roll on pada area yang terpengaruh dan dapat meringankan gejala dalam 3 hari.

  • Terapi botox

Suntik botox dapat menghambat saraf penyebab berkeringat setelah makan. Riset menunjukkan bahwa ini merupakan metode paling efektif mengatasi gustatory sweating. Efek botox berlangsung sementara sekitar 9 hingga 12 bulan.

Baca Juga

  • Kenali Fungsi Antiperspirant dalam Mencegah Keringat Hingga Efek Sampingnya
  • Apakah Keringat di Malam Hari Berbahaya?
  • 11 Jenis Penyakit Kulit pada Bayi yang Sering Muncul

Itulah hal-hal yang perlu Anda ketahui terkait berkeringat setelah makan. Jika Anda ingin mengatasi kondisi ini, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang paling tepat.

Anda juga bisa berdiskusi langsung dengan dokter kapanpun dan dimanapun lewat fitur Chat Dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.

Advertisement

keringatbiang keringatkeringat dingin

Ditulis oleh Nenti Resna

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved