2023-03-21 19:52:24
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Wajah tidak simetris dapat dipicu oleh faktor genetik
Table of Content
Pernahkah Anda merasa ada bentuk wajah tidak simetris ketika sedang bercermin atau melihat foto? Mungkin Anda merasa mata tidak simetris, pipi besar sebelah, atau rahang tidak sejajar sehingga membuat Anda bertanya-tanya.
Advertisement
Sebetulnya, hampir setiap orang memiliki ketidaksimetrisan di wajahnya. Artinya, di antara sisi kanan dan kiri wajah Anda bisa terlihat adanya perbedaan. Akan tetapi, perbedaan tersebut umumnya tidak terlalu kentara sehingga terlihat relatif sama.
Namun, bentuk muka tidak simetris dapat terlihat jelas pada sejumlah kasus sehingga berpotensi mengganggu kepercayaan diri pemiliknya. Lantas, apa penyebabnya?
Jika bentuk wajah yang tidak simetris cenderung sama atau tidak kentara, kemungkinan kondisi tersebut merupakan hal yang normal.
Namun, jika Anda menyadari bentuk wajah asimetris dengan jelas atau baru terjadi, ini bisa mengindikasikan kondisi medis. Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab muka tidak simetris:
Kebiasaan tertentu dapat meningkatkan risiko Anda memiliki muka tidak simetris. Misalnya, tidur tengkurap dengan wajah menekan bantal, mengunyah di satu sisi pipi saja, atau sering menopang dagu.
Di sisi lain, merokok membuat wajah terkena zat-zat beracun dan menyebabkan masalah pada pembuluh darah di sekitarnya. Oleh sebab itu, kebiasaan ini menjadi faktor risiko penyebab wajah asimetris yang signifikan.
Ketika pipi mengalami pembengkakan di satu sisi, misalnya karena sakit gigi atau infeksi, kondisi ini menyebabkan wajah menjadi asimetris. Selain itu, bertambahnya berat badan juga dapat memengaruhi hal ini.
Menggunakan gigi palsu, pencabutan gigi, atau memasang veneer gigi dapat memengaruhi bentuk wajah, terutama rahang. Tak jarang, setelah prosedur tersebut bentuk wajah tampak tidak simetris.
Jika terdapat anggota keluarga yang memiliki wajah tidak simetris, kemungkinan ia bisa menurunkan bentuk wajah tersebut pada anggota keluarga lainnya. Misalnya, jika bibir ibu Anda asimetris, kemungkinan besar Anda juga memilikinya.
Muka tidak simetris dapat menjadi bagian alami dari proses penuaan. Masalah ini disebabkan oleh tulang rawan terus tumbuh seiring bertambahnya usia sehingga telinga dan hidung pun tampak berubah atau tidak sejajar.
Bell’s palsy adalah lumpuhnya saraf wajah yang menyebabkan satu sisi wajah terkulai. Kondisi ini membuat wajah tampak asimetri karena salah satu sisinya tidak bisa bergerak.
Penyebab penyakit ini tidak diketahui secara pasti, tapi kemungkinan berkaitan dengan trauma, kerusakan saraf, atau komplikasi infeksi.
Cedera di sekitar area wajah dapat menyebabkan muka tidak simetris. Misalnya, patah hidung, rahang yang bergeser, atau benturan keras di bibir akan membuatnya terlihat tidak sejajar.
Tortikolis atau leher bengkok adalah kondisi otot leher tidak normal sehingga menyebabkan kepala miring. Kondisi ini membuat otot di salah satu sisi leher jauh lebih kuat dibandingkan sisi lainnya.
Terkadang, tortikolis juga terjadi saat janin berada di dalam rahim sehingga mengakibatkan wajah asimetris pada bayi baru lahir.
Wajah tidak simetris juga bisa terjadi akibat stroke. Kondisi ini terjadi ketika aliran darah ke otak berkurang sehingga menyebabkan kelumpuhan. Stroke dapat ditandai dengan mati rasa di salah satu atau kedua sisi wajah.
Baca Juga
Wajah asimetris tidak perlu mendapat perawatan khusus jika merupakan faktor keturunan atau bukan kondisi yang membahayakan.
Sementara itu, jika masalah ini dipicu oleh kondisi medis tertentu, Anda harus melakukan pengobatan untuk mengatasi kondisi yang mendasarinya.
Terdapat beberapa perawatan kecantikan yang dapat Anda lakukan untuk memperbaiki wajah tidak simetris, di antaranya:
Filler adalah perawatan kecantikan yang dilakukan dengan menyuntikkan cairan khusus ke beberapa bagian wajah agar tampak lebih bervolume, misalnya bibir, dagu, atau hidung.
Filler dapat membantu mengatasi wajah tidak simetris akibat ketidakseimbangan jaringan atau lemahnya otot. Namun, perawatan ini tidak bersifat permanen.
Implan wajah dilakukan dengan cara memasukkan silikon, gel, atau plastik untuk memberi kesan simetris pada wajah. Prosedur ini dapat menjadi pilihan jika muka tidak simetris disebabkan struktur kerangka wajah yang tidak pas.
Operasi bagian wajah yang menurut Anda tidak simetris dapat dilakukan dokter spesialis bedah plastik. Jika yang tak simetris area hidung maka Operasi hidung umumnya dilakukan untuk mengatasi hidung yang patah atau memperbaiki penampilan hidung. Sebelum melakukannya, Anda harus berkonsultasi terlebih dulu pada dokter.
Bagi Anda yang ingin bertanya lebih lanjut seputar wajah tidak simetris, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Neuroma akustik adalah tumor jinak yang tumbuh di saraf yang menghubungkan telinga ke otak. Walaupun langka, tumor ini dapat menyerang siapa saja, termasuk pada lansia. Neuroma akustik memiliki gejala berupa telinga berdengung terus-menerus, vertigo, dan kehilangan pendengaran sebelah.
Meningkatkan prevalensi stroke di Indonesia membuat kita harus lebih waspada, terutama untuk pria. Kenali gejala-gejala stroke pada pria, seperti kesulitan melihat, kelumpuhan tiba-tiba, kesulitan bernapas, dan sebagainya. Selain itu, Anda juga perlu menghindari faktor risiko seperti merokok dan mengonsumsi alkohol.
Alien hand syndrome atau sindrom tangan alien adalah masalah saraf langka yang membuat tangan penderitanya dapat bergerak sendiri. Gerakan tangan pada sindrom ini menjadi tak terkendali seolah-olah memiliki pikiran sendiri.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved