logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kehamilan

Penyebab Bayi Sungsang dan Cara Mengatasinya dengan Aman

open-summary

Beberapa penyebab bayi sungsang adalah volume air ketuban, kehamilan kembar, bentuk rahim tidak normal, panggul terlalu sempit, hingga plasenta previa.


close-summary

29 Nov 2022

| Dina Rahmawati

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Penyebab bayi sungsang dapat terjadi karena pinggul terlalu sempit

Bayi sungsang bisa terjadi akibat pinggul terlalu sempit

Table of Content

  • Penyebab bayi sungsang
  • Jenis posisi bayi sungsang
  • Bisakah bayi sungsang dilahirkan normal?
  • Cara mengatasi bayi sungsang

Tahukah Anda ada berbagai faktor yang bisa menjadi penyebab bayi sungsang? Kondisi ini terjadi ketika kaki atau bokong bayi berada dekat jalan lahir atau di bawah rahim, sedangkan kepalanya berada di atas rahim. 

Advertisement

Padahal kondisi normal, kepala bayi harus berada dekat dengan jalan lahir untuk persiapan kelahiran

Ciri-ciri bayi sungsang lainnya adalah ibu merasa tidak nyaman di bawah tulang rusuk, terengah-engah ketika kepala bayi menekan di bawah diafragma, dan merasakan beberapa tendangan pada kandung kemih. 

Penyebab bayi sungsang

Penyebab bayi sungsang sebenarnya tidak diketahui secara pasti. 

Namun, menurut American Pregnancy Association terdapat berbagai faktor yang meningkatkan risiko ibu hamil memiliki bayi dengan posisi sungsang.

Berikut adalah faktor yang dapat menyebabkan bayi sungsang.

1. Volume air ketuban

Volume air ketuban dapat menjadi meningkatkan risiko bayi sungsang. 

Sebab, terlalu banyak cairan ketuban bisa membuat bayi terlalu sering berubah posisi, sedangkan terlalu sedikit cairan ketuban bisa membuatnya sulit bergerak.

2. Panggul terlalu sempit

Bukan hanya cairan ketuban, panggul ibu yang terlalu sempit bisa membuat bayi sulit berputar untuk memasuki jalan lahir. 

Akibatnya, ruang gerak bayi terbatas sehingga tetap berada dalam posisi sungsang.

3. Kehamilan kembar

Kehamilan kembar juga termasuk salah satu faktor penyebab bayi sungsang. 

Pasalnya, kehamilan ini menyebabkan ruang dalam rahim menjadi sempit dan menyulitkan setiap bayi untuk berputar mendekati jalan lahir.

4. Bentuk rahim tidak normal

Bentuk rahim ibu yang tidak normal atau memiliki komplikasi, seperti adanya fibroid dalam rahim, juga bisa meningkatkan risiko bayi sungsang.

Rahim umumnya berbentuk seperti buah pir terbalik. Jika bentuknya berbeda, kemungkinan tidak ada cukup ruang bagi bayi untuk memutar posisinya.

5. Plasenta previa

Plasenta previa juga merupakan salah satu faktor penyebab bayi sungsang. 

Plasenta previa adalah kondisi plasenta berada di bagian bawah rahim sehingga menutupi seluruh atau sebagian serviks. 

Posisi plasenta seperti ini bisa membuat kepala bayi sulit mengarah ke jalan lahir.

6. Kelainan janin

Walaupun sangat jarang terjadi, masalah pada sistem otot atau saraf pusat bayi bisa menyebabkan sungsang karena rentang geraknya terbatas. 

Selain itu, tali pusat pendek yang abnormal juga dapat membatasi pergerakan bayi dalam kandungan.

7. Kelahiran prematur

Kelahiran prematur adalah persalinan yang terjadi ketika usia kehamilan kurang dari 37 minggu. 

Semakin awal bayi lahir, semakin tinggi pula kemungkinannya untuk berada dalam posisi sungsang karena belum waktunya berputar.

Jenis posisi bayi sungsang

posisi bayi sungsang
Ada berbagai jenis posisi bayi sungsang

Berikut adalah tiga jenis posisi bayi sungsang yang perlu Anda ketahui.

  • Frank breech (sungsang Frank): Dalam posisi ini, kedua kaki bayi lurus ke atas dan bokongnya berada di bawah dekat jalan lahir.

  • Complete breech (sungsang lengkap): Dalam posisi ini, kedua lutut dan kaki menekuk seperti sedang jongkok sehingga bokong atau kaki dapat memasuki jalan lahir terlebih dahulu.

  • Incomplete breech (sungsang tidak lengkap): Dalam posisi ini, satu atau kedua kaki bayi berada dekat dengan jalan lahir.

Soal kapan bayi dikatakan sungsang, kondisi ini umumnya baru bisa dipastikan saat usia kehamilan mencapai minggu ke-35 atau ke-36 minggu.

Pada minggu tersebut atau bahkan sebelumnya, bayi biasanya mengubah posisinya secara otomatis, di mana kepalanya menjadi berada di bawah.

Jika tidak berubah, bayi Anda dianggap sungsang. Dokter dapat mengetahui letak sungsang dengan merasakan posisi bayi dalam perut Anda dan memastikannya dengan melakukan USG bayi sungsang.

Bisakah bayi sungsang dilahirkan normal?

Melahirkan bayi sungsang secara normal memiliki risiko bahaya, seperti janin terjebak di jalan lahir dan pasokan oksigen melalui tali pusat terputus. Akibatnya, bayi dapat mengalami kematian.

Bukan hanya itu, jika bayi dengan posisi sungsang dipaksakan untuk dilahirkan secara normal, ada kemungkinan terjadinya cedera yang menyebabkan cacat permanen pada bayi.

Meskipun masih dapat melakukan persalinan normal, dokter biasanya menyarankan proses persalinan melalui operasi caesar untuk mengurangi risiko yang ada akibat bayi sungsang.

Oleh karena itu, pastikan Anda berdiskusi dengan dokter kandungan mengenai metode persalinan yang paling sesuai.

Cara mengatasi bayi sungsang

Ibu hamil bisa melakukan berbagai cara untuk mengubah posisi bayi dengan bantuan dokter. 

Berikut adalah cara agar bayi tidak sungsang dan kembali ke posisi normal.

1. External Version (EV)

mengubah posisi bayi sungsang
External Version membantu mengubah posisi bayi sungsang

External Version (EV) adalah prosedur yang dilakukan dokter untuk mencoba mengubah posisi sungsang menjadi posisi yang benar dengan melakukan penekanan pada permukaan perut untuk memutar posisi bayi. 

Sebagian besar dokter menyarankan melakukan EV pada usia kehamilan 36-38 minggu. Prosedur ini tentunya dilakukan dengan sangat hati-hati dan sejauh ini hanya setengah kasus yang berhasil. 

EV tidak direkomendasikan untuk semua ibu, terutama jika Anda baru mengalami perdarahan atau menginginkan bayi kembar.

2. Minyak esensial

Ada pula klaim yang menyatakan bahwa menggunakan minyak esensial di perut, misalnya peppermint, dapat  merangsang bayi berubah posisi secara normal. 

Namun, pastikan Anda telah berkonsultasi pada dokter sebelum menggunakannya.

3. Breech tilt

Untuk mengubah posisi bayi sungsang, Anda dapat melakukan breech tilt

Berbaringlah dengan pinggul yang sedikit terangkat, kemudian letakkan bantal di bawah pinggul dan tekuk lutut sehingga Anda tidak telentang.

Lakukan dua kali sehari selama 10-15 menit, terutama saat bayi Anda aktif. Cara ini dipercaya bisa mendorong bayi untuk bergerak dan berubah posisi.

4. Melakukan gerakan lutut dada

Anda dapat melakukan gerakan lutut dada dengan cara berlutut di lantai, lalu posisikan diri Anda seperti sujud, di mana kepala dan bahu berada di bawah serta bokong dan panggul berada di atas.

Jangan biarkan paha menempel pada dada dan lakukan selama 15-20 menit setiap hari. Cara ini dapat memberikan bayi lebih banyak ruang untuk membalik posisinya.

Pastikan bahwa Anda diperbolehkan oleh dokter untuk melakukan berbagai cara mengatasi kondisi sungsang di atas.

Apabila Anda punya pertanyaan lain seputar masalah kesehatan, lakukan chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.

Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.

Advertisement

kehamilanposisi janinmasalah kehamilansungsang

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved