Keringat berlebih pada bayi umumnya adalah kondisi normal yang kerap terjadi pada bayi baru lahir. Namun, kondisi ini bisa menjadi gejala suatu penyakit serius seperti hiperhidrosis.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
4 Agt 2020
Tidur yang nyenyak adalah salah satu penyebab munculnya keringat berlebih pada bayi
Table of Content
Keringat berlebih pada bayi adalah kondisi yang kerap ditemui pada bayi baru lahir. Anda mungkin kerap menemukan bayi sering berkeringat saat menyusu bahkan saat tidur. Di masa awal kelahirannya, bayi memang mudah berkeringat karena sistem saraf mereka belum berkembang dengan baik.
Advertisement
Namun, apakah keringat berlebih pada bayi adalah hal normal dan bukan menjadi tanda penyakit tertentu? Berikut ulasan selengkapnya.
Pernahkah Anda memerhatikan bayi sering berkeringat? Ini mungkin merupakan kondisi wajar yang dialami oleh setiap bayi. Sistem saraf yang belum berkembang dengan sempurna membuatnya belum dapat bekerja secara maksimal untuk mengendalikan suhu tubuhnya.
Biasanya bayi akan mengeluarkan keringat berlebih di bagian kepala, tangan dan kaki mereka. Hal itu karena di bagian-bagian tersebutlah terdapat banyak kelenjar keringat.
Namun, di sisi lain, bukan berarti Anda boleh mengabaikan kondisi tersebut. Pasalnya, bisa saja hal tersebut menandakan adanya masalah pada kesehatan bayi apalagi bila disertai gejala lain.
Di waktu-waktu tertentu, bayi mungkin sering mengeluarkan keringat pada tangan, kaki, atau kepala, bahkan juga di badannya. Adapun penyebab bayi sering berkeringat, di antaranya:
Ketika bayi menangis dengan kencang atau untuk waktu yang lama, maka banyak energinya yang terkuras. Ketika hal itu terjadi, bayi pun akan menjadi berkeringat dan wajahnya memerah. Namun, ini bersifat sementara karena setelah bayi tenang, keringat pun akan mulai menghilang.
Coba perhatikan, saat ia menyusu pasti akan berkeringat. Hal ini disebabkan karena Anda dan si kecil melakukan skin-to-skin sehingga suhu tubuh ibu yang hangat juga dirasakan bayi.
Namun, bayi berkeringat saat menyusu juga bisa menjadi gejala penyakit serius, yakni atresia paru. Kondisi ini merupakan jenis penyakit jantung bawaan yang menyebabkan katup paru pengatur aliran darah ke paru-paru tidak terbentuk dengan benar. Akibatnya, bayi dapat mengalami kondisi kekurangan oksigen dalam tubuh.
Bayi berkeringat saat menyusu juga bisa menunjukkan kerusakan kelenjar tiroidnya. Tidak hanya mengeluarkan keringat berlebih pada bayi, kondisi ini juga memiliki gejala lain seperti:
Orangtua sering memakaikan bayi pakaian yang tebal atau berlapis-lapis agar membuatnya tidak kedinginan. Namun, jika dilakukan secara berlebihan, bayi bisa merasa sangat kegerahan.
Tubuhnya pun dapat menjadi panas, tak nyaman, dan berkeringat karena kulitnya tak bisa bernapas. Selain pakaian, selimut bayi yang tebal atau berlapis-lapis juga bisa memicu hal ini.
Ketika bayi tidur nyenyak, ia cenderung berkeringat karena tidak bergerak sebanyak orang dewasa. Suhu tubuh bisa naik saat si Kecil berada dalam satu posisi untuk waktu yang lama. Berkeringat pun menjadi cara tubuh untuk mengendalikan kenaikan suhu tersebut.
Penyebab bayi berkeringat saat tidur tersebut terjadi karena sistem saraf bayi belum sempurna untuk mengendalikan suhu tubuh. Selain itu, posisi kelenjar keringat bayi yang aktif adalah terletak di area kepala mereka. Sehingga, tidak merubah posisi kepala dalam waktu lama bisa menyebabkan keluarnya keringat berlebih pada bayi.
Keringat berlebih pada bayi yang tiba-tiba terjadi juga bisa disebabkan oleh infeksi tertentu seperti flu. Saat flu, bayi bisa mengalami demam, bersin, rewel, batuk, maupun nafsu makan berkurang. Demam menjadi cara tubuh untuk melawan infeksi sehingga panas yang ditimbulkan membuat bayi mengeluarkan keringat.
Sleep apnea adalah suatu kondisi di mana pernapasan seseorang berhenti selama 20 detik atau lebih saat tidur. Hal ini menyebabkan tubuh menjadi terlalu keras bekerja sehingga berkeringat secara tidak normal.
Meski jarang terjadi pada bayi, namun mungkin saja terutama bayi prematur, mengalaminya. Dalam kondisi ini, bayi juga mungkin akan mengorok, terengah-engah, dan mulutnya terbuka.
Hiperhidrosis adalah suatu kondisi yang menyebabkan bayi mengeluarkan keringat berlebih meski suhu sedang dingin. Hiperhidrosis terlokalisasi hanya terjadi pada area tubuh tertentu, seperti tangan, ketiak, atau kaki. Sementara, hiperhidrosis umum dapat memengaruhi area tubuh yang luas. Akan tetapi, kondisi ini seringkali membaik ketika bayi tumbuh.
Menderita penyakit jantung bawaan bisa menyebabkan bayi sering berkeringat karena jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Diperkirakan bahwa hampir 1% bayi lahir dengan penyakit jantung bawaan. Bayi yang menderita penyakit ini juga akan mengalami kesulitan makan, kulit kebiruan, pernapasan cepat dan dangkal.
Baca Juga
Cara mengatasi keringat berlebih pada bayi bergantung pada penyebabnya. Apabila terjadi karena menangis, cari tahu apa penyebabnya dan buatlah ia tenang. Mungkin saja si Kecil lapar, sudah tidak nyaman dengan popoknya, atau kegerahan.
Jika bayi terlihat kegerahan karena pakaian tebal atau berlapis yang Anda pakaikan, maka ganti pakaiannya dengan yang lebih nyaman dan sejuk. Singkirkan pula selimut dari tubuh si Kecil.
Selanjutnya, pastikan suasana kamar tenang dan nyaman. Atur temperatur suhu kamar pas untuk bayi, tidak kepanasan maupun terlalu dingin. Pastikan juga bayi tetap terhidrasi dengan memberinya ASI atau susu formula karena dikhawatirkan ia kekurangan cairan tubuh.
Jika bayi masih sering berkeringat apalagi disertai gejala lain atau karena ada kondisi medis yang mendasari, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter. Penanganan yang tepat harus dilakukan agar bayi baik-baik saja.
Advertisement
Ditulis oleh Dina Rahmawati
Referensi
Artikel Terkait
Shaken baby syndrome adalah kondisi medis serius yang dapat terjadi akibat sering mengguncang tubuh bayi. Gejalanya beragam, mulai dari tidak mau menyusu, muntah-muntah, sulit bernapas, hingga koma.
2 Feb 2022
Bintik merah pada kulit bayi tak hanya disebabkan oleh ruam popok. Pemberian jenis makanan baru pada bayi juga dapat menyebabkan bintik merah pada kulit bayi karena dapat meningkatkan frekuensi buang air besar.
30 Apr 2019
Cara menenangkan bayi menangis dapat dilakukan dengan menyusui bayi, membedong bayi, menciptakan white noise, mendengarkan musik, hingga membawanya ke dokter.
8 Jun 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved