Bayi demam dapat menjadi salah satu hal paling menakutkan bagi orang tua, terutama ketika demam tinggi atau bayi baru berusia beberapa minggu. Kenali penyebab bayi demam dan cara paling efektif untuk mengobatinya dalam artikel ini!
3.4
(10)
9 Mei 2019
Termometer dapat digunakan untuk memastikan suhu bayi yang demam
Table of Content
Bayi demam dapat menjadi salah satu hal paling menakutkan bagi orang tua, terutama ketika demam tinggi atau bayi baru berusia beberapa minggu. Untuk mengatasinya, berikut ini penjelasan mengenai berbagai penyebab demam bayi, dan langkah-langkah penanganannya.
Advertisement
Demam bukanlah penyakit. Demam biasanya menunjukkan bahwa tubuh anak sedang melawan penyakit, dan sistem kekebalan tubuhnya berfungsi dengan baik. Demam pada bayi bisa menandakan infeksi virus pilek atau virus lainnya.
Meskipun jarang terjadi pada bayi, penyakit pneumonia, infeksi saluran kemih, infeksi telinga atau infeksi yang lebih serius, seperti infeksi bakteri darah atau meningitis, juga dapat menyebabkan demam.
Pneumonia merupakan radang paru akibat bakteri. Gejalanya berupa panas tinggi, batuk berdahak, napas cepat, sesak, gelisah, sakit kepala, dan turunya nafsu makan.
Selain itu, efek samping vaksinasi atau imunisasi juga kadang membuat bayi demam. Bayi dengan suhu tubuh hangat, atau baru saja menghabiskan terlalu banyak waktu di luar rumah, di siang terik, juga dapat memicu demam.
Salah satu tanda umum demam pada bayi adalah dahi yang terasa hangat. Namun, ini bukanlah gejala yang mutlak. Selain itu, ketika menjadi lebih rewel, bayi Anda mungkin sedang mengalami demam.
Gejala lain yang terkait dengan demam pada bayi, antara lain:
Anda dapat mengukur suhu anak dengan beberapa cara berbeda, seperti melalui rektum (rektal), mulut (oral), telinga, di bawah lengan (aksila), atau di pelipis. American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan orangtua hanya menggunakan termometer digital pada anak-anak.
Sebaiknya Anda tidak mengukur suhu bayi dengan termometer merkuri. Sebab, bayi berisiko terpapar maupun keracunan merkuri, jika termometer pecah.
Termometer rektal memberikan hasil suhu yang paling akurat dan paling mudah untuk digunakan pada bayi. Biasanya, bayi tidak dapat menahan termometer oral di tempat. Termometer telinga, temporal, atau ketiak pun kadang tidak menunjukkan akurasi yang sama.
Untuk mengambil suhu rektal, pertama-tama, pastikan termometer dalam kondisi bersih. Cuci dengan sabun dan air, atau bersihkan dengan alkohol. Baringkan bayi Anda di perut atau di punggung dengan kaki ditekuk ke arah dada.
Oleskan sedikit petroleum jelly di sekitar bola termometer, dan masukkan dengan lembut sekitar 1 inci ke dalam pembukaan rektal. Pegang termometer digital di tempatnya selama sekitar dua menit, hingga Anda mendengar bunyi "bip". Kemudian dengan lembut keluarkan termometer dan baca suhu yang tertera.
Suhu normal bayi dapat berkisar sekitar 36-37 derajat Celcius. Kebanyakan dokter menganggap suhu rektal 38 derajat Celcius atau lebih tinggi, sebagai demam.
Hubungi dokter jika bayi Anda memiliki kondisi atau mengalami hal-hal berikut ini:
Dokter kemungkinan sulit mengetahui adanya infeksi virus sederhana pada bayi yang baru lahir, misalnya pilek, maupun infeksi yang lebih serius (seperti infeksi saluran kemih, pneumonia, atau meningitis).
Itulah sebabnya, dokter kadang-kadang melakukan tes khusus (seperti tes darah atau urine, atau rontgen dada dan keran tulang belakang) untuk menentukan penyebab bayi demam, serta mencari infeksi lebih serius, pada bayi yang masih kecil.
Jika bayi Anda berusia di bawah 1 bulan dan mengalami demam, segera hubungi dokter, klinik, maupun rumah sakit terdekat. Untuk bayi yang sudah lebih besar, cobalah kiat-kiat ini untuk mengobati bayi demam.
Mandikan bayi dengan air hangat. Selalu periksa suhu air di pergelangan tangan Anda, sebelum memandikan bayi. Kemudian, pilihlah pakaian yang ringan untuknya.
Berikan cukup cairan pada bayi Anda, untuk menghindari dehidrasi. Cairan tersebut bisa berupa air susu ibu (ASI), susu formula, larutan elektrolit, atau air, tergantung pada usia bayi. Hubungi dokter maupun bidan, untuk mengetahui panduan perawatan untuk bayi Anda.
Bayi dengan dehidrasi mungkin menangis tanpa air mata, mengalami kekeringan pada mulit, dan popoknya tidak basah. Apabila bayi berusia lebih dari 6 bulan, Anda dapat memberikan ibuprofen untuk bayi.
Hindari pemberian aspirin. Sebab, aspirin memicu risiko sindrom Reye. Jangan berikan ibuprofen untuk bayi dengan usia di bawag 6 bulan. Pastikan berkonsultasi dengan dokter mengenai dosis dan cara pemakaian obat, sebelum memberikan obat penurun demam bagi bayi.
Jika mengkhawatirkan demam pada bayi Anda, hubungi tenaga medis untuk mendapatkan saran terbaik.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Kulit bayi baru lahir begitu sensitif dan lembut. Untuk merawat kulit bayi Anda, pilih produk yang diformulasikan khusus untuk bayi dan tidak mengandung bahan berbahaya seperti SLS.
Penyakit kulit pada bayi bisa terjadi karena sistem imun bayi belum berkembang dengan sempurna. Beberapa jenis penyakit kulit yang umum, di antaranya seperti biang keringat, eksim, hingga cacar.
Menjemur bayi baru lahir umum dilakukan para orangtua. Namun, tahukah Anda jika sebaiknya tidak menjemurnya langsung di bawah sinar matahari? Ketahui cara menjemur bayi yang benar dalam artikel ini.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Sarah Fajriah
Dijawab oleh dr. Evelin Kwandang
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved