Rasa sakit yang muncul saat BAB terjadi saat sembelit, diare, atau adanya infeksi pada saluran pencernaan. Masalah kulit anus juga bisa jadi penyebabnya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
23 Mar 2023
Biasanya karena kamu kurang konsumsi serat.
Table of Content
Hampir setiap orang mungkin pernah mengalami sakit saat buang air besar. Sesekali merasakan sakit saat BAB merupakan hal yang normal. Biasanya hal tersebut disebabkan oleh asupan buruk yang dikonsumsi.
Advertisement
Jika rasa sakit muncul setiap kali buang air besar, kamu perlu waspada. Bisa jadi ada sejumlah penyebab yang membuat BAB ini terasa menyakitkan. Cari tahu masalah yang mungkin muncul di bawah ini.
Sakit saat buang air besar tentu bisa membuat merasa tidak nyaman dan kesulitan dalam mengeluarkan feses. Adapun penyebab sakit saat BAB yang dapat terjadi, antara lain:
Sembelit terjadi ketika kamu lebih jarang buang air besar daripada biasanya entah karena kekurangan serat atau suka menahan BAB. Hal ini menyebabkan feses menjadi lebih keras, kering, dan besar karena menumpuk sehingga sulit dikeluarkan dan tidak tuntas.
Tak hanya menyebabkan sakit saat BAB, sembelit juga dapat disertai gejala lain yang membuat kamu tidak nyaman. Sebut saja rasa belum tuntas setelah buang air besar, kembung, serta kram pada perut atau punggung bagian bawah.
Untuk mengatasi sembelit, kamu disarankan banyak minum air putih, mengonsumsi makanan tinggi serat, dan asupan yang mengandung probiotik. Selain itu, kamu juga bisa mengurangi asupan kafein dan alkohol. Jika diperlukan, tidak ada salahnya mengonsumsi obat pencahar untuk memperlancar buang air besar.
Diare terjadi ketika buang air besar terlalu sering serta mengeluarkan feses dengan konsistensi lunak dan encer. Kondisi ini tak selalu menyebabkan sakit saat BAB. Akan tetapi, terlalu sering buang air besar dan menyeka anus dapat membuat kulit di sekitarnya lecet hingga BAB pun menjadi sakit.
Kamu bisa mengonsumsi obat diare yang dijual bebas atau atas resep dokter guna mengatasinya. Selain itu, pastikan tetap minum air putih atau larutan elektrolit untuk mengganti cairan tubuh yang hilang. Sementara itu, dalam mencegah diare jagalah kebersihan tangan dan asupan yang dikonsumsi.
Fisura ani merupakan robekan pada kulit di sekitar anus yang umumnya disebabkan oleh konstipasi atau penetrasi anal. Gejala yang dapat ditimbulkan dari kondisi ini, yaitu sakit yang menyengat di area anus saat BAB, adanya darah pada feses, anus terasa gatal, dan sensasi terbakar di sekitar anus.
Menggunakan pelunak feses, minum banyak air putih, dan mengonsumsi makanan tinggi serat dapat membuat BAB lebih lancar sehingga tak terasa sakit lagi. Selain itu, dokter mungkin akan meresepkan krim atau salep hidrokortison untuk mengurangi peradangan dan juga salep pereda nyeri.
Wasir atau ambeien adalah pembengkakan pada pembuluh darah vena di sekitar anus atau rektum. Kondisi ini bisa menyebabkan sakit saat BAB dan duduk menjadi terasa tidak nyaman. Gejala lain yang mungkin Anda rasakan, yaitu gatal dan nyeri anus yang hebat, adanya benjolan di dekat anus, bahkan keluarnya darah saat buang air besar.
Mandi dengan air hangat, mengoleskan krim pereda nyeri, mengonsumsi lebih banyak serat, melakukan mandi sitz (merendam bokong dalam air hangat), dan mengompres wasir dengan air dingin dapat membantu mempercepat proses penyembuhan. Dokter juga mungkin akan meresepkan ibuprofen atau naproxen untuk mengurangi nyeri dan peradangan. Pada kasus yang parah, wasir perlu diangkat melalui operasi.
Inflammatory bowel disease (IBD) atau radang usus adalah peradangan pada saluran pencernaan. Jenis penyakit radang usus yang paling umum, yaitu kolitis ulseratif dan penyakit Crohn.
Kondisi ini bisa menyebabkan diare, sakit saat BAB, kram perut, sulit menahan buang air besar, penurunan berat badan secara tiba-tiba, dan pendarahan saat BAB. Dalam mengatasinya, dokter akan meresepkan obat-obatan untuk mengurangi peradangan dan meredakan gejala. Sebagian penderita juga mungkin perlu mengonsumsi kortikosteroid sebagai pengobatan jangka panjang.
Orang yang memiliki intoleransi atau sensitivitas terhadap makanan bisa mengalami buang air besar atau diare yang menyakitkan jika mengonsumsi makanan tertentu, misalnya produk susu. Bentuk perawatan terbaik untuk kondisi ini, yaitu dengan menghindari berbagai asupan yang dapat memicu terjadinya reaksi.
Proktitis terjadi ketika lapisan rektum mengalami peradangan. Gejala yang dapat terjadi, yaitu sakit saat buang air besar, diare, keluarnya lendir dari anus, pendarahan saat BAB, dan merasa ingin terus buang air besar. Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi menular seksual, perawatan radiasi kanker, atau radang usus. Pengobatan pun dilakukan berdasarkan penyebabnya.
Endometriosis terjadi ketika jaringan yang melapisi rahim berkembang di area tubuh lain seperti indung telur (ovarium), saluran tuba, dan jaringan yang melapisi panggul. Para peneliti memperkirakan bahwa 3,8—37 persen kasus endometriosis memengaruhi usus besar.
Selain membuat buang air besar sakit, kondisi ini juga bisa menyebabkan munculnya lendir dalam feses, pendarahan dari dubur, diare atau sembelit, dan perut kembung. Dokter cenderung mengobati endometriosis usus menggunakan terapi hormon atau pembedahan.
Beberapa infeksi dapat menyebabkan nyeri pada dubur sebelum, selama, atau setelah buang air besar. Salah satu jenis infeksi adalah abses anal, yaitu kantung berisi nanah di sekitar anus atau dubur. Biasanya kondisi ini disertai pembengkakan Infeksi menulars seksual (IMS) seperti klamidia, gonore, herpes, dan sifilis
Adapun infeksi jamur yang mungkin terjadi di bagian dubur. Segera periksakan diri pada dokter jika mengalami infeksi tersebut. Dokter mungkin akan meresepkan obat antibiotik dalam bentuk krim atau pil untuk mengatasinya. Dalam beberapa kasus, abses yang dalam mungkin memerlukan operasi.
Kanker anus dapat menyebabkan buang air besar terasa sakit. Tak hanya itu, gejala lain yang mungkin terjadi antara lain nyeri atau iritasi pada anus, pendarahan saat BAB, penurunan berat badan, merasakan adanya tekanan di anus, sembelit parah, dan tak mampu menahan urine.
Pengobatan sedini mungkin sangatlah diperlukan untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker. Dokter biasanya memberi perawatan kemoterapi, terapi radiasi atau operasi pengangkatan tumor guna menghilangkan sel kanker yang ada.
Beberapa masalah kulit, seperti eksim, psoriasis, herpes simpleks tipe 2, dan kutil dapat memengaruhi area sekitar anus. Selain timbulnya rasa sakit sebelum, selama, dan setelah buang air besar, Anda juga bisa merasakan gatal dan pendarahan di sekitar area tempat feses keluar. Tentu saja pengobatan dilakukan berdasarkan masalah kulit yang Anda alami.
Baca juga: Obat Pelancar BAB di Apotek Ampuh Atasi Sembelit
Sakit saat buang air besar bisa saja bersifat sementara dan tak memerlukan perawatan khusus. Anda hanya perlu minum air putih dengan cukup, mengonsumsi asupan tinggi serat, dan melakukan pola hidup sehat. Jika sakit saat BAB disebabkan oleh kondisi tertentu, kamu harus mengobati kondisi yang mendasarinya tersebut.
Bila sakit saat BAB tak kunjung pulih, disertai gejala lain atau semakin memburuk, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Dokter akan menemukan penyebab dan menentukan penanganan yang tepat untuk keluhan yang dirasakan.
Advertisement
Ditulis oleh Ade Irawan
Referensi
Artikel Terkait
Terdapat banyak cara mengatasi sakit perut secara alami maupun medis yang dapat dicoba di rumah, seperti menggunakan kompres hangat, mandi air hangat, meminum teh, mengonsumsi jahe, hingga meminum air kelapa.
5 Apr 2023
Cara menjaga kesehatan pencernaan saat lebaran adalah dengan mengonsumsi makanan berserat, perbanyak minum air putih, memperhatikan porsi makan, mengunyah secara perlahan hingga halus, tetap berolahraga, dan jangan merokok.
17 Apr 2023
Minum kopi saat perut kosong bisa berbahaya jika memiliki masalah pada pencernaan. Faktanya, efek samping kopi bisa tetap muncul jika dikonsumsi berlebihan.
9 Mar 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved