Apabila orangtua melihat BAB bayi berbusa, jangan panik dulu. Ini sangat wajar terjadi pada bayi dan bukan indikasi masalah medis tertentu. Busa pada feses bayi adalah tanda kelebihan laktosa, jenis gula yang ada di dalam ASI.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
21 Apr 2021
Busa pada kotoran bayi adalah tanda kelebihan laktosa
Table of Content
Apabila orangtua melihat BAB bayi berbusa, jangan panik dulu. Ini sangat wajar terjadi pada bayi dan bukan indikasi masalah medis tertentu. Busa pada feses bayi adalah tanda kelebihan laktosa, jenis gula yang ada di dalam ASI.
Advertisement
Selama tidak disertai dengan keluhan lain seperti diare atau bayi lebih rewel, maka bukan masalah. Jika ingin menghindarinya, coba berikan ASI di satu sisi payudara hingga tuntas agar si kecil mendapatkan asupan foremilk dan hindmilk.
Topik seputar BAB bayi bukan hal asing bagi orangtua baru. Mulai dari frekuensi, bentuk, warna, dan lain sebagainya. Termasuk ketika BAB bayi berbusa, kira-kira apa sebabnya?
Itu terjadi karena pengaruh ASI. Di payudara ibu, terdapat ASI yang bisa dibedakan menjadi 2: foremilk dan hindmilk. ASI foremilk adalah jenis ASI yang keluar paling awal dengan konsistensi lebih encer dan warna sedikit bening. Nutrisinya lebih sedikit dibandingkan dengan hindmilk.
Sementara ASI hindmilk adalah ASI yang baru akan terhisap oleh bayi setelah foremilk habis. Ini adalah ASI dengan konsistensi lebih kental dan warna putih pekat.
ASI yang mengandung lebih banyak laktosa adalah foremilk. Apabila bayi mendapatkan terlalu banyak foremilk, maka ada kemungkinan kewalahan mencerna laktosa dan berakibat pada berbusanya BAB mereka.
Hal ini juga bisa terjadi pada bayi yang mengonsumsi susu formula. BAB bayi berbusa bisa menjadi indikasi adanya infeksi atau alergi. Perhatikan gejala lain yang muncul seperti demam, diare, hingga munculnya ruam untuk bahan diskusi dengan dokter spesialis anak.
Baca Juga
Untuk menyiasati BAB bayi berbusa, ibu bisa memberikan ASI dari satu sisi payudara hingga foremilk-nya berganti dengan hindmilk. Jangan memberikan ASI bergantian dari payudara kanan dan kiri karena berarti bayi mendapatkan terlalu banyak foremilk.
Tunggu setidaknya sekitar 20 menit di satu sisi sebelum berganti ke sisi payudara yang lain.
Selain itu, ada juga trik dengan memompa terlebih dahulu payudara agar ASI foremilk keluar. Barulah kemudian bisa melakukan direct breastfeeding agar rasio foremilk tidak terlalu banyak ketimbang hindmilk.
Mengingat bayi terutama yang baru lahir baru bisa berkomunikasi utamanya lewat tangisan, warna BAB si kecil dapat menjadi salah satu media komunikasi tentang kondisi pencernaannya.
Selain berbusa, berikut ini beberapa warna BAB bayi sekaligus artinya:
BAB berwarna hijau kerap dijumpai pada bayi yang mengonsumsi susu formula karena pengaruh kandungan zat besinya. Selain itu, feses berwarna hijau juga bisa berarti bayi sedang berada di fase teething atau ada masalah di pencernaannya.
Untuk membedakan apakah pencernaan si kecil terganggu atau tidak, lihat bagaimana kondisi mereka. Apakah lebih rewel atau perutnya terasa kembung?
Sementara pada bayi ASI, warna feses hijau bisa berarti konsumsi terlalu banyak foremilk. Ini sama seperti kondisi BAB bayi berbusa.
Jangan tunda memeriksakan si kecil ke dokter apabila feses berwarna putih. Baik pada bayi yang mengonsumsi ASI maupun susu formula, feses dengan warna putih atau abu ini bisa jadi tanda hati mereka tidak berfungsi optimal.
Ketika anak mulai masuk ke fase MPASI, ini adalah warna feses yang paling sering muncul. Umumnya, warnanya akan mirip dengan apa yang dikonsumsi. Ini adalah jenis warna feses bayi yang normal.
Ketika ada sedikit warna merah pada BAB bayi, itu bisa jadi karena si kecil menelan darah dari puting ibu yang lecet. Selain itu, BAB merah juga bisa jadi sinyal terjadinya konstipasi dan bayi perlu mengejan sekuat tenaga untuk mengeluarkan feses.
Kondisi konstipasi ini biasanya terjadi pada bayi yang sudah mulai MPASI. Perhatikan apa saja menu yang dikonsumsi 1-2 hari ke belakang untuk tahu pemicunya. Solusinya, bisa dengan memberikan pear kukus atau pencahar alami lainnya.
Bayi baru lahir biasanya masih mengeluarkan feses berwarna hitam yang disebut dengan mekonium. Namun apabila terjadi ketika usianya sudah lebih dari 7 hari, bisa jadi indikasi kurang mendapatkan nutrisi. Di sisi lain, ada pula kemungkinan feses bayi berwarna hitam ketika mereka mengonsumsi suplemen zat besi.
Apapun warna dan kondisi feses bayi saat BAB, itu bisa menjadi sinyal kondisi pencernaan mereka. Selain itu, tak ada salahnya pula mencatat frekuensi BAB si kecil.
Baca Juga
Apabila dirasa ada yang janggal, perhatikan apakah ada gejala lain yang menunjukkan rasa tidak nyaman. Contohnya bayi menjadi lebih rewel, sering menangis, perutnya kembung, atau muntah.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar cara mengantisipasi BAB bayi berbusa, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
White noise adalah suara yang menyamarkan kebisingan di lingkungan sekitar. White noise dianggap sebagai lantunan "nina bobo" yang ampuh tidurkan bayi. Apa saja pro dan kontranya?
2 Mei 2023
Bayi baru lahir memiliki sederet fakta unik dan kebiasaan yang normal terjadi dalam perkembangannya. Tahu tidak, kalau umumnya jarak pandang anak bayi yang baru saja lahir cukup pendek, yakni hanya 20-30 cm.
7 Apr 2023
Risiko minum kopi untuk bayi perlu orangtua waspadai. Hal tersebut bisa menyebabkan suasana hati si kecil memburuk, jantung berdebar, meningkatkan asam lambung, gangguan tidur, hingga obesitas.
3 Jun 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved