ASI encer pada awal menyusui sebenarnya adalah hal yang normal. Namun, jika terjadi secara terus-menerus hal ini bisa membuat kebutuhan gizi bayi berkurang. Salah satu penyebabnya adalah cara menyusui yang kurang tepat.
2023-03-30 02:50:49
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
ASI encer di awal masa menyusui adalah hal yang normal
Table of Content
Setiap ibu pasti ingin memberikan yang terbaik bagi sang buah hati, termasuk dalam hal menyusui. Terkadang ibu khawatir bayi tidak mendapat cukup nutrisi karena ASI yang dihasilkan encer. Padahal, anggapan ini keliru. Kenali lebih jauh mengenai penyebab ASI encer dan cara mengatasinya berikut ini.
Advertisement
Beberapa ibu mungkin menghasilkan ASI encer di awal proses menyusui. Hal ini normal terjadi. Nantinya, konsistensi ASI akan berubah seiring proses menyusui.
ASI encer di awal menyusui dikenal dengan istilah foremilk. Seiring berjalannya proses menyusui, ASI encer ini akan berubah lebih kental atau disebut dengan hindmilk.
Lalu, timbul pertanyaan, apakah ASI encer lebih bagus? ASI encer tetap bagus untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Ibu tidak perlu khawatir, karena buah hati Anda akan tetap merasa kenyang dan nutrisinya terpenuhi, sekalipun ASI encer.
Perbedaan yang mendasar antara foremilk dan hindmilk adalah kandungan lemak dan laktosa di dalamnya. Hindmilk lebih kental karena mengandung lemak dan kalori lebih banyak. Sedangkan, kandungan foremilk lebih rendah lemak, rendah kalori, dan tinggi laktosa.
Meski demikian, baik ASI encer maupun kental sama-sama berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan si kecil. Bukan berarti keduanya adalah jenis ASI yang berbeda. Payudara Anda tetap menghasilkan ASI yang sama. Hanya saja kandungan lemaknya yang akan berubah seiring waktu.
ASI encer pada masa awal menyusui disebabkan oleh bagian lemak susu menempel pada sel di masa awal. Sementara, bagian susu yang lebih berair bergerak mendekati puting. Inilah sebabnya ASI Anda akan terasa encer di awal.
BACA JUGA: 12 Perlengkapan Menyusui yang Penting untuk Proses Pemberian ASI Eksklusif
Idealnya, ada keseimbangan antara konsistensi ASI encer dan kental. Jika ASI encer terjadi terus-menerus, hal ini juga tidak baik bagi bayi.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, ASI encer memiliki lebih banyak kandungan laktosa di dalamnya. Jika payudara terlalu sering menghasilkan ASI encer akan menyebabkan kelebihan laktosa pada bayi atau disebut dengan lactose overload.
Kondisi ini paling sering terjadi ketika jeda waktu menyusui terlalu lama atau ibu memiliki masalah dalam produksi ASI.
Terlalu banyak laktosa dan kurangnya lemak bisa memengaruhi pencernaan bayi. Dalam hal ini, bayi bisa mengalami ketidaknyamanan pencernaan, perut bergas, dan perubahan feses bayi.
BACA JUGA: Kapan ASI Keluar? Ini Penjelasannya agar Ibu Tidak Panik
Penelitian terdahulu dalam International Breastfeeding Journal menyatakan bahwa kandungan lemak dalam ASI akan semakin banyak jika payudara semakin dikosongkan.
Artinya, semakin banyak ASI dikeluarkan, semakin tinggi pula jumlah lemak pada ASI yang dihasilkan. Dengan kata lain, ASI akan semakin mengental. Itulah sebabnya, jeda waktu yang terlalu panjang antar sesi menyusui meningkatkan produksi ASI foremilk yang lebih encer.
Jadi, salah satu cara mengentalkan ASI atau mengatasi ASI encer adalah dengan meningkatkan frekuensi menyusui atau memompa ASI.
Jika dirangkum, beberapa cara mengatasi ASI encer sekaligus meningkatkan produksi ASI antara lain:
BACA JUGA: 10 Pompa ASI Elektrik dan Manual Terbaik untuk Ibu Menyusui
ASI encer adalah hal normal, yang biasanya terjadi pada awal proses menyusui. Seiring berjalannya waktu, ASI akan kembali mengental. Baik ASI encer maupun kental sama-sama baik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Namun, pada beberapa kondisi dan jarang terjadi, ASI bisa encer terus-menerus. Jika dibiarkan, bayi bisa mengalami gangguan pencernaan akibat lactose overload.
Lebih sering dalam memberikan ASI pada bayi bisa menjadi salah satu cara mengentalkan ASI secara alami. Anda juga bisa menerapkan pola makan dan pola tidur yang sehat untuk menambah produksi ASI.
Jika masih ada pertanyaan seputar ASI encer atau masalah laktasi lainnya, Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Daun katuk, bayam, dan beberapa jenis protein tertentu dipercaya sebagai makanan pelancar ASI sekaligus mampu meningkatkan kualitas ASI agar bayi tumbuh gemuk dan sehat.
Bolehkah ibu menyusui makan telur? Boleh. Telur bisa menambah produksi ASI, memenuhi kebutuhan kalori, hingga menunjang pertumbuhan bayi.
Minuman dan makanan yang dilarang untuk ibu menyusui perlu diperhatikan, karena akan berpengaruh pada produksi ASI. Makanan dan minuman yang harus dihindari adalah alkohol hingga coklat.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved