logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Penyakit

Apa Penyebab Aritmia, dan Apakah Kondisi Ini Bisa Disembuhkan?

open-summary

Aritmia disebabkan oleh gangguan pada sinyal listrik yang mengontrol irama detak jantung. Jika aritmia tidak diobati, jantung mungkin tidak bisa memompa cukup darah sehingga dapat merusak jantung, otak, atau organ lainnya. Setelah diobati, sebagian besar pasien aritmia jantung bisa sembuh total dan kembali beraktivitas normal seperti biasa.


close-summary

2023-03-23 08:54:33

| Ajeng Quamila Irawan

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

penyebab aritmia jantung

penderita aritmia jantung bisa kembali beraktivitas normal dengan pengobatan

Table of Content

  • Apa yang dimaksud dengan aritmia?
  • Penyebab aritmia dan faktor risikonya
  • Tanda dan gejala aritmia
  • Macam-macam pengobatan untuk aritmia
  • Apakah aritmia jantung bisa sembuh?
  • Cara mencegah aritmia
  • Catatan SehatQ

Setiap harinya, rata-rata jantung berdetak (mengembang dan berkontraksi) 100.000 kali dan memompa sekitar 7.571 liter darah ke seluruh tubuh tanpa henti. Jantung manusia pada umumnya berdetak sekitar 35 juta kali dalam setahun. Aritmia adalah gangguan pada irama jantung yang membuat detak jantung menjadi lebih cepat, lebih lambat, atau tidak beraturan. Ketika ada masalah pada cara kerja jantung, irama denyut mungkin jadi terganggu sehingga peredaran darah ikut bermasalah.

Advertisement

Cari tahu penyebab, cara mengobati, dan cara mencegah aritmia di artikel ini

Apa yang dimaksud dengan aritmia?

Aritmia adalah gangguan irama jantung yang terjadi ketika impuls listrik tidak bekerja dengan baik.

Impuls listrik mengendalikan irama detak jantung. Ketika aktivitas impuls terganggu, seseorang bisa merasakan jantungnya berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur.

Aritmia itu sendiri sebetulnya adalah istilah yang mencakup beberapa macam kondisi berbeda.

Masalah irama jantung yang berdetak terlalu cepat disebut dengan takikardia. Ketika jantung berdetak terlalu pelan, jenis aritmia ini disebut bradikardiaFibrilasi ventrikel (VF) adalah jenis aritmia yang mengancam nyawa karena dapat menyebabkan henti jantung mendadak.

Jenis aritmia yang paling umum adalah fibrilasi atrium, menyebabkan detak jantung tidak teratur dan cepat.

Baca Juga

  • Simvastatin adalah Obat Penurun Kolesterol yang Bisa Diandalkan
  • Serba-Serbi Dokter Spesialis Kardiologi, dari Pendidikan hingga Penyakit dan Pemeriksaan yang Ditangani
  • Apakah Penyakit Jantung Koroner Bisa Disembuhkan?

Penyebab aritmia dan faktor risikonya

orang tua sakit dada karena aritmia
Aritmia disebabkan oleh gangguan pada sinyal listrik yang mengontrol detak jantung

Aritmia disebabkan oleh perubahan aktivitas jantung atau sinyal listrik (impuls) yang mengontrol detak jantung Anda. 

Sinyal listrik biasanya dikirim dari serambi kanan atas jantung untuk memulai setiap detak jantung. Sinyal tersebut akan melintas melewati atrium kiri dan mencapai ke ventrikel.

Ketika sinyal listrik mencapai ventrikel, bilik jantung akan berkontraksi dan memompa darah ke paru-paru dan ke seluruh tubuh.

Pada jantung yang sehat, proses konduksi listrik ini biasanya berjalan dengan lancar untuk menghasilkan denyut jantung yang normal antara 60-100 denyut per menit.

BACA JUGA: Panduan Menjalani Diet untuk Menjaga Kesehatan Jantung

Secara umum aritmia dapat disebabkan oleh masalah pada anatomi jantung atau gangguan pada aktivitas kelistrikan jantung. Beberapa penyebab aritmia di antaranya adalah:

  • Penyakit jantung koroner.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Perubahan pada otot jantung (kardiomiopati).
  • Gangguan pada katup jantung.
  • Ketidakseimbangan elektrolit dalam darah.
  • Serangan jantung.
  • Cedera pada jantung setelah serangan jantung.
  • Peradangan pada jantung.
  • Gagal jantung.
  • Kekakuan jaringan jantung, yang dikenal sebagai fibrosis, atau jaringan parut.

Selain karena penyakit jantung, terkadang penyebab gangguan impuls yang memicu aritmia tidak benar-benar diketahui.

Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami aritmia jantung, seperti:

  • Jenis kelamin. Beberapa penelitian melaporkan, laki-laki lebih berisiko mengalami aritmia ketimbang perempuan. Namun, risiko aritmia pada perempuan bisa meningkat pada waktu-waktu tertentu, seperti saat kehamilan.
  • Usia. Aritmia jantung lebih umum terjadi pada orang-orang berusia lanjut. Akan tetapi, Beberapa jenis aritmia lebih sering terjadi pada anak-anak dan dewasa muda, termasuk aritmia karena kelainan jantung bawaan atau kelainan konduksi bawaan.
  • Genetik. Risiko Anda mungkin meningkat jika orangtua atau anggota keluarga lainnya ada yang mengalami aritmia. Beberapa penyakit jantung pemicu aritmia juga dipengaruhi oleh faktor genetik.
  • Penyakit lain yang mendasari, misalnya aneurisma, penyakit autoimun (rematik dan lupus), infeksi virus seperti Covid-19, penyakit ginjal, PPOK, diabetes, obesitas, gangguan tiroid (hipertiroidisme dan hipotiroidisme), sepsis, atau sleep apnea.
  • Paparan berkelanjutan terhadap polusi udara, dihubungkan dengan risiko aritmia sementara.
  • Gaya hidup tidak sehat, seperti minum alkohol, merokok, konsumsi kafein atau stimulan berlebihan, menggunakan narkoba seperti kokain atau amphetamine.

Masalah irama jantung juga dapat terjadi secara tiba-tiba sebagai akibat dari aktivitas fisik, efek samping obat-obatan, atau proses penyembuhan setelah operasi jantung.

Tanda dan gejala aritmia

gejala aritmia saat olahraga
Aritmia dapat menyebabkan jantung berdebar saat olahraga

Aritmia mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun.

Jika muncul, gejala aritmia yang umum dapat termasuk:

  • Palpitasi (sensasi jantung deg-degan): dada berdebar sangat cepat dan kuat. Debaran dapat terasa seperti ketukan keras di sekitar dada hingga ke tenggorokan atau leher.
  • Jantung bisa berdebar lebih lambat dari biasanya, tapi debarannya sangat terasa di dada. 
  • Pusing atau merasa kliyengan.
  • Sesak napas.
  • Sakit kepala.
  • Dada terasa sakit atau nyeri, tidak nyaman.
  • Lemah atau kelelahan (merasa sangat lelah).
  • Kadang berkeringat.
  • Kadang menimbulkan rasa ingin pingsan.

Gejala mungkin hanya terjadi sesekali, tapi bisa juga menjadi lebih sering dari waktu ke waktu.

Macam-macam pengobatan untuk aritmia

Pada umumnya, pengobatan untuk menyembuhkan aritmia dapat meliputi:

  • Obat antiaritmia untuk menghentikan, mengontrol, atau mencegah aritmia. Contohnya seperti adenosine, atropine, beta blockers, pengencer darah.
  • Kardioversi listrik, untuk menyetrum jantung kembali ke irama normalnya.
  • Alat pacu jantung yang ditanam di dada, untuk mengalirkan listrik yang menggantikan impuls listrik alami jantung.
  • Defibrillator (ICD) yang ditanam di dada, untuk memantau detak jantung dan menyetrum jantung kembali ke ritme normalnya ketika diperlukan.
  • Ablasi kateter, untuk mengembalikan aktivitas kelistrikan jantung yang normal. 

Setelah diobati, sebagian besar pasien aritmia jantung bisa sembuh total dan kembali beraktivitas normal seperti biasa.

Apakah aritmia jantung bisa sembuh?

aritmia jantung bisa sembuh
Aritmia jantung ringan bisa sembuh sendiri

Aritmia umumnya tidak membutuhkan pengobatan. Terlebih jika gejalanya ringan, frekuensi kejadiannya amat jarang atau bahkan hanya satu kali, dan Anda tidak memiliki faktor risiko apa pun.

Aritmia yang terjadi tiba-tiba tanpa kondisi pemicu khusus biasanya dapat muncul sebagai akibat dari aktivitas fisik seperti olahraga atau stres emosional. Gejala aritmia ini bisa sembuh sendiri dengan mengistirahatkan tubuh sampai detak jantung kembali normal.

Gejala juga bisa dikendalikan dengan menghentikan gaya hidup tidak sehat yang bisa jadi pemicunya. Misalkan dengan berhenti merokok, berhenti minum alkohol, dan batasi atau hentikan konsumsi kafein.

BACA JUGA: Tanda dan Gejala Penyakit Jantung Koroner yang Perlu Anda Waspadai

Namun, Anda mungkin membutuhkan pengobatan jika gejalanya parah atau kondisinya disebabkan oleh penyakit atau gangguan tertentu yang meningkatkan risiko aritmia menjadi lebih parah di kemudian hari.

Pengobatan juga akan dilakukan jika aritmia yang dialami terjadi berkali-kali, dan berisiko menimbulkan komplikasi seperti stroke dan gagal jantung.

Pada umumnya, orang-orang dengan jenis aritmia serius sekalipun berhasil sembuh total dan bisa menjalani kehidupan normal dengan pengobatan yang tepat.

Prosedur ablasi bahkan dapat menyembuhkan beberapa jenis aritmia hingga sepenuhnya.

Cara mencegah aritmia

Jika Anda memiliki jantung yang normal dan sehat, Anda dapat melakukan hal berikut untuk mencegah kemunculan aritmia:

  • Ketahui faktor risiko dan gejala aritmia dan kondisi jantung lainnya.
  • Dapatkan perawatan untuk gangguanatau penyakit apa pun.
  • Lakukan pemeriksaan jantung rutin.
  • Jalani gaya hidup sehat untuk menjaga kesehatan jantung, yang meliputi:
    • Berhenti merokok dan hindari asap rokok.
    • Menjaga berat badan yang sehat.
    • Makan makanan yang sehat, bergizi seimbang, dan rendah lemak.
    • Membatasi atau menghindari kafein, alkohol, dan zat lain yang dapat menyebabkan gangguan pada irama jantung atau masalah jantung lainnya.
    • Berolahraga secara teratur.
    • Mengontrol stres.

Jika Anda merasakan gejala aritmia, laporkan ke dokter Anda sesegera mungkin.

Catatan SehatQ

Dokter dapat menjalankan tes untuk mengetahui apakah Anda menderita aritmiadan apa penyebab aritmia Anda.

Tes yang paling umum digunakan untuk mendiagnosis aritmia adalah elektrokardiogram (EKG). Dokter Anda mungkin akan perlu menjalankan tes lain sesuai kebutuhan.

Apabila Anda telah didiagnosis mengalami aritmia, pastikan untuk mengikuti rencana perawatan dan pengobatan dari dokter. Tanyakan pula tentang perubahan gaya hidup sehat yang dapat Anda lakukan agar aritmia Anda tidak terjadi lagi atau semakin parah.

Jika aritmia tidak diobati, jantung mungkin tidak dapat memompa cukup darah ke tubuh. Hal ini dapat merusak jantung, otak, atau organ lainnya.

Setelah Anda dinyatakan sembuh dari aritmia, Anda juga tetap perlu menjaga kesehatan jantung dan melakukan perawatan lanjutan.

Perawatan lanjutan biasanya berfokus untuk mencegah Anda mengalami kekambuhan gejala sewaktu-waktu atau komplikasi lain.

Diskusikan lebih lanjut mengenai pengobatan aritmia dengan dokter spesialis jantung lewat aplikasi kesehatan SehatQ. Download sekarang di Google Store dan Apple Store.

Advertisement

penyakit jantungaritmiajantung berdebarkomplikasi jantung

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved