logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Parenting

7 Penyebab Anak Pendiam dan Cara Mengatasinya

open-summary

Anak pendiam umumnya sulit untuk berinteraksi dengan orang lain. Kondisi ini ternyata dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari masalah mental hingga hubungan keluarga. Untuk mengatasinya, cobalah membuka dialog dengan anak dan dengarkan keluh kesahnya.


close-summary

2023-03-26 07:39:39

| Dina Rahmawati

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Anak pendiam cenderung lebih sulit berinteraksi dengan orang lain

Perceraian atau pertengkaran orangtua dapat menjadi penyebab anak pendiam

Table of Content

  • Penyebab anak pendiam
  • Apa yang harus dilakukan jika anak pendiam?

Apakah Anda merasa memiliki anak pendiam? Ia mungkin terlihat kurang bergerak aktif, jarang mengobrol atau bermain dengan teman-teman seumurannya. Penyebab orang pendiam, termasuk pada anak-anak, dapat dipicu oleh masalah mental hingga hubungan keluarga.

Advertisement

Kondisi ini dapat mempengaruhi kepribadian anak maupun kemampuannya untuk bersosialisasi dengan orang lain. Namun, jangan khawatir karena ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi masalah anak pendiam dan tertutup.

Penyebab anak pendiam

Berikut beberapa kondisi yang bisa menyebabkan anak memiliki sifat pendiam. Beberapa di antaranya mungkin tidak pernah Anda sadari sebelumnya.

1. Trauma psikis

Trauma psikis bisa menjadi penyebab orang pendiam. Masalah ini terjadi ketika anak mengalami peristiwa yang menyakitkan, mengancam jiwa, atau mengganggu kehidupan. 

Pelecehan fisik atau seksual, kecelakaan, dan bencana alam dapat menimbulkan trauma psikis pada anak. Selain memiliki karakter pendiam, si kecil juga mungkin menjadi cepat marah, perubahan nafsu makan, hingga kehilangan minat pada aktivitas sehari-hari.

2. Pemalu

Anak bisa memiliki sifat pemalu secara alami sejak ia kecil. Di sisi lain, pengalaman buruk juga memiliki pengaruh terhadap sifat ini. 

Anak pemalu dan pendiam umumnya lebih sulit untuk berinteraksi dan akrab dengan orang lain, serta menyesuaikan diri dengan situasi baru.

Namun, bersikap malu-malu bisa menjadi masalah jika menyebabkan anak tidak bahagia atau mengganggu kehidupannya. 

Misalnya, karena pemalu anak enggan pergi ke sekolah, tidak memiliki teman, tidak mau ke luar rumah, atau mengalami kecemasan. 

3. Perundungan atau bullying

anak korban bullying
Bullying bisa menyebabkan anak menjadi pendiam

Kasus bullying marak terjadi di antara anak-anak. Perilaku ini dapat terjadi dalam bentuk fisik maupun psikologis. Tindakan perundungan umumnya terjadi pada anak pendiam dan susah bergaul di sekolah. 

Di sisi lain, anak yang menjadi korban bullying juga bisa menjadi pendiam, menyendiri, stres, mogok makan, sulit tidur, dan masalah lainnya. Si kecil pun mungkin enggan menceritakannya pada Anda.

4. Introvert

Si kecil juga bisa menjadi anak pendiam karena memiliki kepribadian introvert. Anak introvert lebih suka menghabiskan waktu sendirian dan merasa lelah setelah berinteraksi dengan banyak orang.

Meski begitu, kondisi tersebut tidak selalu menjadi indikasi masalah dalam bersosialisasi. Anak introvert bukan berarti tidak memiliki teman karena mungkin ia lebih senang memiliki sedikit teman baik. Selain itu, anak introvert juga cenderung menjadi pengamat yang baik.

5. Terlambat bicara (speech delay)

Keterlambatan bicara atau speech delay bisa menjadi penyebab anak pendiam. Anak yang gagap atau sulit menyampaikan apa yang ingin dikatakan sering kali membuatnya lebih memilih untuk diam.

Kondisi ini dapat terjadi akibat masalah pada lidah atau langit-langit mulut, gangguan pendengaran, ketidakmampuan belajar, dan gangguan perkembangan. Anak yang mengalami speech delay memerlukan perhatian dan penanganan khusus.

6. Masalah dalam hubungan keluarga

Perceraian atau pertengkaran orangtua juga bisa menjadi penyebab orang pendiam. Hal ini bisa terjadi karena anak merasa sedih atau tertekan sehingga untuk mengendalikan situasi ia lebih memilih diam. 

Mereka juga bisa mengalami kurang nafsu makan, sering menangis, atau bahkan depresi. Psikologi anak pendiam akibat kondisi ini bisa terganggu sehingga harus mendapatkan perhatian yang lebih.

7. Pola asuh orangtua

Fakta anak pendiam juga dapat dipengaruhi oleh pola asuh orangtua. Orangtua yang otoriter atau  terlalu protektif sering kali melarang anak melakukan berbagai hal, mungkin termasuk bergaul. Hal tersebut bisa membuat anak mengalami kesulitan dalam mengembangkan keterampilan sosialnya. 

Alhasil, anak pun menjadi pendiam dan susah mendapatkan teman. Sebaliknya, orangtua yang hangat dan penuh perhatian dalam membesarkan anak, bisa membuatnya tumbuh menjadi anak yang mampu bersosialisasi dengan baik.

Baca Juga

  • Kenali Gejala PTSD Lebih Jauh agar Tidak Membahayakan Diri
  • 9 Cara Membangun Ikatan Batin Antara Ibu dan Bayi
  • 7 Tips Pilih Sekolah Anak yang Tepat untuk Orangtua

Apa yang harus dilakukan jika anak pendiam?

Setelah mengetahui penyebab orang pendiam, Anda juga harus memahami cara mengatasinya. Memiliki anak pendiam dapat menimbulkan kekhawatiran bagi orangtua, terutama jika sifat tersebut sampai mempengaruhi kehidupan si kecil. 

Namun, terdapat beberapa cara mengatasi anak pendiam dan tertutup yang bisa Anda lakukan:

1. Terima anak apa adanya

Jangan sampai memaksakan si kecil untuk memiliki karakter yang sesuai dengan keinginan orangtua karena malah bisa menjauhkan dirinya dari Anda. 

Di sisi lain, Anda dapat memberinya pengertian bahwa berinteraksi dan bergerak aktif juga diperlukan.

2. Jangan memberikan label ‘anak pemalu’

Terkadang, orangtua mengatakan jika sang anak pemalu saat berkumpul bersama keluarga atau orang lain. Hal tersebut bisa membuat anak pendiam merasa ada yang salah dengan perilakunya tersebut. 

Alih-alih mencoba untuk bersosialisasi, ia justru ingin menjauh karena merasa tidak diterima dalam lingkungan itu. Jadi, jangan melabelinya ‘anak pemalu’. Cobalah ganti dengan, ‘Ia mungkin sedang ingin tenang.’

3. Buka dialog dengan anak

ibu mengobrol dengan anak
Ajak anak mengobrol untuk mencoba memahaminya

Ajaklah anak berbicara mengenai apakah ia tidak nyaman saat harus berkenalan dengan teman baru atau menyapa orang yang ia kenal. Hal ini dapat membantu Anda memahaminya.

Jika ia memang merasa malu, Anda dapat memberinya solusi. Misalnya dengan menyarankan anak untuk tersenyum atau melambaikan tangan apabila merasa grogi untuk berbicara. Setelah rasa malunya mulai terkendali, anjurkan ia untuk memulai percakapan dengan lebih santai.

4. Melatih anak bersosialisasi

Anda dapat melatih anak untuk bersosialisasi dengan baik. Hal ini akan mendorong anak pendiam merasa lebih nyaman saat berada dalam situasi sosial. 

Dorong ia bermain dengan satu anak lain. Jika berhasil, Anda dapat mendorongnya bermain dengan lebih banyak anak secara bertahap.

Anda juga bisa mengajak anak ke acara ulang tahun anak lain yang mengundangnya, serta anjurkan ia memberi ucapan selamat dan menikmati permainan dalam pesta bersama anak lain. Jika si kecil berhasil bergaul dengan baik, berilah ia pujian.

5. Tunjukkan rasa cinta pada anak

Beri anak perhatian yang penuh, dukung apa yang ingin ia capai, dan jangan ragu untuk memeluknya. Ajak pula anak untuk mengobrol atau bermain bersama teman-teman dan keluarga. 

6. Dengarkan keluh kesah anak

Luangkan waktu untuk mendengarkan apa yang anak rasakan. Pahami apa yang membuatnya menjadi pendiam. Jangan memojokkan anak karena bisa membuatnya tertekan.

7. Jangan sering memarahinya

Terkadang, anak pendiam membutuhkan waktu yang lebih lama untuk terbuka. Tunggulah dan jangan memarahinya karena hanya akan membuat nyali anak semakin menciut.

Dengan demikian, anak pun setidaknya bisa mengerti dan lebih terbuka dengan Anda atau orang-orang di sekitarnya.  

Jika Anda ingin tahu lebih banyak seputar anak pendiam, Anda bisa tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

tips parentingbullyingtraumaorangtua

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved