Penting bagi setiap orangtua untuk mengetahui penyebab Si Kecil sulit menghindar dari kebiasaan tidur di kelas. Seperti apa dan bagaimana cara mengatasinya?
5
(3)
22 Mar 2020
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Salah satu penyebab anak sering tidur di kelas adalah jam masuk sekolah yang terlalu pagi.
Table of Content
Beberapa anak tidak dapat menghindar dari kebiasaan tidur di kelas. Kondisi ini tentu dapat mengganggu proses belajar Si Kecil selama di sekolah. Akibat kebiasaan tidur di kelas, Anda mungkin akan sering mendapatkan laporan dari guru maupun kepala sekolah perihal kebiasaan Si Kecil yang berimbas pada nilai pelajarannya.
Advertisement
Namun, jangan buru-buru ambil kesimpulan. Anda dapat bertanya pada Si Kecil maupun memperhatikan pola aktivitasnya di rumah untuk mengetahui lebih jauh penyebabnya sering tidur di kelas.
Ada beberapa hal yang menyebabkan anak memiliki kebiasaan tidur di kelas. Penting bagi setiap orangtua mengetahui penyebab Si Kecil sulit menghindar dari kebiasaan ini. Apa saja penyebabnya?
Salah satu faktor paling umum penyebab anak memiliki kebiasaan tidur di kelas yaitu jam sekolah yang terlalu pagi. Tidak bisa dipungkiri, jam masuk sekolah di Indonesia umumnya begitu pagi bagi otak manusia untuk dapat beraktivitas normal.
Sebuah studi menyebut anak di usia sekolah direkomendasikan memiliki jam tidur sekitar 9-12 jam per hari. Artinya jika jam masuk sekolah umumnya berkisar pukul 07.00, Si Kecil harus tidur minimal pukul 19.00 dan maksimal pukul 23.00.
Rentang waktu ini belum termasuk jarak dan waktu yang diperlukan anak Anda menuju sekolah. Beberapa anak di kota-kota besar kerap terjebak macet. Sementara itu, tidak sedikit pula anak di kota lain yang tinggal begitu jauh dari sekolah.
Kondisi ini menyebabkan Si Kecil harus bangun jauh lebih awal. Belum lagi beban PR yang kerap membuat anak kekurangan waktu istirahat. Terlebih, masih ada jadwal les dan ekstrakurikuler di luar sekolah yang merenggut waktu luang anak. Akibatnya, Si Kecil sering mengantuk dan memiliki kebiasaan tidur di kelas.
Jam masuk sekolah yang terlalu pagi, serta masa kecil yang kian direnggut dengan les, ekstrakurikuler dan beban PR, membuat Si Kecil memiliki waktu tidur yang begitu sedikit.
Beberapa anak bahkan harus membantu pekerjaan orangtuanya sesampainya di rumah. Akibatnya, anak kurang tidur dan kerap mencuri waktu untuk tidur di kelas.
Kurangnya waktu bermain Si Kecil di luar sekolah juga membuat anak Anda kerap sembunyi-sembunyi menonton televisi, bermain game, membaca buku dan melakukan aktivitas apapun yang membuatnya senang hingga larut malam. Alhasil, Si Kecil tidak memiliki banyak waktu untuk beristirahat dan sering tidur di kelas.
Tak semua pelajaran dapat dicerna anak. Terlebih, jika anak harus mengikuti sistem kurikulum yang bisa saja tidak sesuai dengan minat anak. Saat merasa bosan akibat tidak dapat mengikuti pelajaran tertentu, Si Kecil akan cepat merasa lelah, dan mengantuk. Sehingga, ia pun tertidur di kelas.
Akumulasi dari beban sekolah, waktu tidur yang kurang, sulitnya materi pelajaran, dan masa kecil yang terenggut dapat menyebabkan anak merasa stres. Kondisi stres juga dapat menyebabkan anak Anda mudah ngantuk saat mengikuti pelajaran, sehingga kerap tidur di kelas.
Penyebab lain yang membuat anak tidur di kelas adalah kondisi medis tertentu. Jika anak Anda memiliki pola tidur yang cukup dan baik, tapi kesulitan untuk menghindari kebiasaan tidur di kelas, Anda juga perlu memeriksakan kondisi kesehatannya ke dokter.
Sebab, beberapa kondisi medis seperti insomnia maupun hipersomnia, dapat menyebabkan Si Kecil kerap mengantuk saat berada di sekolah. Akhirnya, ia memiliki kebiasaan tidur di kelas.
Jika beban sekolah dan kurangnya waktu tidur menyebabkan anak memiliki kebiasaan tidur di sekolah, maka sampaikan kepada Si Kecil tentang rencana yang akan ditempuh sebagai solusi. Mengurangi porsi les dan ekstra kurikuler di luar pelajaran sekolah juga dapat jadi salah satu pilihan.
Mengantuk maupun memiliki kebiasaan tidur di kelas membuat proses belajar anak Anda terganggu saat di sekolah. Sebab, sistem saraf maupun otak yang kurang istirahat akan sulit mencerna, mengolah, mengumpulkan dan mengakses informasi apapun yang diterima, termasuk ketika belajar.
Untuk mengatasinya, selain dengan menjaga pola tidur, doronglah anak untuk rutin berolahraga, mengonsumsi makanan sehat dan kaya nutrisi, serta menghindari kafein yang juga ada pada minuman. Tentu saja, Anda harus memberikan contoh baik.
Keterbukaan pada anak merupakan hal yang diperlukan dilakukan orangtua untuk mengatasi berbagai konflik yang dialami Si Kecil, termasuk masalah kebiasaan tidur di kelas.
Anda harus mengetahui faktor penyebab kebiasaan tidur di kelas tersebut. Jangan sampai memberikan ekspektasi akademis terlalu tinggi kepada Si Kecil, yang akhirnya membuatnya kurang beristirahat, bahkan stres.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Tidur berjalan atau sleepwalking dikenal dengan istilah somnabulisme dalam dunia medis. Meski kerap dialami oleh anak-anak, kondisi ini juga dapat dialami oleh orang dewasa.
Ngiler adalah suatu kondisi ketika air liur keluar dari mulut saat tidur. Penyebab tidur ngiler bisa jadi karena posisi tidur, GERD, alergi atau infeksi, hingga efek samping obat-obatan tertentu.
Rumah Belajar adalah portal gratis yang disediakan oleh pemerintah sebagai inovasi pembelajaran online. Banyak fitur yang bisa dimanfaatkan, seperti buku digital dan lab maya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved