Penyebab kejang pada anak biasanya karena adanya aktivitas listrik yang dikirim dalam waktu bersamaan oleh saraf ke otak. Pada kondisi normal, sinyal ini seharusnya dikirim secara bergantian.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
15 Mei 2019
Tetap tenang dan ketahui penyebab kejang pada anak.
Table of Content
Melihat anak kejang bisa menjadi mimpi buruk bagi setiap orangtua. Berbagai pikiran negatif pun menghantui benak ketika anak mengalami kejang. Padahal, penyebab anak kejang bisa bermacam-macam dan tidak semuanya membahayakan nyawa anak.
Advertisement
Biasanya, anak yang mengalami kejang memang terlihat menyeramkan. Mulai dari mata yang melotot, badan kaku atau terguncang tidak karuan, sampai lidah yang tergigit. Namun kejang umumnya hanya terjadi dalam beberapa menit dan akan berhenti dengan sendirinya.
Baca Juga
Pada dasarnya, kejang muncul karena adanya aktivitas listrik yang dikirim dalam waktu bersamaan oleh saraf ke otak. Pada kondisi normal, sinyal ini seharusnya dikirim secara bergantian.
Sinyal-sinyal yang terkirim bersamaan tersebut mengakibatkan kurangnya asupan oksigen maupun penurunan aliran darah menuju otak. Inilah yang kemudian memicu kejang.
Kejang dapat disebabkan oleh beragam kondisi kesehatan. Mulai dari gangguan yang ringan seperti demam dan infeksi, hingga kondisi berat berupa trauma pada kepala, keracunan, overdosis obat, tumor otak, radang selaput otak (meningitis) dan radang otak (ensefalitis).
Kondisi penyebab anak kejang yang paling sering dijumpai adalah demam. Oleh sebab itu, muncul istilah kejang demam.
Seperti namanya, kejang demam timbul setelah anak mengalami demam alias kenaikan suhu tubuh mulai dari 38 derajat celcius. Kondisi ini biasanya menyerang anak berusia enam bulan hingga lima tahun.
Kejang demam memiliki karakteristik khusus. Apa sajakah ciri khas tersebut?
Sementara karakteristik demam yang memicu kejang demam adalah demam yang terjadi secara tiba-tiba. Demam dapat disebabkan oleh bakteri atau virus, tergantung penyakit yang melatarbelakanginya.
Derajat toleransi demam yang dapat menjadi penyebab anak kejang pun bisa bervariasi. Ada anak yang langsung kejang saat suhu tubuhnya baru mencapai 38 derajat celcius. Sedangkan sebagian anak lain baru mengalami kejang ketika suhu tubuhnya mencapai 40 derajat celcius.
Kejang demam biasanya merupakan tipe kejang umum yang tidak membahayakan nyawa. Namun anak yang mengalami kejang lebih dari dua kali kemungkinan bisa dikategorikan menderita epilepsi.
Epilepsi merupakan kondisi kejang di mana penderitanya bisa sampai pingsan ketika kejang mendera. Meski demikian, Anda tidak perlu khawatir karena persentase anak kejang yang kemudian berkembang menjadi epilepsi sangat kecil, yakni hanya lima persen.
Kejang yang terjadi karena epilepsi biasanya memiliki pola dan gejala yang sama. Penyebab kejang pada anak dengan epilepsi biasanya terjadi karena anak kurang tidur, stres, demam, terlewat jam makannya, terlalu banyak makan, atau terkena cahaya yang terlalu terang.
Kemungkinan tersebut juga umumnya dipengaruhi oleh adanya faktor-faktor lain. Misalnya, faktor keturunan, mutasi genetika, infeksi, tumor atau cedera otak, maupun perdarahan otak.
Anggapan lain mengatakan bahwa anak yang pernah kejang akan tumbuh menjadi pribadi yang bodoh. Anggapan ini hanyalah mitos. Sebagian besar anak yang pernah menderita kejang demam bisa tumbuh normal seperti anak pada umumnya.
Ketika anak demam, lakukanlah langkah penurunan suhu tubuh anak agar tidak berujung pada kejang. Anda bisa memberikan obat paracetamol atau ibuprofen.
Meski demikian, Anda perlu waspada ketika anak mengalami kejang saat usianya sudah di atas 6 tahun. Ada pula tanda-tanda lain yang mengkhawatirkan, yaitu anak yang tidak langsung sadar setelah kejang selesai, lebih banyak tidur, dan tidak bisa berkomunikasi dengan baik.
Langsung bawa dan periksakan anak Anda ke dokter jika menemui tanda-tanda tersebut. Dokter akan melakukan sejumlah tes guna memastikan apakah ada penyebab anak kejang yang lain.
Oleh sebab itu, orangtua dianjurkan untuk tetap tenang dan tidak panik ketika anak mengalami kejang. Jangan ragu untuk mengontak dan berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis lainnya jika Anda merasa khawatir. Sebab, cara menghilangkan kejang pada anak tidak boleh dilakukan sembarangan.
Advertisement
Ditulis oleh Asni Harismi
Referensi
Artikel Terkait
Penyebab meriang pada anak penting diketahui oleh orangtua. Berdasarkan catatan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) meriang atau demam pada anak merupakan alasan tersering yang membuat orangtua mendatangi dokter anak atau dokter umum, yakni sebesar 30%.
8 Agt 2019
Gejala dehidrasi antara satu orang dengan yang lain berbeda-beda, tergantung tingkat keparahannya. Beberapa gejala dehidrasi yang umum terjadi meliputi kulit terasa kering, pusing, mengantuk, kelelahan, kurang energi, mudah tersinggung, hingga pingsan.
1 Nov 2020
Mimpi buruk saat demam atau fever dream dapat disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari otak yang 'kepanasan' hingga kualitas tidur yang terganggu.
28 Sep 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved