Anak GTM adalah anak yang menolak membuka mulut saat disuapi makanan. Kondisi ini dapat disebabkan karena sembelit, porsi makan yang tak sesuai, hingga mudah terdistraksi oleh gawai. Untuk mengatasinya, cobalah jauhkan gawai dari pandangan anak, sesuaikan porsi berdasarkan kebutuhan mereka, atau membuat suasana makan jadi menyenangkan.
2023-03-28 18:57:01
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Ada banyak penyebab anak GTM (gerakan tutup mulut), salah satunya karena terdistraksi dengan gadget.
Table of Content
Menghadapi anak GTM yang tidak mau makan adalah tantangan yang cukup berat bagi orangtua. Di saat anak perlu mengonsumsi beragam makanan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi hariannya, mereka justru menutup mulutnya rapat-rapat saat disuapi.
Advertisement
Untuk memahami dan mengatasi masalah ini, mari kita simak apa itu GTM pada bayi, penyebab, hingga cara mengatasinya.
Kepanjangan GTM adalah gerakan tutup mulut. Julukan ini disematkan pada anak-anak yang menutup mulutnya saat disuapi makanan.
Wajar jika kondisi ini menyebabkan orangtua merasa khawatir, terutama kalau berat badan anak tidak kunjung naik akibat aksi GTM-nya.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), orangtua perlu memahami bahwa di usia ini asupan nutrisi berimbang sangatlah penting untuk menjaga tumbuh dan kembang anak.
Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk menangani masalah ini secara serius agar anak terhindar dari berbagai masalah yang bisa timbul akibat kurang nutrisi.
Mulai dari kondisi kesehatan tertentu hingga faktor-faktor eksternal, berikut adalah beberapa penyebab anak GTM yang perlu diwaspadai:
Anak yang menutup mulutnya rapat-rapat ketika disuapi makanan bukan berarti tidak mau makan. Bisa jadi mereka sedang mengalami sembelit sehingga tidak nafsu makan.
Dilansir dari Very Well Health, sembelit dapat membuat anak berhenti makan. Anda juga bisa kesulitan untuk menyadari masalah ini karena si kecil belum mampu menjelaskan apa yang mereka alami.
Salah satu penyebab anak GTM adalah keberadaan gawai, seperti ponsel, tablet, hingga televisi, di dekat si kecil.
Sebab, fokus anak akan lebih tertuju pada barang-barang elektronik tersebut, dibandingkan dengan makanan yang ada di piringnya.
Coba lihat lagi porsi makan yang Anda berikan pada anak. Apakah porsinya terlalu banyak? Jika iya, bisa jadi hal ini yang menyebabkan mereka menjadi tidak mau makan.
Anda juga perlu memahami bahwa porsi makan anak-anak tidak sebanyak orang dewasa. Maka dari itu, sajikan porsi makan yang sesuai dengan usia mereka.
Penyebab GTM pada bayi dan anak-anak lainnya yang perlu diwaspadai adalah sensitivitas makanan seperti pada penyakit celiac.
Penyakit celiac adalah kondisi yang terjadi saat sistem imun bereaksi terhadap makanan yang mengandung gluten (protein di dalam gandum).
Kondisi medis ini dapat membuat anak merasa nyeri dan tidak nyaman saat makan.
Jangan salah, anoreksia nervosa juga bisa dialami anak-anak.
Faktanya, menurut sebuah studi yang dimuat dalam The British Journal of Psychiatry, gangguan makan ini juga bisa diderita anak berusia 6-7 tahun.
Anoreksia nervosa adalah salah satu penyebab anak GTM yang perlu ditangani. Kondisi ini membuat anak merasa takut mengalami kenaikan berat badan dan memiliki persepsi yang salah terhadap berat badan.
Kondisi kesehatan lain yang jadi kemungkinan penyebab anak GTM adalah esofagitis eosinofilik.
Masalah ini ditandai dengan penumpukan jenis sel sistem imun tertentu di kerongkongan anak.
Esofagitis eosinofilik dapat menyebabkan tenggorokan menjadi bengkak sehingga menimbulkan nyeri saat anak menelan makanan.
Jika anak menolak membuka mulutnya saat makan, bisa jadi mereka sudah kenyang karena camilan-camilan yang sebelumnya dikonsumsi.
Oleh karena itu, ada baiknya Anda tanyakan dulu apakah mereka sudah merasa kenyang atau ada hal lain yang membuatnya tidak mau makan.
Picky eater atau pilih-pilih makanan juga bisa menjadi penyebab anak GTM.
Picky eater adalah fase di mana anak hanya ingin mengonsumsi makanan yang mereka sukai dan menolak makanan yang disuguhi.
Kondisi ini dapat membuat anak menutup mulutnya sampai mereka mendapatkan makanan yang diinginkan.
GTM pada bayi umumnya berlangsung sesuai dengan penyebabnya.
Jika GTM disebabkan perkembangan normal, kelelahan, atau masalah dengan rutinitas sehari-har, maka masalah ini dapat berakhir ketika anak mencapai tonggak perkembangan berikutnya atau ketika penyebabnya sudah diatasi.
Namun, jika anak tidak mengalami masalah apa pun, kemungkinan ada banyak hal yang perlu ditangani dan membutuhkan waktu yang lebih lama.
Setelah mengetahui berbagai penyebab anak tidak mau makan, berikut adalah sejumlah cara mengatasi GTM yang bisa Anda lakukan.
Pertama-tama, cara mengatasi anak GTM adalah menjauhkan gawai dan barang elektronik dari jangkauan si kecil.
Namun, Anda juga perlu menjadi panutan yang baik bagi anak. Selain melarang anak bermain gawai saat makan, Anda juga perlu mencontohkannya kepada mereka.
Jika anak GTM tidak mau makan karena porsi yang disuguhkan terlalu banyak, tanyakan dulu kepada mereka mengenai porsi yang diinginkan.
Apabila anak telah memberi tahu porsi yang pas untuknya, sajikan sesuai dengan keinginan mereka.
Nantinya, anak pun dapat meminta porsi tambahan jika merasa masih lapar.
Saat anak sudah mengantuk atau merasa letih, mereka umumnya tidak mau makan.
Maka dari itu, cobalah untuk tidak menyuguhkan makanan terlalu dekat dengan jam istirahat sebagai solusi anak GTM
Memaksa dan berteriak pada anak untuk makan hanya dapat membuat mereka semakin tidak menginginkannya.
Saat mereka marah dan menangis akibat dibentak, mulutnya dapat tertutup rapat dan menolak makanan yang disajikan.
Tentu orangtua ingin anaknya makan dengan baik. Namun, jangan pernah memaksa, apalagi memarahi mereka sambil berteriak untuk makan.
Buatlah suasana menjadi menyenangkan, seperti makan bersama keluarga di meja makan.
Selanjutnya, cara mengatasi anak GTM adalah menyajikan makanan yang bervariasi. Sebab, bisa jadi si kecil merasa bosan dengan makanan yang itu-itu saja.
Ajaklah anak ke pasar atau swalayan untuk memilih makanan yang mereka ingin konsumsi. Kalau bisa, bantu anak untuk memilih makanan sehat.
Setelah itu, ajaklah anak dalam proses memasaknya. Kegiatan ini dapat membuat mereka merasa semangat untuk mengonsumsi makanan yang telah dibuat.
Menghindari konsumsi camilan berlebihan termasuk cara mengatasi anak GTM yang cukup efektif.
Pasalnya, mengonsumsi makanan ringan secara berlebihan dapat membuat anak merasa kenyang sebelum waktu makannya.
Jika solusi anak GTM di atas tidak manjur atau ada kondisi lain yang jadi penyebabnya, sebaiknya Anda membawa mereka ke dokter untuk diperiksa dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca Juga
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar apa itu GTM, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Bayi jatuh dari tempat tidur berpotensi mengalami beberapa risiko cedera. Salah satu risiko fatal yang terjadi jika Si Kecil terjatuh dari kasur adalah gegar otak.
Ketika anak takut disuntik, terdapat sejumlah strategi yang bisa dilakukan oleh Ayah dan Bunda untuk membuat si kecil merasa berani, mulai dari bersikap tenang, memperkenalkan peralatan dokter pada anak, menciptakan distraksi, hingga memberikan hadiah.
Bullying adalah tindakan menindas atau menganggu orang lain demi mempertahankan eksistensi diri. Cara mencegah dan mengatasi bullying oleh anak bisa dilakukan dengan kerjasama antara orangtua dan sekolah untuk meredakan emosi anak.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Anandika Pawitri
Dijawab oleh dr. Denny Sutanto
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved