Penyebab anak bolos sekolah bisa berasal dari keingintahuannya pada fase mencari jati diri, atau justru adanya rasa tidak nyaman dengan sekolah. Bullying bisa jadi salah satu faktornya. Tak hanya itu, adanya masalah kesehatan mental juga bisa menjadi penyebab anak membolos sekolah.
2023-03-25 18:57:30
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Penyebab anak bolos sekolah bisa karena lingkungan sekolah tidak nyaman atau masalah dalam diri si anak
Table of Content
Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Pada masa ini, remaja mengalami perubahan fisik, sosial, emosional, hingga perilaku. Tidak jarang mereka cenderung melakukan hal-hal di luar norma atau kebiasaan, seperti bolos sekolah.
Advertisement
Penyebab seorang anak bolos sekolah ada banyak, mulai dari ciri masalah perilaku atau bahkan rasa tidak aman dengan sekolahnya. Penting bagi orang tua memahaminya agar bisa menanganinya dengan tepat.
Perilaku bolos sekolah terjadi ketika anak melewatkan waktu sekolah tanpa sepengetahuan dan izin orang tua. Bahkan, membolos bisa jadi indikasi adanya gangguan perilaku jika berlangsung selama 6 bulan.
Banyak faktor yang saling berhubungan sebagai penyebab anak bolos sekolah.
Dalam jurnal Archives of DIsease in Childhood dikatakan bahwa membolos sekolah sering dikaitkan dengan perilaku antisosial, seperti adanya gangguan di sekolah, perilaku agresif siswa, menghindar secara berlebihan, mencuri, berbohong, hingga sifat merusak.
Jika dikelompokkan, berikut ini beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab anak bolos sekolah.
Sekolah menjadi salah satu tempat terlama seorang anak menghabiskan waktunya sehari-hari. Lingkungan sekolah yang tidak nyaman bisa menjadi faktor penyebab bolos sekolah pada anak.
Ada beberapa kondisi sekolah yang membuat anak akhirnya memutuskan membolos, seperti:
Baca Juga
Masa remaja memang masa penuh gejolak. Di masa ini, remaja sedang mencari jati diri dan mengembangkan kemandiriannya. Sering kali mereka terkesan labil dalam berperilaku atau bertindak.
Perubahan perilaku pada masa remaja inilah yang dapat menjadi salah satu penyebab seorang anak memilih membolos.
Beberapa perilaku yang kerap ditunjukkan anak usia remaja, antara lain:
Bolos sekolah juga sering dikaitkan dengan adanya masalah dalam keluarga yang memengaruhi remaja. Berikut ini beberapa hal terkait kondisi keluarga yang mungkin menjadi penyebab bolos sekolah pada remaja:
Tidak bisa dianggap remeh, perilaku bolos sekolah juga bisa terjadi karena faktor kesehatan mental.
Dalam Journal of School Psychology dikatakan bahwa gangguan kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan, berhubungan dengan peningkatan ketidakhadiran siswa di sekolah.
Gangguan kesehatan mental ini bisa saling berkaitan dengan faktor lain seperti keluarga, sekolah, dan sosial.
Baca Juga
Menghadapi remaja dengan gangguan perilaku seperti bolos sekolah memang tidak mudah. Terlalu keras kepadanya bisa membuat mereka lebih membangkang, terlalu lembut juga bisa membuat sifat ini tak kunjung hilang atau malah kian menjadi.
Mengetahui penyebab anak bolos sekolah menjadi dasar dalam upaya mengatasi perilaku tersebut.
Untuk mengatasinya pun, Anda mungkin membutuhkan dukungan banyak pihak, seperti pihak sekolah atau bahkan tenaga profesional, seperti psikolog anak.
Berikut ini beberapa cara mengatasi anak bolos sekolah yang bisa menjadi perhatian bagi orang tua dan pihak sekolah.
Mengajak anak Anda berbicara merupakan langkah awal yang perlu dilakukan oleh orang tua sebelum meminta bantuan pihak lain. Tentu, jangan mengintervensinya dengan pertanyaan-pertanyaan yang menyudutkan.
Hal ini malah bisa membuatnya semakin menutup diri dan menjauhi Anda. Bicarakan dengan nada yang ramah tanpa menghakimi.
Galilah apa yang menjadi alasan atau masalah yang mereka hadapi. Bisa jadi, masalah itu yang melatarbelakangi perilaku mereka.
Saat ini pulalah, orang tua dapat memberikan pengertian terkait perilaku menyimpang dan konsekuensi yang bisa mereka dapatkan di kemudian hari. Dukungan moril juga sangat dibutuhkan agar anak bisa kembali semangat untuk sekolah.
Kemudian, mulailah berkomitmen dan berkompromi dengan anak terkait hal-hal yang sudah Anda sepakati bersama untuk menghindari perilaku bolos sekolah. Dalam hal ini, orang tua bisa memberikan reward dan punishment sesuai dengan kesepakatan bersama.
Selain berbicara kepada anak, orang tua juga perlu meminta bantuan kepada pihak sekolah. Dalam hal ini, orang tua bisa meminta bantuan berupa pengawasan terhadap kehadiran dan perilaku siswa.
Selain itu, orang tua juga perlu berdiskusi dan mencari solusi bersama dengan pihak sekolah jika masalah bolos sekolah anak Anda akibat ketidaknyamanan dalam belajar atau lingkungan sekolah.
Meminta bantuan kepada profesional lainnya seperti psikolog atau tenaga medis mungkin dibutuhkan jika dalam perkembangannya, anak tidak menunjukkan perbaikan perilaku atau ditemukan penyebab medis, seperti gangguan kesehatan mental.
Sangat penting bagi orang tua untuk mengetahui perilaku membolos sekolah pada anak lebih awal agar anak bisa kembali lagi ke sekolah. Jika dibiarkan, khawatir perilaku bolos sekolah menjadi kebiasaan bagi anak.
Perilaku bolos sekolah bisa menjadi awal kenakalan remaja terhadap bentuk kenakalan dan gangguan perilaku lain, seperti merokok, minum minuman keras, atau menggunakan zat terlarang.
Jika Anda mengetahui anak membolos sekolah, bicarakan hal ini kepada anak terlebih dahulu tanpa menghakimi. Jika dirasa tidak sanggup, Anda dapat meminta bantuan kepada pihak sekolah dan profesional seperti psikolog.
Dukungan emosional dalam belajar bisa mendorong anak untuk semangat pergi ke sekolah setiap hari.
Jika masih ada pertanyaan seputar penyebab dan cara mengatasi anak bolos sekolah, Anda juga bisa berkonsultasi dengan psikolog di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Sebisa mungkin orangtua selalu kompak dalam menyampaikan pesan dan menjalankan rutinitas untuk balita. Karena jika tidak konsisten, anak pun akan sulit mempelajari dan menjalani kebiasaan baik dalam aktivitas sehari-hari.
Cara mendidik anak yang benar dapat dilakukan dengan menjadi pendengar yang baik untuknya, memberi aturan jelas, dan melibatkan anak pada hal positif.
Selain menghilangkan kebosanan, ternyata manfaat bermain bagi anak usia dini dapat berdampak baik, seperti memberi stimulus berbicara, mendukung perkembangan kognitif, hingga menumbuhkan kecerdasan sosial dan emosional.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Veranita
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved