Amandel bengkak dapat disebabkan oleh sejumlah kondisi medis, di antaranya tonsilitis akut, radang tenggorokan, infeksi virus Epstein-Barr, hingga campak. Untuk mengatasinya, dokter akan memberikan pengobatan terbaik sesuai dengan penyebabnya.
2023-03-30 10:21:30
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Penyebab amandel bengkak bisa datang dari berbagai macam kondisi medis, salah satunya tonsilitis.
Table of Content
Amandel adalah bagian dari sistem limfatik yang berfungsi untuk melawan virus dan bakteri yang masuk melalui mulut. Amandel bengkak bisa terjadi saat bagian tubuh ini mengalami infeksi.
Advertisement
Terdapat sejumlah masalah kesehatan yang bisa muncul akibat amandel bengkak, salah satunya sesak napas. Sebab, pembengkakan amandel berpotensi menyumbat jalan napas. Kondisi ini tentunya dapat mengganggu aktivitas sehari-hari Anda.
Mulai dari tonsilitis akut hingga penyakit campak, berikut adalah sejumlah kondisi yang dapat memicu amandel bengkak.
Salah satu penyebab amandel bengkak yang perlu diwaspadai adalah tonsilitis (radang amandel) akut. Kondisi ini terjadi karena amandel terinfeksi oleh virus dan bakteri.
Selain pembengkakan, gejala tonsilitis dapat berupa sakit kepala, demam, rasa lelah, bau mulut tak sedap, hingga menurunnya nafsu makan.
Jika tonsilitis hanya berdampak pada satu sisi amandel, maka bisa saja organ ini menjadi bengkak sebelah.
Dokter dapat memberikan obat amandel bengkak berupa antibiotik jika tonsilitis disebabkan oleh infeksi bakteri.
Akan tetapi, jika seseorang telah mengidap tonsilitis sebanyak 5 kali dalam satu tahun, dokter dapat merekomendasikan prosedur operasi untuk mengangkat amandel.
Obat-obatan di apotek, misalnya acetaminophen hingga ibuprofen, dapat meredakan gejala tonsilitis, seperti sakit kepala, sakit tenggorokan, hingga demam.
Radang tenggorokan yang disebabkan bakteri Streptococcus pyogenes dapat menyebabkan infeksi dan mengakibatkan amandel bengkak sekaligus meradang. Sebagian penderitanya juga bisa mengalami sakit kepala dan sakit perut.
Salah satu cara meredakan amandel bengkak akibat radang tenggorokan adalah menggunakan antibiotik, seperti amoksilin. Namun, ada juga pengobatan alternatif bagi Anda yang alergi terhadap dua jenis antibiotik ini.
Tidak hanya bakteri, radang tenggorokan juga bisa disebabkan oleh virus. Namun, gejalanya cukup berbeda, seperti batuk-batuk, hidung meler, hingga sariawan.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), terdapat beberapa jenis adenovirus yang bisa menyebabkan infeksi saluran pernapasan, misalnya pilek, pneumonia, dan bronkitis.
Selain itu, adenovirus juga bisa mengakibatkan munculnya infeksi amandel berulang kali pada orang-orang dengan sistem imun lemah sehingga menyebabkan amandel bengkak. Meski begitu, infeksi amandel ini kerap tidak menyebabkan gejala.
Sebagian besar kasus adenovirus dianggap cukup ringan sehingga tidak membutuhkan pengobatan. Umumnya, adenovirus bisa sembuh dengan sendirinya.
Gejala dari infeksi virus Epstein-Barr, misalnya mononukleosis, dapat berupa amandel bengkak, demam, rasa lelah, hingga ruam kulit.
Orang dewasa dan anak remaja umumnya dapat sembuh dari virus Epstein-Barr dalam waktu 2-4 minggu. Namun, dalam beberapa kasus, gejalanya bisa bertahan selama beberapa minggu atau bulan.
Tidak ada vaksin yang bisa mencegah virus Epstein-Barr. Namun, virus ini bisa menyebar lewat cairan tubuh, terutama air liur.
Untuk mencegahnya, Anda disarankan untuk menjaga jarak dengan penderitanya dan tidak berbagi sikat gigi ataupun peralatan makan.
Ketika seseorang memiliki virus Epstein-Barr di dalam tubuhnya, virus ini dapat menjadi tidak aktif, tetapi bisa muncul lagi di lain waktu.
Penyakit flu juga bisa menyebabkan amandel bengkak dan gejala lainnya, seperti batuk, sakit tenggorokan, nyeri badan, hingga demam. Berbagai gejala ini dapat datang tiba-tiba.
Waspadalah, flu dapat menyebabkan komplikasi yang merugikan kesehatan, salah satunya pneumonia.
Saat ini, terdapat tiga jenis obat antivirus yang umumnya diresepkan oleh dokter untuk melawan flu, di antaranya oseltamivir, zanamivir, hingga peramivir.
Ketiga obat ini bekerja dengan cara mengganggu fungsi neuraminidase pada permukaan virus dan mencegah pelepasan partikel virus dari sel inang yang terinfeksi.
Campak menjadi salah satu penyebab amandel bengkak yang tak boleh diremehkan. Selain itu, virus campak dapat menyebabkan demam tinggi, batuk-batuk, serta bintik putih kecil di dalam mulut selama 2-3 hari setelah gejala bermunculan.
Tidak hanya itu, penyakit ini bisa memicu kemunculan ruam di wajah dan leher bagian atas. Anak-anak yang belum divaksinasi campak paling berisiko mengidapnya dan mengalami komplikasi.
Tidak ada pengobatan spesifik untuk mengatasi campak. Umumnya, gejala campak akan hilang dengan sendirinya setelah 7-10 hari.
Jika tidak ada komplikasi yang muncul, dokter dapat merekomendasikan penderitanya untuk beristirahat dan mengonsumsi banyak cairan guna mencegah dehidrasi.
Jika penderitanya berisiko mengalami komplikasi, maka dokter dapat menganjurkan untuk dirawat di rumah sakit.
Tidak hanya rasa nyaman, amandel bengkak juga berpotensi mengundang komplikasi yang merugikan, misalnya:
Baca Juga
Periksakan diri Anda ke dokter untuk mengatasi amandel bengkak sesuai dengan penyebabnya.
Namun, jika Anda ingin meredakan gejalanya di rumah, cobalah beberapa tips berikut ini:
Untuk berdiskusi lebih lanjut terkait amandel bengkak dan cara mengatasinya, tanyakan langsung ke dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Meskipun sehat, bisa jadi Anda telah terinfeksi virus corona. Anda bisa jadi tidak menyadari bahwa Anda sudah masuk dalam kelompok OTG dan tanpa sadar menyebarkan virus kepada yang lain. Jadi, apa yang harus kita lakukan?
Superbug adalah sebutan bagi organisme seperti bakteri, jamur, parasit, hingga virus yang sudah kebal terhadap antiobiotik. Superbug seringkali terjadi karena penyalahgunaan antibiotik.
Terdapat beberapa pantangan sinusitis yang harus dipatuhi oleh para penderita. Sebaiknya hindari merokok, kurangi bepergian dengan pesawat, hindari mengonsumsi alkohol, dan jauhi polusi udara.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved