Alzheimer adalah penyakit yang gejalanya semakin memburuk dari waktu ke waktu. Walaupun penyebabnya belum diketahui secara pasti, cari tahu faktor yang meningkatkan risikonya!
2023-03-21 12:30:53
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Berbeda dengan demensia, kenali penyebab alzheimer
Table of Content
Alzheimer adalah salah satu penyakit yang semakin tinggi risikonya ketika usia bertambah. Itu sebabnya, banyak yang menyebut bahwa penyebab Alzheimer adalah usia tua.
Advertisement
Kondisi ini dapat memicu demensia, yaitu penurunan daya pikir otak dengan perlahan.
Gejalanya mulai dari masalah daya ingat, kesulitan berpikir, serta gangguan bicara. Apa sebenarnya penyebab Alzheimer dan bagaimana cara mencegahnya?
Hingga kini, para ilmuwan dan dokter belum mengetahui secara pasti apa penyebab Alzheimer. Namun, Alzheimer bisa disebabkan oleh adanya penumpukan protein yang tidak normal pada otak.
Penumpukan protein di otak ini bernama amiloid dan tau. Keduanya mengganggu kerja sel otak (neuron), yang membuat neuron menjadi rusak serta menyebabkan kematian sel.
Dalam Mayo Clinic dijelaskan kalau kerusakan paling sering dimulai pada area otak yang mengontrol memori. Akan tetapi, prosesnya bertahun-tahun sebelum gejala pertama Alzheimer muncul.
Pada tahap akhir penyakit, otak telah menyusut secara signifikan.
Baca Juga
Walaupun belum ada penyebab pasti, ada faktor-faktor yang meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami penyakit Alzheimer, seperti:
Bertambahnya usia adalah faktor risiko terbesar yang menyebabkan Alzheimer.
Perlu Anda pahami kalau penyakit Alzheimer bukanlah bagian dari penuaan yang normal. Akan tetapi, seiring bertambahnya usia ada kemungkinan seseorang mengalaminya.
Sebagian besar orang yang mengalaminya berusia 65 tahun ke atas. Setelah usia 65 tahun, risiko penyakit Alzheimer berlipat ganda setiap lima tahun. Setelah usia 85, risikonya pun bertambah.
Risiko seseorang mengalami penyakit Alzheimer pun bertambah, jika orangtua atau saudara kandung pernah mengalaminya pula. Salah satu faktor penyebabnya adalah gen apolipoprotein E.
Varian gen apolipoprotein E (APOE) e4 diklaim dapat meningkatkan risiko penyebab penyakit Alzheimer. Namun, tidak semua orang dengan variasi gen ini akan memiliki Alzheimer.
Sebagian besar orang dengan down syndrome mengalami penyakit Alzheimer. Kemungkinan penyebabnya adalah karena memiliki tiga salinan kromosom 21.
Tanda atau gejala azheimer pada penderita down syndrome cenderung muncul 10 hingga 20 tahun lebih cepat daripada orang pada umumnya.
Sebenarnya, belum diketahui secara pasti mengenai alasan faktor penyebab yang satu ini.
Namun, penelitian membuktikan secara keseluruhan ada lebih banyak wanita yang mengalami Alzheimer ketimbang pria. Hal ini telat dikaitkan dengan kemungkinan bahwa biasanya wanita hidup lebih lama daripada pria.
Baca Juga
Gangguan kognitif ringan adalah penurunan daya ingat atau kemampuan berpikir. Kondisi ini juga bisa menjadi faktor penyebab peningkatan risiko Alzheimer.
Seiring bertambahnya usia, penurunan fungsi kognitif pada lansia mungkin saja terjadi. Namun, penurunan ini biasanya tidak sampai menghalangi seseorang hidup bersosialisasi atau bekerja.
Tak hanya itu saja, orang dengan gangguan kognitif ringan juga berisiko mengalami demensia.
Orang yang pernah mengalami trauma atau cedera pada bagian kepala juga memiliki risiko lebih besar mengalami penyakit Alzheimer. Khususnya, dalam kondisi traumatic brain injury (TBI).
Risiko penyebabnya mungkin paling besar dalam enam bulan hingga dua tahun pertama setelah TBI.
Kemungkinan, polusi udara dapat mempercepat proses degenerasi sistem saraf yang meningkatkan risiko penyebab penyakit Alzheimer dan demensia. Namun, masih perlu penelitian lebih lanjut.
Minum alkohol dalam jumlah banyak dapat menyebabkan perubahan pada otak. Beberapa penelitian mengemukan bahwa ini berkaitan dengan alkohol yang bisa menyebabkan peningkatan risiko Alzheimer atau demensia dini.
Ada kalanya Anda sulit tidur atau sesekali begadang. Namun, Anda tetap perlu membiasakan tidur secara teratur, yaitu sekitar 7 hingga 8 jam setiap malam.
Alasannya, karena pola tidur yang buruk atau kesulitan tidur bisa meningkatkan risiko penyebab penyakit Alzheimer di kemudian hari.
Baca Juga
Mengingat penyebab Alzheimer belum diketahui, tidak ada obat khusus untuk menyembuhkan penyakit ini secara total. Obat Alzheimer yang diberikan biasanya hanya bertujuan untuk mengurangi atau mencegah gejala semakin memburuk.
Selain itu, penyakit Alzheimer juga bukanlah kondisi yang bisa dicegah. Namun, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah risiko Alzheimer, seperti:
Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai penyebab penyakit Alzheimer? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ.
Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Vasodilator adalah obat untuk melebarkan pembuluh darah agar aliran darah lebih lancar dan meringankan kerja jantung memompa darah. Beberapa obat vasodilator memiliki manfaat dan cara kerja yang berbeda.
Limfosit rendah atau limfositopenia menandakan adanya penurunan kadar limfosit di dalam tubuh. Berbagai macam penyakit dan kondisi medis dapat menyebabkannya. Jika hasil limfosit rendah muncul saat tes darah, apa artinya?
Ciri-ciri tetanus di antaranya adalah otot rahang dan leher menjadi kaku, otot kedutan, hingga demam. Kondisi ini perlu ditanggapi secara serius karena bisa berakibat fatal jika tak segera ditangani.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved