logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kulit & Kecantikan

7 Penyebab Alis Gatal Terus Menerus yang Tak Boleh Disepelekan

open-summary

Alis gatal bukan suatu kondisi serius yang perlu dikhawatirkan. Namun, pada beberapa kasus, rasa gatal di alis bisa semakin parah dan tidak kunjung hilang. Maka dari itu, penting untuk mengetahui penyebab alis gatal yang semakin parah dan tak kunjung hilang ini.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

8 Jun 2020

Alis gatal bukan suatu kondisi serius yang perlu dikhawatirkan

Alis gatal dapat mengganggu dan membuat tidak nyaman

Table of Content

  • Penyebab alis gatal yang tak kunjung hilang serta cara mengatasinya
  • Catatan dari SehatQ

Pernahkah Anda merasa gatal di alis Anda? Umumnya, alis gatal bukan suatu kondisi serius yang perlu dikhawatirkan. Meski mengganggu dan membuat tidak nyaman, gatal di alis dapat hilang dengan sendirinya.

Advertisement

Namun, pada beberapa kasus, rasa gatal di alis dapat semakin parah dan tidak kunjung hilang. Hal ini bisa jadi tanda penyakit atau kondisi medis tertentu, seperti gejala dari kondisi kulit, infeksi, atau reaksi alergi.

Penyebab alis gatal yang tak kunjung hilang serta cara mengatasinya

Alis gatal mungkin muncul setelah Anda melakukan beberapa perawatan kecantikan pada alis, seperti mencabut alis, waxing, dan threading alis.

Ini disebabkan oleh area kulit di sekitar alis yang menjadi iritasi sehingga memicu timbulnya rasa gatal, bahkan benjolan.

Biasanya rasa gatal di alis dan benjolan yang muncul cenderung ringan dan dapat hilang dengan sendirinya.

Pada beberapa kasus, Anda juga bisa meredakannya dengan beberapa jenis obat yang dijual di apotek atau toko obat.

Gatal pada alis sebenarnya tidak selalu menandakan suatu masalah.

Akan tetapi, ada faktor lain dan berbagai kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan alis seseorang menjadi gatal, termasuk:

1. Reaksi alergi

Salah satu penyebab alis gatal adalah reaksi alergi terhadap penggunaan produk atau perawatan kecantikan wajah.

Alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap suatu zat tertentu.

Seseorang yang mengalami reaksi alergi mungkin akan mengalami gatal, bersin, dan batuk. Reaksi alergi ringan biasanya akan hilang dengan sendirinya.

Namun, reaksi alergi parah dapat mengancam nyawa yang dikenal dengan anafilaksis. Beberapa gejalanya, seperti:

  • Pembengkakan bibir dan saluran napas
  • Kesemutan di telapak tangan, telapak kaki, atau bibir
  • Pusing
  • Flushing atau muka kemerahan
  • Sesak di dada

Jika kondisi ini yang Anda alami, penggunaan obat antihistamin bisa jadi pilihannya. 

2. Gigitan kutu

Kutu rambut atau Pediculus humanus capitis, biasanya hidup pada kulit kepala.

Akan tetapi, pada beberapa kasus, mereka akan bersarang pada alis dan bulu mata. Kondisi ini lebih sering terjadi pada anak-anak.

Gigitan kutu dapat menimbulkan rasa gatal, begitu juga pada alis.

Selain itu, tanda-tanda lain yang perlu diperhatikan akibat gigitan kutu selain rasa gatal, yaitu:

  • Rasa menggelitik karena ada sesuatu yang bergerak di area rambut
  • Sulit tidur karena kutu rambut cukup aktif pada malam hari
  • Luka di permukaan kulit kepala atau area alis yang disebabkan oleh garukan

Untuk membasmi kutu di rambut maupun alis, Anda bisa menggunakan lotion rambut dengan kandungan permethrin 1 persen atau campuran pyrethin dan piperonyl butoxide.

Atau Anda dapat  menggunakan produk yang mengandung kombinasi kedua kandungan tersebut.

Dokter mungkin juga meresepkan lotion dan sampo khusus untuk mengobati gigitan kutu.

Misalnya, lotion atau sampo khusus yang mengandung benzyl alkohol, ivermectin, atau malathion.

Namun, perlu diingat kalau Anda tidak boleh mengombinasikan penggunaan berbagai obat untuk membasmi kutu rambut.

Jika Anda menggunakan satu obat kutu rambut 2-3 kali dan tidak kunjung berhasil, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

Anda mungkin akan mendapat rekomendasi jenis obat kutu rambut yang berbeda.

3. Dermatitis seboroik

Penyebab alis gatal berikutnya adalah dermatitis seboroik.

Dermatitis seboroik adalah bentuk eksim yang cukup sering terjadi pada orang dengan gangguan kekebalan tubuh.

Misalnya, orang yang mempunyai kondisi neurologis, seperti Parkinson, atau kondisi yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh, seperti HIV, lebih mungkin mengalami dermatitis seboroik.

Dermatitis seboroik dapat memengaruhi bagian tubuh yang terdapat banyak kelenjar minyaknya, termasuk alis.

Salah satu gejalanya tampak seperti area kulit memerah yang mungkin sedikit bersisik dan cenderung gatal.

Gejala umum dermatitis seboroik, antara lain:

  • Bercak berwarna kuning atau putih berkerak di kulit dan sering mengelupas
  • Gatal hingga terasa panas seperti sensasi terbakar
  • Kemerahan
  • Kulit membengkak
  • Kulit berminyak

Orang dengan dermatitis seboroik ringan dapat diobati dengan krim antijamur atau jenis sampo tertentu yang diresepkan oleh dokter.

Namun, jika kondisinya cukup parah maka dokter akan memberikan obat-obatan kortikosteroid, obat antibiotik, atau obat antijamur oles (topikal).

4. Dermatitis kontak

Penyebab alis gatal juga bisa disebabkan oleh alis gatal.

Dermatitis kontak adalah bentuk eksim yang terjadi ketika kulit menyentuh benda asing.

Ini adalah bentuk reaksi alergi yang dapat menyebabkan peradangan dan kulit kering serta bersisik (baik segera atau beberapa jam setelah bersentuhan dengan zat iritan, seperti parfum dan logam).

Dermatitis kontak dapat menyebabkan alis gatal, bahkan mengelupas apabila kulit di sekitar alis bersentuhan dengan sampo, sabun, produk kosmetik khusus, tindik alis, atau penggunaan perhiasan.

5. Psoriasis

Psoriasis adalah kondisi kulit yang dapat memengaruhi wajah.

Biasanya ini akan muncul pada alis, bagian dahi, garis rambut, dan kulit antara hidung dan bibir atas.

Bagi sebagian orang, ini mungkin terlihat atau terasa seperti ketombe alis.

Psoriasis menyebabkan bercak-bercak kulit tebal dan merah dengan sisik keperakan.

Ini merupakan kondisi autoimun, yang berarti tidak menular tetapi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat.

Meski psoriasis umumnya dapat datang dan pergi, tetapi kemunculannya kembali bisa jadi karena ada faktor pemicunya.

Faktor pemicu psoriasis pada setiap orang berbeda-beda, termasuk stres, cedera kulit, efek samping obat tertentu, atau infeksi.

Untuk meredakan gejala psoriasis, dokter mungkin akan meresepkan obat steroid oles.

Namun, tanyakan terlebih dahulu mengenai cara penggunaan obat oles ini kepada dokter agar tidak terjadi iritasi pada alis Anda.

Sama seperti dermatitis seboroik, jika kondisi psoriasis Anda cukup parah maka dokter akan memberikan obat antijamur, terapi UV, atau obat minum steroid.

6. Herpes zoster

Penyebab alis gatal lainnya adalah herpes zoster.

Herpes zoster adalah ruam menyakitkan yang muncul di satu sisi wajah atau tubuh.

Sebelum ruam muncul, orang sering mengalami rasa nyeri, gatal, atau kesemutan di area kulit tersebut. Salah satunya mungkin pada alis.

Alis gatal akibat herpes zoster biasanya dapat terjadi antara 1 dan 5 hari sebelum ruam pecah.

Ruam terlihat seperti lecet sekitar 7-10 hari dan akan hilang dalam 2-4 minggu.

Pada beberapa kasus, herpes zoster dapat memengaruhi mata dan menyebabkan kehilangan penglihatan.

Herpes zoster disebabkan oleh virus cacar air, yaitu virus Varicella zoster.

Setelah seseorang sembuh dari cacar air, virus tetap berada di dalam tubuh dan dapat aktif kembali.

Orang yang lebih tua biasanya rentan mengalami herpes zoster. Gejala herpes zoster, di antaranya:

  • Ruam kulit gatal
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Panas dingin

Jika alis gatal disebabkan oleh herpes zoster yang Anda alami, maka hal yang perlu dilakukan adalah menghilangkan risiko komplikasi dan meringankan rasa tidak nyaman yang mungkin ditimbulkan.

Biasanya, dokter akan memberikan beberapa obat-obatan antivirus untuk mematikan virus penyebab penyakit ini.

Jenis obat-obatan yang digunakan untuk mengatasinya, yaitu krim kortikosteroid atau obat penghilang rasa nyeri.

7. Diabetes

Diabetes tipe 1 dan tipe 2 yang tidak terkontrol dapat menyebabkan masalah kulit dan gatal di berbagai bagian tubuh Anda, termasuk alis.

Hal ini mungkin terjadi karena gula darah yang meningkat dapat menekan sistem kekebalan tubuh.

Akibatnya, infeksi jamur atau bakteri dapat berkembang.

Segera konsultasikan dengan dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat sesuai penyebab alis gatal ini. 

Catatan dari SehatQ

Alis gatal bukan suatu kondisi serius yang perlu dikhawatirkan.

Namun, pada beberapa kasus, rasa gatal di alis bisa semakin parah dan tidak kunjung hilang.

Hal ini bisa jadi tanda penyakit atau kondisi medis tertentu, seperti gejala dari kondisi kulit, infeksi, atau reaksi alergi.

Maka dari itu, penting untuk memeriksakan diri ke dokter guna mengetahui penyebab alis gatal yang semakin parah dan tak kunjung hilang.

Dengan ini, dokter akan memberikan pengobatan yang tepat sesuai penyebab rasa gatal di alis Anda.

Baca Juga

  • Berbagai Fungsi Epidermis, Lapisan Terluar Kulit yang Melindungi Tubuh
  • 8 Penyakit Kulit Kepala: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
  • Bagaimana Cara Memilih Kosmetik yang Aman bagi Kulit?

Anda juga bisa konsultasi langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ untuk mengetahui lebih lanjut seputar alis gatal dan kondisi kesehatan lainnya.

Caranya, download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

gatalkesehatan kulitpsoriasisdermatitis seboroikdermatitis kontak

Ditulis oleh Annisa Amalia Ikhsania

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved