logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Penyakit

7 Penyebab Air Liur Berlebihan dan Cara Mengatasinya

open-summary

Air liur berlebihan dapat disebabkan berbagai kondisi medis, mulai dari naiknya asam lambung, alergi, hingga kekurangan vitamin B3. Pahami cara mengatasinya berikut ini!


close-summary

2023-03-19 23:51:48

| Fadli Adzani

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Produksi air liur berlebihan

Air liur berlebihan dapat diatasi dengan berbagai prosedur medis, seperti operasi hingga suntik botox.

Table of Content

  • Berbagai penyebab air liur berlebihan
  • Cara mengatasi air liur berlebihan

Air liur memiliki fungsi penting untuk menjaga kelembapan hingga melawan bakteri di dalam mulut. Namun, kondisi air liur yang berlebihan bisa menyebabkan penderitanya tidak nyaman. Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal sebagai hipersalivasi.

Advertisement

Hipersalivasi adalah kondisi yang dapat menyebabkan kelenjar ludah memproduksi air liur berlebihan. Jika kondisinya parah, air liur bahkan bisa mengalir keluar dari mulut secara tak sengaja.

Mari kenali lebih jauh berbagai penyebab dan cara mengatasi air liur berlebihan atau hipersalivasi supaya Anda bisa semakin waspada.

Berbagai penyebab air liur berlebihan

Air liur berlebihan dapat mengundang berbagai masalah, seperti sulit berbicara dan makan, bibir pecah-pecah, infeksi, hingga menurunkan rasa percaya diri.

Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab air liur berlebihan yang dapat terjadi.

1. Naiknya asam lambung

Produksi air liur berlebih atau hipersalivasi dapat disebabkan oleh naiknya asam lambung ke kerongkongan. Kondisi ini dikenal dengan sebutan water brash atau aliran air liur yang tiba-tiba. Water brash terjadi saat asam lambung dan air liur dimuntahkan ke dalam mulut.

Jika air liur berlebihan disertai dengan berbagai gejala, seperti nyeri ulu hati, sering sendawa, rasa asam di mulut, hingga bau mulut, ada baiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter.

2. Alergi

Produksi air liur berlebih juga bisa menjadi pertanda bahwa tubuh sedang memerangi berbagai bahan iritan yang dapat menyebabkan alergi.

Debu dan polusi termasuk bahan iritan yang bisa masuk ke dalam mulut dan menyebabkan alergi. Inilah alasan mengapa tubuh memproduksi air liur berlebih untuk melawan iritan tersebut.

3. Obat-obatan tertentu

Kelenjar ludah dikontrol oleh sistem saraf parasimpatik. Beberapa obat tertentu dapat mengaktifkan sistem saraf tersebut dan menyebabkan produksi air liur berlebihan.

Beberapa obat yang dapat mengaktifkan sistem saraf parasimpati, di antaranya clonazepam, clozapine, hingga obat-obatan antipsikotik yang biasa digunakan untuk mengobati skizofrenia.

Meski begitu, jangan pernah berhenti mengonsumsi obat-obatan apa pun tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

4. Bahan kimia

Dilansir dari Livestrong, bahan kimia yang ada di sekitar kita juga bisa menjadi penyebab produksi air liur berlebihan. Salah satu bahan kimia yang mungkin sering kita jumpai adalah obat nyamuk semprot.

Obat ini dianggap mampu mengaktifkan sistem saraf parasimpatik sehingga menyebabkan hipersalivasi.

5. Kehamilan

Kehamilan dapat menjadi alasan di balik produksi air liur berlebih. Sejumlah ahli belum memahami secara pasti mengapa kehamilan dapat menyebabkannya. Namun, kemungkinan besar kondisi ini disebabkan oleh hormon kehamilan.

Produksi air liur berlebihan umumnya dapat dialami ibu hamil pada di tiga bulan pertama kehamilan.

6. Kekurangan vitamin B3

Saat tubuh kekurangan nutrisi seperti vitamin B3 (niacin), hipersalivasi dapat terjadi. Vitamin ini memiliki peran penting dalam 400 reaksi enzimatik di dalam tubuh.

Perlu diketahui, kekurangan vitamin B3 dapat menyebabkan perubahan pada saluran pencernaan. Perubahan inilah yang mengundang air liur berlebihan.

Selain menyebabkan produksi air liur berlebihan, defisiensi vitamin B3 dapat mengakibatkan warna lidah menjadi merah terang, muntah-muntah, hingga diare.

7. Infeksi

Saat tubuh mengalami infeksi, produksi air liur berlebihan bisa terjadi. Ini menjadi salah satu cara tubuh untuk menghilangkan bakteri yang menyebabkan infeksi tersebut. Dalam banyak kasus, hipersalivasi dapat berhenti saat infeksinya berhasil disembuhkan.

Tidak hanya itu, penyakit lain seperti Parkinson juga bisa mengakibatkan produksi air liur berlebih. Sebab, penderita Parkinson dapat mengalami kesulitan menelan sehingga mengundang air liur berlebihan.

Cara mengatasi air liur berlebihan

Cara mengatasi air liur berlebihan dapat didasari oleh kondisi medis yang menyebabkannya. Misalnya, kekurangan vitamin B3 dapat diatasi dengan mengonsumsi suplemen atau makanan yang mengandung vitamin B3.

Di samping itu, terdapat beberapa cara mengatasi air liur berlebihan lain yang dapat dicoba, di antaranya:

  • Obat-obatan

Dilansir dari Healthline, beberapa obat tertentu dapat mengurangi produksi air liur, salah satunya glikopirolat.

Obat ini bisa memblokir impuls saraf ke kelenjar ludah sehingga produksi air liur berlebihan dapat diatasi.

Akan tetapi, obat ini dapat menimbulkan efek samping, seperti:

  • Mulut kering
  • Konstipasi
  • Gangguan berkemih
  • Penglihatan buram
  • Hiperaktif
  • Mudah tersinggung.

Berkonsultasilah dulu pada dokter sebelum mencoba obat glikopirolat agar Anda tahu anjuran dan cara konsumsinya.

  • Suntik botox

Dokter dapat merekomendasikan suntik botulinum toxin (botox) jika hipersalivasi terjadi secara terus-menerus. Suntikan ini dilakukan pada kelenjar ludah.

Nantinya, botox dapat melumpuhkan saraf dan otot di bagian tersebut untuk mencegah produksi air liur berlebihan.

Sayangnya, suntikan botox bukanlah cara mengatasi air liur berlebihan yang permanen. Dalam beberapa bulan, efek botox dapat hilang dan Anda perlu untuk melakukan prosedur suntik botox lagi.

  • Operasi

Dalam kasus hipersalivasi yang parah, dokter dapat menyarankan Anda untuk melakukan prosedur operasi. Di dalam prosedur ini, dokter dapat mengangkat kelenjar ludah atau memindahkannya ke bagian belakang tenggorokan supaya air liur lebih mudah ditelan.

  • Terapi radiasi

Jika operasi tidak bisa dilaksanakan, mungkin dokter bisa merekomendasikan terapi radiasi. Alasannya, prosedur ini dapat menyebabkan mulut menjadi kering sehingga hipersalivasi dapat diatasi.

Dikutip dari Medical News Today, minum banyak air putih juga dapat mengurangi produksi air liur berlebihan. Selain itu, menggosok gigi dan berkumur dengan obat kumur juga bisa mengeringkan mulut secara sementara.

Baca Juga

  • Alami Sariawan di Gusi? Kenali Penyebab dan Cara Mencegahnya
  • Cara Menghilangkan Bau Pete yang Ampuh dan Mudah
  • Berbagai Penyebab Lidah Mati Rasa yang Perlu Diwaspadai

Apa pun cara yang dilakukan, sebaiknya Anda berkonsultasi dulu pada dokter supaya hasil pengobatannya maksimal.

Jika Anda memiliki pertanyaan seputar kesehatan, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.

Advertisement

kesehatan mulutkelenjar air liurair liur

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved