logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Olahraga

Macam-Macam Kondisi dan Penyakit yang Membuat Anda Tidak Boleh Berolahraga

open-summary

Saat mengalami penyakit atau kondisi tertentu, kemungkinan Anda tidak boleh melakukan olahraga terlebih dahulu. Ini penting diketahui untuk menghindari risiko kesehatan lainnya.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

24 Mar 2022

penyakit yang tidak boleh olahraga

Untuk menghindari risiko, perhatikan apa saja penyakit yang tidak boleh olahraga

Table of Content

  • Penyakit dan kondisi yang tidak boleh berolahraga dulu
  • Apakah penderita penyakit kronis tidak boleh olahraga?

Tahukah Anda kalau ada beberapa kondisi dan penyakit yang membuat Anda tidak boleh olahraga dulu?

Advertisement

Hal ini perlu dipahami, apalagi bagi Anda yang terbiasa rutin berolahraga. 

Apa alasannya? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.

Penyakit dan kondisi yang tidak boleh berolahraga dulu

Olahraga dan aktivitas fisik bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh.

Mengutip Mayo Clinic, rutin olahraga juga bermanfaat meningkatkan daya tahan tubuh, membantu menurunkan berat badan, hingga meningkatkan kepercayaan diri.

Namun, jangan lupa agar tidak memaksakan diri untuk tetap berolahraga saat tubuh sedang tidak bugar, kelelahan, juga mengalami penyakit tertentu.

Beberapa rasa sakit dan nyeri juga membuat olahraga menjadi aktivitas yang sebaiknya tidak dilakukan.

Berikut adalah beberapa penyakit serta kondisi yang membuat Anda tidak boleh olahraga, seperti:

1. Demam

Saat mengalami kondisi atau penyakit demam, Anda disarankan untuk tidak olahraga dulu.

Alasannya karena demam menjadi tanda bahwa sistem kekebalan tubuh sedang melawan infeksi dalam tubuh. Maka dari itu, Anda perlu beristirahat dengan maksimal.

Apalagi, terkadang olahraga juga bisa membuat Anda mengalami stres fisik, sehingga imunitas tidak berfungsi secara optimal.

Jika tetap berolahraga saat demam, kemungkinan Anda mengalami peningkatan suhu tubuh serta dehidrasi, karena cairan tubuh berkurang.

Saat demam, detak jantung dalam kondisi istirahat pun meningkat. Hal ini bisa membuat olahraga jadi kurang efektif karena Anda jadi cepat merasa kelelahan.

2. Flu

Sebenarnya Anda masih diperbolehkan berolahraga ringan saat mengalami pilek atau flu biasa. Olahraga bisa membantu meredakan hidung tersumbat.

Akan tetapi, apabila mengalami penyakit flu berat disertai demam, Anda tidak boleh olahraga dulu. Sebaiknya, istirahat terlebih dahulu sampai benar-benar sembuh.

Beberapa gejala flu berat lainnya yang membuat Anda tidak boleh olahraga, selain demam, yaitu:

  • Dada sesak,
  • Batuk berdahak,
  • Kelelahan,
  • Nyeri otot menyebar,
  • Gejala covid-19 atau penyakit menular lainnya.

3. Gegar otak

Baru saja mengalami gegar otak? Ini juga menjadi salah satu kondisi yang membuat Anda tidak boleh olahraga terlebih dahulu.

Perlu Anda ketahui bahwa gegar otak adalah cedera otak traumatis. Untuk itu, Anda perlu benar-benar sembuh sebelum berolahraga, walaupun merasa sudah tidak apa-apa.

Jika mengalami cedera kepala lagi akibat berolahraga hal ini bisa meningkatkan risiko pembengkakan dan kerusakan besar pada otak.

4. Asma kambuh

Penyakit lainnya yang membuat Anda tidak boleh olahraga dulu adalah ketika baru-baru ini mengalami serangan asma. Khususnya, asma yang kambuh akibat infeksi pernapasan.

Hindari terlebih dahulu aktivitas fisik atau olahraga berat selama beberapa hari. Jika gejalanya masih menetap, segera konsultasikan dengan dokter.

Bagi penderita asma, mulai olahraga secara perlahan. Penting bagi Anda untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu selama 10 menit.

Hentikan latihan saat Anda tidak bisa mengatur napas, merasa kelelahan, dan lemah. Jangan lupa untuk membawa inhaler atau obat khusus sebagai bentuk antisipasi. 

Berbeda lagi ketika Anda berolahraga ketika penyakit asma terkontrol. Seringkali, olahraga dapat membantu mengontrol frekuensi dan tingkat keparahan asma. 

Baca Juga

  • Peregangan untuk Menambah Tinggi Badan, Benarkah Efektif?
  • Gerakan Pemanasan Sebelum Berenang Untuk Cegah Cedera
  • 7 Manfaat Lari di Treadmill, Bakar Kalori Hingga Latih Otot

5. Cedera lama kambuh

Seiring berjalannya waktu, cedera olahraga bisa sembuh dengan latihan dan terapi. 

Akan tetapi, jika cedera lama kambuh, hentikan dulu untuk berolahraga. Terutama, saat Anda merasakan nyeri mendadak yang membutuhkan pertolongan medis.

Begitu juga ketika Anda merasakan sakit yang tajam saat selesai berolahraga. Sebaiknya, tidak mengabaikannya karena bisa memperburuk cedera.

6. Kelelahan

Olahraga di pagi hari bisa membantu meningkatkan energi. Akan tetapi, hindari saat Anda kurang waktu tidur atau bahkan tidak tidur sama sekali.

Kelelahan akibat kurang tidur juga menjadi kondisi yang membuat Anda tidak boleh berolahraga.

Anda perlu berhati-hati karena kelelahan ekstrem dan terjadi terus-menerus bisa menjadi tanda awal suatu penyakit.

7. Sakit punggung dan nyeri otot kronis

Kedua hal ini juga menjadi penyakit atau kondisi yang membuat Anda tidak boleh berolahraga.

Perhatikan dulu, apa yang membuat rasa sakit lebih baik atau malah semakin buruk. Misalnya, membungkuk atau memutar anggota tubuh yang membuat Anda kesakitan.

Berikan jeda terlebih dahulu sebelum berolahraga kembali. Apabila rasa sakit memburuk dan mengganggu aktivitas, segera temui dokter.

8. Kehamilan

Saat hamil, mungkin Anda dilarang untuk melakukan beberapa jenis olahraga tertentu, seperti bersepeda, berkuda, dan HIIT.

Ibu hamil juga disarankan tidak melakukan olahraga yang berisiko jatuh, membebani punggung, dan yang menyebabkan cedera perut.

Apabila memungkinkan, ibu hamil boleh saja melakukan olahraga yang aman, seperti yoga, berenang, jalan kaki, pilates, dan olahraga ringan lainnya.

Pastikan Anda tetap menjaga hidrasi tubuh, beristirahat saat lelah, dan tidak terlalu kepanasan.

Apakah penderita penyakit kronis tidak boleh olahraga?

Penderita penyakit kronis, seperti penyakit jantung, diabetes, arthritis, kanker, sakit punggung, hingga demensia direkomendasikan untuk melakukan olahraga, karena bermanfaat untuk kesehatan.

Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu agar mengetahui jenis olahraga sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing.

Penting untuk diketahui bahwa olahraga teratur bagi pemilik kondisi kronis dapat membantu mengelola gejala dan meningkatkan kesehatan.

Sebagai contoh, latihan aerobik dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung, daya tahan tubuh, serta membantu menjaga keseimbangan berat badan.

Untuk mengetahui lebih banyak mengenai apa saja jenis penyakit serta kondisi yang membuat Anda tidak boleh olahraga dulu, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ.

Download sekarang di App store dan Google Play.

Advertisement

olahragatips olahraga

Ditulis oleh Atifa Adlina

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved