Penyebab demam pada anak dapat terjadi akibat virus atau bakteri, seperti ISPA, flu, radang amandel, dan lainnya. Orangtua bisa melakukan beberapa cara untuk mengatasi keluhan tersebut.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
10 Jan 2020
Demam adalah mekanisme tubuh saat sedang bertarung melawan virus atau bakteri
Table of Content
Ketika suhu tubuh anak meninggi di atas 37,5 derajat Celcius, biasanya ini menjadi alarm tersendiri bagi para orangtua. Wajar jika merasa panik, tapi untuk mengurangi panik berlebih, penting untuk tahu apa saja penyakit yang paling umum menjadi penyebab demam pada anak.
Advertisement
Demam terjadi saat area di otak yang disebut hipotalamus – pengatur suhu tubuh manusia – mengubah suhu normal tubuh menjadi lebih tinggi. Saat hal ini terjadi, wajar jika penderitanya merasa menggigil dan ingin tidur memakai selimut tebal.
Sama halnya seperti orang dewasa, demam adalah mekanisme tubuh saat sedang bertarung melawan infeksi virus atau bakteri. Artinya, penyebab demam pada anak umumnya adalah saat tubuh mereka terinfeksi bakteri atau virus.
Saat suhu tubuh meningkat, kecil kemungkinan bakteri atau virus dalam tubuh bisa bertahan. Itulah bentuk pertahanan tubuh secara alami. Beberapa penyakit yang sering menjadi penyebab demam pada anak, di antaranya:
ISPA atau infeksi saluran pernapasan atas, seperti common cold, sinusitis, radang tenggorokan, laringitis, dan pneumonia bisa menyebabkan anak mengalami demam. Kondisi ini dapat dipicu oleh infeksi virus atau bakteri.
Flu dapat menjadi penyebab anak demam tiba-tiba. Kondisi ini disebabkan oleh virus influenza yang menyerang hidung, tenggorokan, atau pari-paru. Selain demam, anak juga mengalami pilek, hidung tersumbat, dan sakit kepala.
Bukan hanya telinga yang terasa sakit, infeksi telinga juga bisa menyebabkan anak demam tinggi. Kondisi ini dapat terjadi ketika anak memiliki penyakit lain, seperti pilek, flu, atau radang tenggorokan.
Selanjutnya, penyebab anak tiba-tiba demam adalah roseola. Infeksi virus ini juga ditandai dengan munculnya ruam merah pada kulit anak.
BACA JUGA: 7 Cara Menurunkan Demam pada Anak secara Alami
Radang amandel merupakan salah satu penyebab anak demam tiba-tiba. Kondisi ini terjadi ketika amandel mengalami peradangan.
Kondisi ini juga dapat menyebabkan anak mengalami sakit tenggorokan, suara serak, dan bau mulut.
Bukan hanya infeksi pada pernapasan, infeksi saluran kemih juga bisa menyebabkan demam tinggi pada anak. Masalah ini umumnya disebabkan oleh berkembangnya bakteri di saluran kemih.
Penyebab demam pada anak juga dapat disebabkan oleh infeksi saat mengalami cedera.
Misalnya, ketika anak terjatuh dan memiliki luka terbuka, bakteri bisa masuk ke dalamnya hingga memicu infeksi.
Terkadang, anak mengalami demam setelah imunisasi. Kondisi ini merupakan reaksi tubuh terhadap vaksin untuk mengembangkan kekebalan. Penyebab badan anak panas ini umumnya tidak berlangsung lama.
Selanjutnya, penyebab anak panas adalah gangguan pencernaan. Gangguan ini terjadi ketika adanya masalah pada salah satu organ pencernaan, seperti lambung atau usus. Gangguan pencernaan juga dapat ditandai dengan nyeri perut, mual, atau muntah.
Cacar air merupakan salah satu penyebab demam pada anak. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi virus Varicella zoster. Pada kulit anak juga timbul ruam melepuh yang terasa sangat gatal.
Suhu badan anak hangat terus bisa terjadi akibat batuk rejan. Batuk yang keras secara terus-menerus ini disebabkan oleh infeksi bakteri pada saluran pernapasan.
Demam berdarah bisa menjadi penyebab anak demam tiba-tiba. Kondisi berbahaya ini terjadi akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti pembawa virus Dengue. Selain demam tinggi, anak juga dapat mengalami sakit kepala, nyeri sendi dan otot, ruam kemerahan, hingga perdarahan.
Penyebab panas pada anak bisa dipicu oleh terlalu lama beraktivitas di luar ruangan saat cuaca panas, dan memakai pakaian yang terlalu tebal.
Sebagai orangtua, tentunya Anda merasa khawatir kenapa anak sering demam, sebaiknya periksakan anak ke dokter untuk memastikan penyebabnya.
Baca Juga
Setelah memahami penyebab demam pada anak, Anda dapat melakukan pertolongan pertama untuk meredakan keluhan tersebut. Berikut cara mengatasi demam pada anak yang bisa orangtua lakukan:
Wajar ketika orangtua ragu kapan harus ke dokter dan kapan tidak. Idealnya, tunggu hingga demam berlangsung selama 3 hari dengan terus memonitor perkembangan aktivitas dan rasa nyaman anak.
Selalu pantau suhu tubuh anak dengan termometer, bukan hanya dengan tangan. Catat fluktuasi suhu yang dialami anak, termasuk apabila Anda telah memberikan obat penurun panas sendiri.
Lalu, kapan harus ke dokter? Berikut adalah kondisi yang bisa menjadi indikatornya:
Namun, apabila anak tetap aktif bermain dan beraktivitas seperti biasanya meski suhu tubuhnya lebih tinggi, maka tak ada yang perlu dikhawatirkan. Tetap pantau kondisi anak dengan saksama.
Cara terbaik untuk menghindari penyebab demam pada anak adalah dengan mengantisipasi penyebaran virus. Tiga bagian wajah yang paling sering menjadi pintu masuk virus dan bakteri adalah hidung, mulut, dan juga mata.
Untuk itu, selalu biasakan keluarga Anda untuk mencuci tangan setiap kali usai beraktivitas. Bawa juga hand sanitizer saat sedang bepergian. Hindari pula berbagi tempat minum atau alat makan dengan anak.
Selain itu, penting untuk selalu menutup mulut saat sedang batuk atau pilek. Hal ini berguna untuk menghindari penyebaran kuman antara satu orang dan lainnya.
Jika Anda punya pertanyaan seputar penyebab demam pada anak, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Sawan pada bayi adalah kondisi perubahan perilaku bayi yang tidak seperti biasanya atau mendadak sakit tanpa alasan yang jelas. Bayi yang terkena sawan dapat menangis secara berlebihan, terutama di sore atau malam hari.
5 Agt 2023
Virus Ebola pertama kali ditemukan di Benua Afrika tahun 1976. Saat seseorang tertular virus ini, tanda dan gejalanya tidak akan langsung muncul, dan virus belum bisa ditularkan antar manusia. Virus baru bisa menular saat gejala sudah mulai muncul. Meskipun demikian, risiko menyebarkan Ebola ke Indonesia bukan sama sekali tidak ada.
18 Jun 2019
Bayi kejang saat tidur adalah kondisi perubahan aktivitas elektrik otak pada tahapan awal tidur dan bangun. Hal ini disebabkan kondisi yang bernama mioklonus dan kejang demam.
28 Mei 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved