logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Hidup Sehat

10 Penyakit yang Disebabkan oleh Tikus dan Gejalanya

open-summary

Penyakit yang ditularkan oleh tikus bisa berupa infeksi virus ataupun bakteri, seperti pes ataupun hantavirus. Kuman penyebab penyakit ini dapat menular melalui gigitan tikus ataupun urine tikus.


close-summary

22 Des 2022

| Azelia Trifiana

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

penyakit yang disebabkan oleh tikus

Penyakit yang disebabkan oleh tikus dapat berupa infeksi bakteri atau virus

Table of Content

  • Penyakit yang disebabkan oleh tikus

Bukan hanya keberadaannya di rumah yang dirasa mengganggu, tikus juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan Anda. Ada beberapa penyakit yang disebabkan oleh tikus yang dapat membahayakan kesehatan manusia.

Advertisement

Salah satu contohnya adalah penyakit leptospirosis. Penularan penyakit ini terjadi ketika manusia mengonsumsi makanan atau cairan yang terkontaminasi urine dari hewan yang terinfeksi bakteri Leptospira.

Masih banyak lagi penyakit yang disebabkan oleh tikus baik melalui virus ataupun bakteri. Cara terbaik untuk menghindari penularan adalah dengan membasmi sumber makanan, cairan, hingga benda yang menjadi tempat tinggalnya.

Penyakit yang disebabkan oleh tikus

Memang tidak semua tikus terkontaminasi virus. Meski demikian, ada baiknya menghindari kontak dengan tikus dan kotoran atau urinenya.

Berikut ini beberapa penyakit yang disebabkan oleh tikus:

1. Hantavirus

Salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh gigitan tikus adalah hantavirus, alias sindrom paru hantavirus (Hantavirus pulmonary syndrome). Penyakit yang disebabkan oleh virus ini menular lewat tiga cara.

Pertama, ketika menghirup udara yang terkontaminasi urine atau feses tikus. Kedua, kontak langsung dengan urine atau feses tikus. Ketiga, apabila seseorang mengalami luka gigitan akibat tikus.

Gejala awal hantavirus adalah kelemahan, demam, nyeri sendi terutama di bagian paha, punggung, dan terkadang bahu. Sepuluh hari kemudian, gejalanya akan memburuk dan bertambah batuk hingga dada yang terasa sesak karena paru-paru terisi cairan.

Tidak ada pengobatan khusus untuk mengatasi penyakit ini. Tindakan medis yang mungkin dilakukan adalah memberikan perawatan intensif pada pasien dengan bantuan intubasi dan terapi oksigen untuk mengatasi gangguan pernapasan yang parah.

2. Hemorrhagic fever with renal syndrome (HFRS)

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), hemorrhagic fever with renal syndrome (HFRS) adalah demam hemoragik yang disertai dengan sindrom pada ginjal. Penyakit ini disebabkan oleh virus Hantaan, Dobrava, Saaremaa, Seoul, dan Puumala yang menginfeksi tikus.

Tikus yang terinfeksi virus tersebut dapat menularkannya pada manusia melalui kotoran, urine, atau air liur. Penularan juga bisa terjadi ketika urine tikus yang terinfeksi masuk melalui luka pada kulit dan selaput lendir (mukosa) pada mata, hidung, atau mulut. Meski jarang, penularan virus ini juga bisa berlanjut antarmanusia terinfeksi ke manusia lainnya. 

Gejala HFRS biasanya berkembang dalam 1-2 minggu setelah terpapar virus. Dalam kasus yang jarang terjadi, gejala tersebut dapat memakan waktu hingga 8 minggu untuk berkembang.

Gejala awal penyakit ini termasuk sakit kepala hebat, sakit punggung dan perut, demam, menggigil, mual, hingga penglihatan kabur. Orang yang terinfeksi virus juga bisa mengalami kemerahan pada wajah, mata, atau ruam, hingga radang. 

Setelahnya, gejala kemudian bisa berkembang menjadi tekanan darah yang rendah, kebocoran pembuluh darah, dan gagal ginjal akut yang dapat menyebabkan kelebihan cairan tubuh.

Untuk mengobati penyakit ini, tenaga medis akan memastikan bahwa pasien mendapatkan hidrasi dan kadar elektrolit yang cukup. Kadar oksigen dan tekanan darah pasien juga akan selalu dipantau untuk mendapatkan pengobatan infeksi yang berkelanjutan.

Dokter juga mungkin akan memberikan obat antivirus atau melakukan dialisis untuk mengatasi kelebihan cairan yang parah. 

3. Leptospirosis

Leptospirosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman bakteri Leptospira pada kencing tikus. Penyebaran penyakit ini dapat melalui etika luka terbuka yang terinfeksi urine tikus yang mengandung bakteri Leptospira. 

Setelah terinfeksi, biasanya gejala akan mulai muncul dua minggu kemudian. Gejalanya serupa dengan flu, yaitu sakit kepala, demam, hingga nyeri otot.

Penyakit leptospirosis dapat diatasi dengan pemberian antibiotik, seperti doksisiklin atau penisilin yang diberikan pada tahap awal gejala penyakit. Dokter nantinya mungkin juga akan meresepkan antibiotik intravena untuk pasien dengan gejala yang lebih parah.

4. Pes

Pes atau plague merupakan infeksi yang mematikan akibat bakteri Yersinia pestis. Penyakit ini disebarkan melalui kutu yang hidup pada hewan pengerat seperti tikus. Penyakit ini dapat menular pada manusia dengan tiga cara, yaitu lewat gigitan kutu, melakukan kontak dengan cairan terinfeksi, dan melakukan kontak dengan hewan terinfeksi.

Hewan seperti tikus, kucing, maupun anjing dapat membawa wabah kutu ke dalam rumah yang dapat menginfeksi manusia apabila digigit oleh kutu tersebut. Anda juga bisa terinfeksi saat kontak dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi pes, misalnya saat terpapar urine, darah, maupun air liur hewan terinfeksi.

Penularan droplet juga bisa terjadi dari hewan ke manusia. Kucing atau anjing yang sakit berisiko menularkan tetesan wabah menular ke pemiliknya. Begitu juga jika Anda terpapar air liur tikus yang ada di dalam rumah.

Pes dapat diobati dengan antibiotik. Semakin cepat Anda mendapatkan penanganan, semakin baik dan cepat penyakit ini bisa disembuhkan.

5. Rat bite fever (RBF) 

Rat bite fever (RBF), atau demam gigitan tikus, adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh tikus. Penyakit ini ditularkan lewat lendir atau urine tikus yang terkontaminasi. Ada dua bakteri yang menyebabkan penyakit ini, yaitu Streptobacillus moniliformis dan Spirillum minus.

Anak-anak yang paling rentan terinfeksi penyakit ini adalah mereka yang berusia di bawah lima tahun karena sistem kekebalan tubuhnya masih berkembang. Itu sebabnya sangat penting untuk rajin mencuci tangan dengan air bersih.

Penyakit ini dapat menimbulkan gejala, seperti demam, muntah, sakit kepala, nyeri otot, nyeri atau pembengkakan sendi, hingga ruam. 

Jika Anda mengalami salah satu tanda dan gejala RBF setelah bersentuhan dengan tikus atau hewan pengerat lainnya, segera hubungi dokter. Dokter nantinya akan memberikan antibiotik untuk mengatasi gejala yang muncul.

6. Salmonellosis

Tikus juga bisa menjadi sumber penularan penyakit salmonellosis. Ketika terinfeksi, penderitanya akan merasakan masalah pada pencernaan seperti kram perut, mual, hingga diare. Gejala bisa muncul mulai dari 6 jam sampai 6 hari setelah terinfeksi dan dapat berlangsung hingga 4-7 hari.

Meski demikian, proses penyembuhan dari penyakit ini cenderung cepat. Kebanyakan orang bisa sembuh tanpa pengobatan khusus. Gejala awal mungkin tidak perlu diobati dengan konsumsi antibiotik.

Antibiotik biasanya hanya digunakan untuk mengobati orang yang sudah memiliki penyakit parah atau yang lebih berisiko.

7. Demam lassa

Lassa fever atau demam lassa adalah salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh tikus. Penularan virus Lassa ke manusia paling sering terjadi melalui konsumsi makanan atau bersentuhan dengan benda yang terkontaminasi. 

Tikus dapat menyebarkan virus melalui urine dan kotoran langsung pada makanan, benda, maupun luka terbuka pada kulit yang bisa sebabkan infeksi.

Kontak dengan virus juga dapat terjadi ketika seseorang menghirup partikel kecil di udara yang terkontaminasi kotoran hewan pengerat yang terinfeksi. Penularan melalui udara ini dapat terjadi contohnya ketika Anda sedang menyapu atau membersihkan kotoran tikus terinfeksi. 

Virus Lassa juga bisa menyebar dari manusia ke manusia lainnya melalui peralatan medis yang terkontaminasi, seperti jarum suntik bekas.

Infeksi virus Lassa sebagian besar tidak menimbulkan gejala. Namun, beberapa gejala yang umum terjadi, antara lain demam, sakit kepala, hingga lelah. Tanda atau gejala demam ini biasanya muncul 1 sampai 3 minggu setelah terinfeksi virus.

Tidak ada pengobatan khusus untuk gejala awal penyakit ini. Dokter mungkin hanya akan memberikan pengobatan intensif sesuai dengan infeksi komplikasi yang mungkin terjadi.

8. Lymphocytic chorio-meningitis (LCM) 

Penyakit selanjutnya disebabkan oleh virus Lymphocytic choriomeningitis yang bisa dibawa oleh tikus. Biasanya, virus ini ditularkan oleh tikus-tikus yang ada di rumah. Risiko tinggi bisa terjadi ketika seseorang mengalami kontak langsung dengan urine atau feses tikus yang terkontaminasi.

Sekitar 13 hari setelah terinfeksi, penderitanya akan merasakan nyeri sendi, nyeri dada, nyeri testis, hingga nyeri kelenjar ludah. Tak hanya itu, nafsu makan juga akan berkurang drastis hingga merasa mual dan muntah.

Pengobatan penyakit ini memerlukan perawatan intensif di rumah sakit berdasarkan tingkat keparahannya. Dokter mungkin juga akan meresepkan obat anti-inflamasi, seperti kortikosteroid

9. Demam omsk

Salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh gigitan tikus lainnya adalah omsk hemorrhagic fever (OHF) . Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1947 silam di Omsk, Rusia.

Setelah inkubasi selama sepekan, gejala demam omsk akan muncul seperti demam, sakit kepala, muntah, hingga pendarahan. Tak hanya itu, sel darah merah dan putih pasien juga bisa turun drastis. 

Pemulihan penyakit ini bisa berlangsung selama dua pekan. Tidak ada pengobatan khusus untuk mengatasi OHF. Pasien mungkin hanya harus menjaga cairan tubuh agar tidak mengalami dehidrasi.

10. Tularemia

Berikutnya ada penyakit yang disebabkan oleh tikus dan kelinci, yaitu tularemia. Setelah terpapar bakteri, orang yang terinfeksi akan merasa demam, batuk, sakit kepala, muntah, hingga mengalami luka-luka.

Sangat penting untuk memastikan lingkungan Anda aman dari kontaminasi urine serta feses tikus. Oleh karenanya, selalu bersihkan lingkungan dan jaga kebersihan diri dengan rajin mencuci tangan.

Beri perhatian pula pada luka terbuka yang Anda alami. Langsung obati dan lindungi dengan kasa steril untuk mengantisipasi paparan virus atau bakteri yang tidak diharapkan, termasuk dari tikus.

Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.

Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.

Advertisement

penyakit pesinfeksi viruscara mengusir tikus di rumah

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved