Akibat buang sampah sembarangan juga bisa memicu munculnya penyakit. Hepatitis A hingga demam berdarah adalah dampak terjadi akibat membuang sampah sembarangan.
2023-03-30 14:31:25
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Membuang sampah sembarangan bisa timbulkan banyak penyakit
Table of Content
Dalam skala besar, polusi lingkungan dan lautan adalah akibat utama dari kebiasaan buang sampah sembarangan. Sampah-sampah tersebut bisa menumpuk di saluran air maupun sungai dan berujung mengotori laut. Jutaan ton sampah yang mengambang di lautan saat ini telah mengancam keselamatan biota laut, termasuk berbagai jenis ikan yang menjadi sumber pangan manusia.
Advertisement
Tidak hanya mengotori lingkungan. Kebiasaan membuang sampah sembarangan juga akan membuat Anda dan keluarga lebih rentan terkena berbagai penyakit. Demam berdarah, hepatitis A, hingga cacingan hanyalah beberapa contoh penyakit yang bisa timbul sebagai dampak membuang sampah sembarangan.
Ada banyak penyakit yang bisa timbul akibat kebiasaan banyak orang membuang sampah sembarangan, di antaranya:
Penyakit seperti hepatitis A dan demam berdarah adalah penyakit yang mudah menular. Jika satu orang terkena, risiko orang lain yang tinggal satu lingkungan dengan penderita tertular akan naik.
Bahkan, wabah hepatitis A sempat terjadi di Depok (Jawa Barat) dan Pacitan (Jawa Timur) dan menginfeksi ratusan orang hanya gara-gara satu orang yang kurang bisa menjaga kebersihan lingkungan.
Sampah yang dihasilkan dari rumah atau individu umumnya bisa dibagi menjadi sampah organik dan anorganik.
Sampah organik adalah sampah yang dapat terurai dan berasal dari bahan-bahan yang bisa membusuk, seperti sisa makanan, kulit buah, dan batang sayur-sayuran. Sementara itu, sampah anorganik adalah sampah yang tidak dapat terurai tetapi umumnya bisa didaur ulang, seperti yang terbuat dari plastik dan kaleng.
Akibat buang sampah organik dan anorganik sembarangan, bakteri dan parasit bisa tumbuh subur. Sampah-sampah ini juga akan mengundang berbagai binatang yang bisa menjadi vektor atau pembawa penyakit, seperti tikus, kecoa, dan nyamuk.
Sampah bisa menyebabkan penyakit pada manusia melalui dua cara, yaitu secara langsung dan tidak langsung.
Apabila sampah dibuang di sembarang tempat, akan ada kemungkinan orang lain menyentuhnya, baik secara sengaja maupun tidak. Saat ada anggota badan yang bersentuhan dengan sampah itulah bakteri atau kuman dan parasit akan berpindah ke tubuh, sehingga menyebabkan berbagai penyakit.
Dampak embuang sampah sembarangan, terutama yang tajam seperti kaleng dan kaca juga akan meningkatkan risiko sampah tidak sengaja terinjak atau menyebabkan orang lain terluka. Saat kulit terluka, maka bakteri akan dengan mudah masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan penyakit.
Penularan penyakit secara tidak langsung dapat terjadi melalui vektor atau hewan pembawa penyakit, seperti:
Hewan-hewan ini bisa menjadi kendaraan untuk bakteri, virus, cacing, dan berbagai penyebab penyakit lainnya untuk masuk ke tubuh. Seperti pada lalat yang bisa membawa bakteri ke makanan yang kita konsumsi, atau nyamuk yang bisa membawa virus dengue dan menularkannya dari satu orang ke orang lain.
Mencegah terjadinya berbagai penyakit yang disebabkan oleh sampah tidaklah sulit dan bisa dimulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga. Berikut ini langkah-langkah yang bisa Anda dan keluarga lakukan.
Baca Juga
Agar sampah tidak menumpuk dan menyebabkan penyakit, berikut beberapa langkah mengelola sampah yang benar berdasarkan saran dari Kementerian Kesehatan Australia:
Sampah terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan karakteristiknya, seperti sampah organik, anorganik, dan B3. Sampah organik merupakan sampah yang mudah membusuk dan terurai, seperti daun dan sisa makanan.
Sementara sampah anorganik merupakan sampah yang tidak mudah terurai, seperti plastik, karet, botol air mineral, dan lainnya. Terakhir, sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun) merupakan sampah berisikan cairan pembersih rumah tangga, deterjen, racun tikus, semir sepatu, baterai, pengharum ruangan, oli, dan lainnya.
Sebelum membuang, sebaiknya Anda mengelompokkan sampah sesuai dengan jenisnya. Maka, sebaiknya Anda menyediakan beberapa tempah sampah untuk menampung jenis sampah yang berbeda.
Cara ini akan mempermudah Anda untuk menetukan apakah akan sampah yang telah Anda kumpulkan dapat di daur ulang, atau justru membuangnya ke tempat pembuangan akhir.
Setelah memilah-milah, Anda bisa lebih mudah untuk memutuskan apakah ingin mendaur ulang atau membuang sampah tersebut.
Contohnya, untuk sampah anorganik dapat didaur ulang, sampah B3 dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir (TPA) atau khusus, dan sampah organik dapat dibuang atau didaur ulang menjadi pupuk kompos.
Membuang sampah sembarangan adalah kebiasaan buruk yang harus segera diubah oleh banyak orang. Termasuk diri kita sendiri.
Pasalnya selain bisa menyebabkan banjir dan kerusakan lingkungan, sampah juga bisa menjadi tempat berkembang biaknya berbagai bakteri dan parasit penyebab penyakit.
Penyakit yang disebabkan oleh sampah juga ada yang dapat menular dengan mudah dari satu orang ke orang lain dan berujung pada wabah.
Maka itu, menumbuhkan kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya tidak hanya akan melindungi diri sendiri tapi juga keluarga dan lingkungan sekitar.
Yuk, jangan lagi buang sampah sembarangan jika tidak mau merasakan akibat buruknya!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Patogen adalah mikroorganisme yang mampu menyebabkan penyakit. Mikroba ini dapat membuat kekebalan tubuh Anda menurun dan dapat menyebar melalui populasi manusia dengan berbagai cara.
Lalat hijau biasanya berkerumun pada bangkai, kotoran, dan sampah. Cara mengusir lalat hijau dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan rumah hingga menutup lubang ventilasi dengan kawat antiserangga.
Bintik demam berdarah tidak sama dengan bintik merah pada penyakit lain. Bintik demam berdarah punya karakteristik sendiri sehingga mudah dibedakan dari bintik penyakit lainnya, seperti campak atau bahkan cacar air.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved