Puasa sebenarnya memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan. Meski begitu, tetap ada risiko penyakit yang rentan mengintai saat puasa, seperti asam lambung naik, sakit kepala, dan sembelit.
2023-03-29 19:03:38
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Sakit kepala merupakan salah satu penyakit saat puasa yang wajar terjadi
Table of Content
Puasa mendatangkan begitu banyak manfaat bagi tubuh kita. Namun ternyata, ada beberapa penyakit dan masalah kesehatan yang “langganan” sering muncul saat puasa, kalau Anda tidak berhati-hati.
Advertisement
Sebab, selama berpuasa tubuh kita juga mengalami berbagai macam perubahan yang bisa berdampak negatif bagi kesehatan.
Sakit saat puasa sebetulnya merupakan respon tubuh yang wajar terhadap perubahan pola makan dan kebiasaan sehari-hari.
Ketika berpuasa, kita tidak makan dan minum apa pun mulai dari terbitnya fajar sampai matahari terbenam. Hal ini mengakibatkan kadar gula darah menjadi rendah selama puasa. Kekurangan vitamin dan mineral juga rentan terjadi selama berpuasa.
Padahal, tubuh apalagi otak butuh pasokan gula darah alias glukosa yang mencukupi agar bisa berfungsi dengan baik.
Baca Juga
Lama tidak minum juga membuat tubuh terus kehilangan cairan. Lambat laun, cairan tubuh yang hilang dan tidak diganti dapat menyebabkan tekanan darah turun, sehingga mengurangi aliran darah ke otak Anda.
Ketika asupan gula dan darah ke otak terus menurun karena tidak lama makan, otak akan mengaktifkan sistem saraf simpatetik. Respon otak inilah yang memicu berbagai gejala sakit, lemah, dan tidak enak badan saat puasa.
Selain itu, perubahan kebiasaan selama puasa seperti kurang tidur dan jarang bergerak aktif dapat memengaruhi kerja imun tubuh kita.
Seperti penjelasan di atas, penyakit saat puasa muncul karena tubuh “kaget” menghadapi perubahan besar yang mendadak dari kebiasaan sehari-hari kita. Lantas, apa saja jenis penyakit yang sering muncul saat puasa?
Orang yang berpuasa tidak mendapatkan pasokan air selama 13 jam. Dehidrasi saat puasa bisa terjadi ketika Anda kehilangan cukup banyak cairan tubuh dan tidak cepat digantikan.
Risiko dehidrasi saat puasa cenderung meningkat bertepatan dengan cuaca yang panas.
Dehidrasi dapat menyebabkan kelemahan, ketidakseimbangan elektrolit, dan tekanan darah rendah. Dehidrasi juga dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih, batu ginjal, dan bahkan pingsan.
Cara mencegah dehidrasi saat puasa:
BACA JUGA: 7 Cara Menjaga Kesehatan di Bulan Ramadan
Sakit kepala saat puasa biasanya terasa menyebar di seluruh kepala atau hanya di bagian depan.
Rasa sakitnya tidak berdenyut, malah biasanya seperti menusuk. Dalam kebanyakan kasus, sakit kepala muncul di siang hari.
Mengapa sakit kepala saat puasa? Pemicu utamanya adalah dehidrasi dan kelaparan. Dua hal ini akan menghambat pasokan darah dan glukosa ke otak. Otak yang kekurangan energi akan memicu respon rasa sakit.
Pada beberapa orang, lapar dan dehidrasi bahkan dapat memicu kambuhnya migrain.
Beberapa hal lain yang dapat memicu munculnya sakit kepala saat puasa adalah kurang tidur, atau karena tidak mendapatkan asupan kafein dari teh dan kopi seperti hari-hari biasanya.
Cara mencegah sakit kepala saat puasa:
Baca Juga
Kambuhnya maag juga menjadi salah satu penyakit yang sering muncul saat puasa.
Asam lambung naik saat puasa karena perut dibiarkan kosong terlalu lama. Setiap hari, lambung memproduksi cairan asam klorida untuk memecah makanan yang kita konsumsi.
Ketika tidak ada makanan untuk dicerna pun, lambung akan terus memproduksi cairan asam itu sehingga pada akhirnya terus menumpuk.
Akibatnya, cairan asam lambung bisa mengalir balik ke kerongkongan dan menyebabkan gejala maag dan heartburn.
Cairan asam lambung yang naik ke kerongkongan bisa menyebabkan munculnya perut kembung bergas, sensasi panas seperti terbakar di dada, dan rasa asam di tenggorokan.
Gejala ini jugalah yang bisa memicu rasa mual dan muntah saat puasa.
Cara mencegah asam lambung naik saat puasa:
Banyak orang mungkin mengalami sembelit selama Ramadhan.
Sembelit saat puasa terjadi akibat pergerakan makanan di dalam saluran cerna lebih lambat dari biasanya. Akibatnya, feses menjadi keras di dalam usus sehingga BAB terasa sakit dan lebih jarang.
Sembelit biasanya disebabkan oleh kurangnya asupan air dan serat dari makanan.
Serat dan air menambah berat dan ukuran feses Anda, kemudian melembutkannya sehingga akan lebih mudah dikeluarkan.
Cara mencegah sembelit saat puasa:
Baca Juga
Diare sebetulnya bukan termasuk penyakit yang sering muncul saat puasa. Sebab, puasa itu sendiri tidak menyebabkan diare karena tidak ada makanan di dalam perut.
Namun, diare dapat terjadi karena sekresi air dan garam yang berlebihan di saluran cerma. Sejumlah pemicu dapat menyebabkan hal ini, termasuk minum cairan yang mengandung kafein tinggi, seperti teh atau kopi, saat sahur atau berbuka.
Diare saat puasa juga bisa terjadi akibat makan terlalu kalap saat buka puasa. Sistem pencernaan melambat ketika Anda berhenti makan.
Jika Anda langsung makan banyak, sistem pencernaan Anda mungkin masih “kaget” sehingga tidak dapat mencernanya dengan benar dan malah memicu diare.
Cara mencegah diare saat puasa:
Sakit tenggorokan adalah penyakit yang cukup sering terjadi saat puasa.
Kemungkinan penyebabnya ada dua, yaitu infeksi bakteri atau akibat reaksi alergi terhadap lingkungan sekitar, terutama debu dan asap polusi kendaraan.
Tenggorokan biasanya dilapisi oleh lendir yang bekerja sebagai pelindung dengan memerangkap partikel-partikel asing tersebut.
Namun ketika puasa, tenggorokan rentan kering karena kita tidak minum air dalam waktu lama. Tidak adanya lendir ini akan membuat zat-zat asing lebih mudah mengiritasi tenggorokan.
Sakit tenggorokan saat puasa juga bisa dipicu oleh kebiasaan merokok atau konsumsi makanan renyah dan keras, seperti gorengan, kacang-kacangan, atau biskuit.
Makanan seperti ini cenderung memiliki ujung-ujung yang tajam sehingga dapat mengiritasi dinding tenggorokan. Sementara itu, zat-zat racun dan asap rokok yang masuk ke tenggorokan dapat membuatnya kering.
Cara mencegah sakit tenggorokan saat puasa:
Baca Juga
Memang benar bahwa ada banyak manfaat puasa Ramadhan bagi kesehatan tubuh dan mental.
Meski begitu, tetap ada sejumlah risiko penyakit yang rentan mengintai saat puasa. Oleh karena itu, para ahli tetap menyarankan seluruh umat Muslim untuk menjaga kondisi tubuhnya selama bulan puasa supaya tidak gampang sakit.
Berikut adalah beberapa cara untuk membantu menjaga kesehatan tubuh selama Ramadhan:
Yuk, jadikan Ramadhan kali ini bukan hanya bulan yang penuh berkah tapi juga penuh manfaat bagi kesehatan kita!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Gangguan sistem pencernaan adalah suatu kondisi yang sering dialami oleh banyak orang. Kondisi ini memiliki gejala yang bervariasi, mulai dari yang ringan hingga yang berat.
Kencing berbusa dapat disebabkan oleh dehidrasi, gangguan ginjal, diabetes, ejakulasi retrograde, atau konsumsi obat-obatan tertentu. Kondisi ini harus ditangani dengan tepat.
Muntaber pada anak adalah penyakit pencernaan yang disebabkan infeksi virus, bakteri, atau parasit. Cara mengobatinya dapat dilakukan dengan memberikan oralit hingga mengonsumsi makanan yang mudah dicerna.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved