logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Penyakit

6 Penyakit yang Sering Muncul saat Bulan Puasa, dan Pencegahannya

open-summary

Puasa sebenarnya memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan. Meski begitu, tetap ada risiko penyakit yang rentan mengintai saat puasa, seperti asam lambung naik, sakit kepala, dan sembelit.


close-summary

2023-03-29 19:03:38

| Ajeng Quamila Irawan

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

sakit kepala saat puasa

Sakit kepala merupakan salah satu penyakit saat puasa yang wajar terjadi

Table of Content

  • Kenapa kita gampang sakit saat puasa?
  • Penyakit dan masalah kesehatan yang sering muncul saat puasa
  • Cara menjaga kesehatan selama bulan Ramadhan

Puasa mendatangkan begitu banyak manfaat bagi tubuh kita. Namun ternyata, ada beberapa penyakit dan masalah kesehatan yang “langganan” sering muncul saat puasa, kalau Anda tidak berhati-hati.

Advertisement

Sebab, selama berpuasa tubuh kita juga mengalami berbagai macam perubahan yang bisa berdampak negatif bagi kesehatan.

Kenapa kita gampang sakit saat puasa?

Sakit saat puasa sebetulnya merupakan respon tubuh yang wajar terhadap perubahan pola makan dan kebiasaan sehari-hari.

Ketika berpuasa, kita tidak makan dan minum apa pun mulai dari terbitnya fajar sampai matahari terbenam. Hal ini mengakibatkan kadar gula darah menjadi rendah selama puasa. Kekurangan vitamin dan mineral juga rentan terjadi selama berpuasa.

Padahal, tubuh apalagi otak butuh pasokan gula darah alias glukosa yang mencukupi agar bisa berfungsi dengan baik.

Baca Juga

  • Efek Samping Paracetamol Jika Diminum Sembarangan
  • Daftar Obat Batu Empedu di Apotek dan Bahan Alami yang Terbukti Manjur
  • Kenali 8 Penyebab Sakit Kepala Belakang yang Sering Disepelekan

Lama tidak minum juga membuat tubuh terus kehilangan cairan. Lambat laun, cairan tubuh yang hilang dan tidak diganti dapat menyebabkan tekanan darah turun, sehingga mengurangi aliran darah ke otak Anda.

Ketika asupan gula dan darah ke otak terus menurun karena tidak lama makan, otak akan mengaktifkan sistem saraf simpatetik. Respon otak inilah yang memicu berbagai gejala sakit, lemah, dan tidak enak badan saat puasa.

Selain itu, perubahan kebiasaan selama puasa seperti kurang tidur dan jarang bergerak aktif dapat memengaruhi kerja imun tubuh kita.

Penyakit dan masalah kesehatan yang sering muncul saat puasa

Seperti penjelasan di atas, penyakit saat puasa muncul karena tubuh “kaget” menghadapi perubahan besar yang mendadak dari kebiasaan sehari-hari kita. Lantas, apa saja jenis penyakit yang sering muncul saat puasa?

1. Dehidrasi

Orang yang berpuasa tidak mendapatkan pasokan air selama 13 jam. Dehidrasi saat puasa bisa terjadi ketika Anda kehilangan cukup banyak cairan tubuh dan tidak cepat digantikan.

Risiko dehidrasi saat puasa cenderung meningkat bertepatan dengan cuaca yang panas.

Dehidrasi dapat menyebabkan kelemahan, ketidakseimbangan elektrolit, dan tekanan darah rendah. Dehidrasi juga dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih, batu ginjal, dan bahkan pingsan.

Cara mencegah dehidrasi saat puasa:

  • Cukupi kebutuhan air saat sahur, berbuka, dan sebelum tidur. Orang yang berpuasa umumnya perlu minum 8-10 gelas air dalam sehari untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang.
  • Dapatkan asupan cairan dari sumber lain, seperti buah, jus, dan makanan berkuah.
  • Hindari berolahraga di siang hari. Baiknya olahraga sebelum sahur atau mendekati adzan maghrib.
  • Jangan terlalu lama beraktivitas di bawah sinar matahari. Perbanyak waktu di dalam ruangan.
  • Hindari beraktivitas terlalu berat.
  • Sempatkan tidur siang di ruangan yang adem.
  • Sempatkan mandi dengan air dingin.

BACA JUGA: 7 Cara Menjaga Kesehatan di Bulan Ramadan

2. Sakit kepala

Sakit kepala saat puasa biasanya terasa menyebar di seluruh kepala atau hanya di bagian depan.

Rasa sakitnya tidak berdenyut, malah biasanya seperti menusuk. Dalam kebanyakan kasus, sakit kepala muncul di siang hari.

Mengapa sakit kepala saat puasa? Pemicu utamanya adalah dehidrasi dan kelaparan. Dua hal ini akan menghambat pasokan darah dan glukosa ke otak. Otak yang kekurangan energi akan memicu respon rasa sakit. 

Pada beberapa orang, lapar dan dehidrasi bahkan dapat memicu kambuhnya migrain.

Beberapa hal lain yang dapat memicu munculnya sakit kepala saat puasa adalah kurang tidur, atau karena tidak mendapatkan asupan kafein dari teh dan kopi seperti hari-hari biasanya.

Cara mencegah sakit kepala saat puasa:

  • Jangan sampai melewatkan sahur.
  • Perbanyak istirahat
  • Hindari aktivitas terlalu berat.
  • Sempatkan tidur siang sebentar
  • Jangan terlambat berbuka puasa
  • Cukupi kebutuhan air saat sahur, berbuka, dan sebelum tidur.

3. Asam lambung naik (maag)

Kambuhnya maag juga menjadi salah satu penyakit yang sering muncul saat puasa.

Asam lambung naik saat puasa karena perut  dibiarkan kosong terlalu lama. Setiap hari, lambung memproduksi cairan asam klorida untuk memecah makanan yang kita konsumsi.

Ketika tidak ada makanan untuk dicerna pun, lambung akan terus memproduksi cairan asam itu sehingga pada akhirnya terus menumpuk.

Akibatnya, cairan asam lambung bisa mengalir balik ke kerongkongan dan menyebabkan gejala maag dan heartburn.

Cairan asam lambung yang naik ke kerongkongan bisa menyebabkan munculnya perut kembung bergas, sensasi panas seperti terbakar di dada, dan rasa asam di tenggorokan.

Gejala ini jugalah yang bisa memicu rasa mual dan muntah saat puasa.

Cara mencegah asam lambung naik saat puasa:

  • Jangan terlalu sering mengonsumsi obat antinyeri NSAID, seperti ibuprofen.
  • Perbanyak istirahat. Cobalah dapatkan 6-8 jam tidur tiap hari.
  • Tidur posisi telentang dengan kepala terangkat lebih tinggi dari perut atau tidur menyamping di sisi kiri untuk mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.
  • Minum air hangat saat sahur, berbuka, makan malam, dan sebelum tidur.
  • Jangan makan terlalu kalap dan terburu-buru saat sahur dan berbuka. Lebih baik makan pelan-pelan dan sedikit demi sedikit.
  • Jangan langsung tidur setelah sahur.
  • Jika Anda sudah rutin minum obat antacid, lanjutkan dosisnya. Utamakan diminum saat sahur.
  • Hindari makanan asam, sangat pedas, gorengan, dan berlemak.

4. Sembelit

Banyak orang mungkin mengalami sembelit selama Ramadhan.

Sembelit saat puasa terjadi akibat pergerakan makanan di dalam saluran cerna lebih lambat dari biasanya. Akibatnya, feses menjadi keras di dalam usus sehingga BAB terasa sakit dan lebih jarang.

Sembelit biasanya disebabkan oleh kurangnya asupan air dan serat dari makanan.

Serat dan air menambah berat dan ukuran feses Anda, kemudian melembutkannya sehingga akan lebih mudah dikeluarkan.

Cara mencegah sembelit saat puasa:

  • Perbanyak makan buah dan sayur saat sahur dan berbuka.
  • Pastikan Anda mencukupi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air atau sumber lainnya, seperti sup, jus, dan buah-buahan tinggi air.
  • Sempatkan olahraga ringan untuk memperlancar pencernaan. Baiknya lakukan sebelum sahur atau menjelang adzan Maghrib.

5. Diare

Diare sebetulnya bukan termasuk penyakit yang sering muncul saat puasa. Sebab, puasa itu sendiri tidak menyebabkan diare karena tidak ada makanan di dalam perut.

Namun, diare dapat terjadi karena sekresi air dan garam yang berlebihan di saluran cerma. Sejumlah pemicu dapat menyebabkan hal ini, termasuk minum cairan yang mengandung kafein tinggi, seperti teh atau kopi, saat sahur atau berbuka.

Diare saat puasa juga bisa terjadi akibat makan terlalu kalap saat buka puasa. Sistem pencernaan melambat ketika Anda berhenti makan.

Jika Anda langsung makan banyak, sistem pencernaan Anda mungkin masih “kaget” sehingga tidak dapat mencernanya dengan benar dan malah memicu diare.

Cara mencegah diare saat puasa:

  • Perbanyak makan buah dan sayur saat sahur dan berbuka.
  • Pastikan Anda cukup minum air saat sahur, buka puasa, dan sebelum tidur.
  • Cuci tangan pakai sabun setelah dari kamar mandi, sebelum dan setelah memasak, sebelum makan, dan setelah memegang benda yang kotor.
  • Pastikan bahan makanan dicuci bersih dan dimasak hingga matang. 

6. Sakit tenggorokan

Sakit tenggorokan adalah penyakit yang cukup sering terjadi saat puasa.

Kemungkinan penyebabnya ada dua, yaitu infeksi bakteri atau akibat reaksi alergi terhadap lingkungan sekitar, terutama debu dan asap polusi kendaraan.

Tenggorokan biasanya dilapisi oleh lendir yang bekerja sebagai pelindung dengan memerangkap partikel-partikel asing tersebut.

Namun ketika puasa, tenggorokan rentan kering karena kita tidak minum air dalam waktu lama. Tidak adanya lendir ini akan membuat zat-zat asing lebih mudah mengiritasi tenggorokan.

Sakit tenggorokan saat puasa juga bisa dipicu oleh kebiasaan merokok atau konsumsi makanan renyah dan keras, seperti gorengan, kacang-kacangan, atau biskuit.

Makanan seperti ini cenderung memiliki ujung-ujung yang tajam sehingga dapat mengiritasi dinding tenggorokan. Sementara itu, zat-zat racun dan asap rokok yang masuk ke tenggorokan dapat membuatnya kering.

Cara mencegah sakit tenggorokan saat puasa:

  • Banyak istirahat.
  • Cukupi kebutuhan air saat sahur, berbuka, makan malam, dan sebelum tidur.
  • Rajin-rajin cuci tangan untuk mencegah perpindahan bakteri.
  • Kurangi kebiasaan makan gorengan.
  • Jangan merokok atau hindari paparan asap rokok.

Cara menjaga kesehatan selama bulan Ramadhan

Memang benar bahwa ada banyak manfaat puasa Ramadhan bagi kesehatan tubuh dan mental.

Meski begitu, tetap ada sejumlah risiko penyakit yang rentan mengintai saat puasa. Oleh karena itu, para ahli tetap menyarankan seluruh umat Muslim untuk menjaga kondisi tubuhnya selama bulan puasa supaya tidak gampang sakit.

Berikut adalah beberapa cara untuk membantu menjaga kesehatan tubuh selama Ramadhan:

  • Makan makanan sehat dan bergizi seimbang saat sahur dan berbuka:
    • Kurangi gula, lemak, dan minyak.
    • Perbanyak makan buah dan sayur
    • Tukar asupan lemak jahat dari gorengan atau lauk bersantan menjadi sumber lemak sehat seperti dari yogurt atau ikan.
    • Ganti juga karbohidrat sederhana seperti roti dan nasi putih menjadi karbohidrat kompleks dari gandum atau beras merah.
  • Cukupi kebutuhan minum Anda dalam sehari dengan 2 gelas air saat sahur, 2 gelas saat berbuka, dan 4 gelas air saat makan malam. Tambah juga asupan cairan dari buah, jus, atau lauk berkuah.
  • Olahraga secukupnya. Agar tidak dehidrasi dan kecapekan, olahragalah sebelum sahur atau mendekati waktu berbuka.
  • Berhenti merokok. Merokok saat puasa dapat semakin meningkatkan risiko kesehatan yang dibawanya.
  • Konsultasi ke dokter selama puasa. Terutama untuk Anda yang sedang hamil dan menyusui atau memiliki riwayat penyakit kronis, seperti maag, diabetes, penyakit jantung, dan lain sebagainya.

Yuk, jadikan Ramadhan kali ini bukan hanya bulan yang penuh berkah tapi juga penuh manfaat bagi kesehatan kita!

Advertisement

tips puasasembelitgangguan pencernaansakit kepaladehidrasiramadan

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved