logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Olahraga

Hobi ke Waterpark? Ini 5 Penyakit Resiko Renang yang Perlu Diwaspadai

open-summary

Resiko renang tidak hanya sebatas tenggelam, kram atau cedera. Bahaya berenang di kolam umum yang perlu diwaspadai adalah penyakit seperti diare, iritasi kulit, hingga infeksi pernapasan dan telinga.


close-summary

2023-03-27 08:47:40

| Nenti Resna

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Berenang di kolam umum yang kurang bersih bisa sebabkan iritasi kulit dan infeksi pernapasan

Resiko renang di kolam yang kotor salah satunya adalah iritasi kulit

Table of Content

  • Jenis penyakit air yang umum muncul di kolam renang
  • Tips mencegah penyakit di kolam renang

Selain cedera, tertular penyakit yang bisa menyebar lewat air adalah salah satu risiko renang yang perlu diwaspadai. Seringkali, kelompok penyakit ini disebut sebagai penyakit air rekreasional dan umumnya didapatkan dari tempat berenang yang umum misalnya kolam renang, taman bermain air, sauna, spa, danau dan sungai.

Advertisement

Penyakit-penyakit ini bisa terjadi apabila air di kolam terkontaminasi kuman. Risiko renang ini akan meningkat jika kolam tidak terawat dengan baik dan orang yang berenang di tempat tersebut juga tidak bisa menjaga kebersihannya.

Jenis penyakit air yang umum muncul di kolam renang

Diare adalah salah satu penyakit yang bisa muncul jika renang di kolam renang yang kotor
Diare adalah salah satu risiko renang yang paling umum

Setiap orang rata-rata memiliki 0,14 gram feses yang tersisa pada area anus. Di dalamnya terdapat banyak sekali kuman yang bisa menyebabkan berbagai penyakit. Ketika Anda bersama banyak orang lainnya berenang di kolam yang sama, maka kotoran feses akan terbilas dan mengontaminasi air kolam menyebabkan risiko munculnya penyakit jadi meningkat.

Ada banyak penyakit air yang bisa terjadi akibat efek terlalu sering berenang di kolam bersama. Beberapa penyakit risiko renang yang paling umum meliputi:

1. Diare

Bahaya berenang yang paling umum adalah diare. Kondisi ini dapat terjadi ketika air kolam yang terkontaminasi bakteri, tertelan. Diare dapat disebabkan oleh beberapa kuman seperti Cryptosporidium, Giardia, Shigella, dan E. coli.

Penularan diare di kolam renang bisa terjadi karena pada feses orang yang diare ada miliaran kuman. Jika orang tersebut ikut berenang, maka kuman akan dengan mudah menyebar di air dan bisa tertelan orang lain yang ada di kolam yang sama.

Risiko dan bahaya berenang dapat diturunkan dengan pemberian kaporit yang dapat membersihkan dan membunuh kuman.

Meskipun demikian, beberapa dari kuman tersebut, misalnya crypto, dapat bertahan hidup di dalam air berkaporit selama hampir satu jam, bahkan hingga berhari-hari. Kolam renang yang tidak dibersihkan dengan rutin akan meningkatkan risiko renang berupa diare.

2. Gangguan telinga

Bahaya terlalu sering berenang di kolam umum selanjutnya adalah gangguan telinga yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Kondisi ini sering disebut juga sebagai swimmer’s ear ataupun otitis eksterna.

Swimmer’s ear bisa terjadi saat ada air yang terjebak di saluran telinga luar dalam waktu lama. Kondisi ini membuat area telinga menjadi lembab dan membuat bakteri jadi lebih mudah tumbuh.

Tanda dan gejala penyakit telinga akibat renang antara lain:

  • Sakit saat telinga luar ditarik
  • Sakit saat ada tekanan pada bagian tragus, yakni bagian yang menonjol di depan liang telinga.
  • Gatal di dalam telinga
  • Ada cairan yang keluar dari telinga
  • Kemerahan dan bengkak di telinga.

3. Ruam kulit

Risiko renang selanjutnya adalah penyakit ruam kulit yang bisa disebut sebagai hot tub rash atau pesudomonas folliculitis. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Pseudomonas aeruginosa.

Ruam biasanya akan muncul pada kulit beberapa hari setelah Anda berendam di kolam air panas atau berenang di kolam yang tidak terjaga kebersihannya.

Gejala folikulitis antara lain adalah munculnya ruam yang gatal dan merah serta disertai lepuhan berisi nanah di sekitar folikel rambut. Gejala paling parah biasanya muncul di area tubuh yang paling lama terendam atau terpapar air.

Biasanya ruam ringan dapat hilang dalam beberapa hari. Namun jika tidak kunjung sembuh atau berkali-kali kambuh, segera periksakan diri Anda ke dokter.

4. Infeksi pernapasan

Risiko renang berupa infeksi saluran pernapasan dapat terjadi apabila Anda menghirup percikan air dari kolam yang mengandung kuman berbahaya. Salah satunya adalah Legionella, kuman penyebab penyakit legionnaires (pneumonia berat) dan demam Pontiac.

Gejala infeksi yang harus diwaspadai adalah batuk, sesak napas, demam, atau nyeri otot. Kondisi ini dapat berkembang dalam dua minggu setelah paparan terjadi.

5. Iritasi kulit

Kaporit (klorin) sering digunakan untuk membersihkan kolam dari berbagai kuman. Akan tetapi, saat klorin bercampur dengan keringat, feses, urin, atau bahan kimia seperti deodoran dan make up, maka bahan ini dapat membentuk senyawa iritan bernama kloramin.

Kloramin dapat menyebabkan bahaya berenang seperti iritasi mata merah, ruam kulit, hingga iritasi pernapasan dan asma. Terbentuknya kloramin dapat ditandai dengan bau tajam pada air kolam yang sering dikira aroma kaporit.

Baca Juga: Macam-Macam Gaya Renang dan Manfaatnya untuk Tubuh

Tips mencegah penyakit di kolam renang

Kolam renang bersih yang berisiko rendah menimbulkan penyakit risiko renang
Kolam renang bersih mencegah munculnya penyakit risiko renang

Agar terhindar dari penyakit-penyakit risiko renang, ada beberapa pencegahan yang perlu Anda lakukan, yaitu:

  • Periksa kondisi kolam renang. Pastikan air bersih dan jernih serta tepi kolam tidak licin. Aroma kaporit yang aman tidak tercium tajam dan pastikan peralatan pembersih kolam beroperasi dengan baik.
  • Jangan berenang saat diare
  • Jangan buang air kecil di dalam kolam
  • Gunakan topi dan kacamata renang
  • Jangan pernah menelan air kolam atau memasukkan tangan yang basah ke dalam mulut.
  • Mandilah sebelum dan setelah memasuki kolam
  • Sebaiknya tunda rencana berenang di kolam terbuka saat hari sangat panas atau setelah hujan deras. Kondisi ini dapat meningkatkan jumlah bakteri di kolam.
  • Cuci tangan sebelum dan setelah menyentuh air kolam
  • Jika berenang dengan anak, ajak anak ke kamar mandi dengan rutin setiap jam.

Itulah risiko renang serta beberapa tips pencegahannya. Semoga informasi ini dapat membantu Anda mendapatkan manfaat renang tanpa gangguan penyakit air rekreasional.

Baca Juga

  • Cara Membentuk Badan Demi Tubuh yang Atletis, Seperti Apa
  • 11 Manfaat Lari untuk Tubuh, Sehatkan Jantung hingga Turunkan Berat Badan
  • Lompat Kelinci Baik untuk Motorik Anak dan Kesehatan, Ini Gerakannya

Apabila masih memiliki pertanyaan seputar penyakit yang sering timbul di kolam renang maupun cara mengatasinya, diskusikan dengan dokter secara langsung lewat fitur Chat Dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh secara gratis di App Store maupun Google Play.

Advertisement

olahragacederaberenang

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved