Penyakit pada sistem reproduksi wanita antara lain endometriosis, miom, kanker serviks, radang panggul dan PCOS. Penyakit-penyakit tersebut ada yang bisa memicu gangguan kesuburan, namun bisa ditangani dengan berbagai pengobatan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
26 Sep 2022
Penyakit pada sistem reproduksi wanita salah satunya adalah miom atau fibroid rahim
Table of Content
Kesehatan sistem reproduksi sangat krusial bagi setiap orang. Hal ini juga berpengaruh terhadap pengambilan keputusan seseorang terutama terkait dengan memiliki keturunan, serta kualitas hidupnya secara keseluruhan. Ada beragam penyakit pada sistem reproduksi wanita yang bisa terjadi. Namun, Anda bisa mencegahnya dengan berbagai cara.
Advertisement
Penyakit pada sistem reproduksi wanita muncul kapan saja, mulai dari fase menstruasi, ketika beranjak dewasa, hingga saat berada di fase menopause. Setiap penyakit tentu memiliki penyebab berbeda yang turut memengaruhi pilihan pengobatan sekaligus pencegahannya.
Berikut ini 10 penyakit pada sistem reproduksi wanita yang perlu Anda waspadai:
Endometriosis adalah penyakit pada sistem reproduksi wanita yang terjadi ketika ada jaringan yang mirip dengan lapisan rahim tumbuh di luar rahim seperti indung telur dan saluran tuba. Orang yang menderita penyakit ini akan merasa nyeri, terutama saat sedang menstruasi.
Endometriosis juga berhubungan dengan kesuburan. Perempuan yang memiliki gangguan kesuburan delapan kali lebih berisiko terkena endometriosis dibanding perempuan yang subur.
Untuk mencegah endometriosis, Anda bisa mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, olahraga teratur, hindari stres, dan makan makanan bergizi berperan yang penting untuk kesehatan reproduksi.
Kanker serviks merupakan penyakit sistem reproduksi yang disebabkan human papillomavirus atau HPV. Kanker ini bahkan salah satu jenis kanker paling umum yang diderita oleh perempuan di Indonesia, bahkan di dunia.
Perempuan yang mengalami kanker serviks dapat mengalami gangguan pada sistem reproduksinya yang kemudian berpengaruh terhadap kesuburan.
Pencegahan kanker serviks bisa dilakukan dengan melakukan vaksinasi HPV dan rutin melakukan pap smear, terutama bagi wanita yang sudah aktif berhubungan seksual.
PCOS atau polycystic ovary syndrome adalah gangguan sistem reproduksi yang ditandai dengan munculnya kantong berisi cairan di salah satu atau kedua ovarium. Ini adalah salah satu penyakit pada sistem reproduksi wanita yang paling umum.
Terkadang, perempuan baru menyadari memiliki penyakit pada sistem reproduksi berupa PCOS ketika sedang menjalani program hamil. PCOS berkaitan dengan hormon. Untuk mencegahnya, biasanya dokter akan menyarankan menjalani gaya hidup sehat dan aktif bergerak sehingga kesehatan sistem reproduksi lebih terjaga.
Fibroid rahim atau uterine fibroid juga merupakan salah satu penyakit pada sistem reproduksi wanita yang kerap terjadi. Hanya saja, penyakit ini seringkali tidak menimbulkan gejala apa pun.
Dokter biasanya akan mendeteksi adanya fibroid dengan melakukan pemeriksaan USG. Fibroid rahim sering juga disebut dengan miom. Penyakit ini ditandai dengan adanya pertumbuhan atau tumor non-kanker pada rahim. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko infertilitas, keguguran, dan gangguan kehamilan.
Menjaga pola hidup sehat, termasuk mempertahankan berat badan yang sehat, bisa menjadi cara mencegah fibroid rahim.
Gonorrhea dan chlamydia adalah penyakit pada sistem reproduksi manusia yang bisa menyerang pria maupun wanita dan mengganggu kesehatan reproduksi seseorang.
Jika dibiarkan, kedua penyakit ini bisa saja menyebabkan radang panggul. Dalam jangka panjang, masalah infeksi menular seksual juga bisa memicu infertilitas.
Cara menghindari tertular infeksi menular seksual bisa dengan melakukan seks secara aman, seperti memakai alat kontrasepsi dan menghindari bergonta-ganti pasangan seksual.
Satu lagi penyakit pada sistem reproduksi manusia yang bisa menyerang pria maupun wanita adalah HIV/AIDS.
Sebagian besar kasus HIV/AIDS pada perempuan diperoleh dari kontak langsung saat berhubungan seksual dengan pasangan yang terinfeksi. Tak hanya itu, berbagi jarum dengan orang yang terinfeksi juga merupakan media penularan HIV.
Menghindari kedua penyebab tersebut juga merupakan cara mencegah penularan HIV/AIDS.
Berkat majunya pengobatan modern, HIV bisa diatasi seperti halnya penyakit kronis lainnya. Pengobatan HIV dapat membuat jumlah virus di tubuh berkurang drastis, sehingga gejalanya tak lagi muncul dan risiko penyakit ini berkembang menjadi AIDS akan semakin kecil.
Pengidap HIV yang rutin menjalani pengobatan dapat memiliki kualitas hidup yang baik. Mereka juga tetap bisa memiliki keturunan tanpa menularkan virus tersebut pada buah hatinya. Dengan perawatan khusus, kemungkinan menularkan virus pada bayi cukup rendah.
Disfungsi seksual juga merupakan penyakit pada sistem reproduksi manusia yang bisa menyerang pria maupun wanita.
Jika para pria kondisi ini ditandai dengan sulitnya ereksi, pada wanita disfungsi seksual dapat dilihat dari beberapa ciri, seperti seks terasa nyeri dan tidak memiliki gairah seksual., Cara mencegah terjadinya disfungsi seksual pada wanita adalah komunikasi. Jangan ragu mendiskusikan hal ini tak hanya kepada pasangan, tapi juga tenaga profesional. Dengan demikian, bisa diketahui akar masalah dari kondisi ini.
Rahim turun atau prolaps uterus merupakan salah satu penyakit pada sistem reproduksi wanita yang kerap terjadi pada usia lanjut. Kondisi ini bisa terjadi ketika otot dan jaringan panggul melemah. Kelemahan ini memungkinkan rahim turun ke vagina, bahkan bisa keluar melalui lubang vagina.
Kondisi ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan pada alat reproduksi wanita dan sekitarnya, mulai dari tonjolan di vagina, nyeri punggung bawah, hingga sakit atau perasaan tertekan di perut bagian bawah. Beberapa wanita yang mengalami penyakit ini juga melaporkan adanya sembelit serta kehilangan kemampuan menahan buang air kecil.
Belum ada cara pasti untuk mencegah kondisi ini. Secara umum, menjaga berat badan sehat, makan lebih banyak serat, berhenti merokok, dan melakukan latihan dasar panggul bisa mengurangi risikonya.
Penyakit radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID) adalah infeksi pada alat reproduksi wanita. Kondisi ini paling sering terjadi akibat bakteri menyebar dari vagina ke rahim, tuba falopi, atau ovarium.
Gejala penyakit radang panggul seringkali tidak terasa atau ringan. Sebagian besar kasus penderita PID tidak menyadarinya sampai mengalami nyeri panggul kronis atau sulit hamil.
Melakukan pemeriksaan kesehatan seksual bagi Anda dan pasangan bisa menjadi cara mencegah penyakit radang panggul. Selain itu, hindari aktivitas seksual yang berisiko dengan menggunakan alat kontrasepsi dan tidak gonta-ganti pasangan.
Vaginitis adalah peradangan vagina yang mengakibatkan keluarnya keputihan, gatal, dan nyeri. Perubahan keseimbangan bakteri pada vagina maupun infeksi bakteri dan jamur bisa menjadi penyebab vaginitis.
Penyakit pada sistem reproduksi wanita ini juga bisa disebabkan oleh berkurangnya kadar estrogen setelah menopause dan beberapa gangguan kulit lainnya.
Menjaga kebersihan dan kesehatan organ reproduksi menjadi cara utama mencegah vaginitis. Beberapa cara pencegahan PID yang bisa Anda lakukan antara lain:
Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi Wanita dan Pria
Beberapa jenis penyakit pada sistem reproduksi dan cara pencegahannya terletak pada gaya hidup. Menjalani gaya hidup sehat secara konsisten sangat baik untuk kesehatan secara keseluruhan, termasuk kesehatan reproduksi.
Menjaga berat badan ideal juga berpengaruh terhadap peluang seorang perempuan memiliki keturunan. Bahkan, bagi mereka yang tidak sedang menjalani program hamil sekalipun, kesehatan reproduksi sangat krusial dan berpengaruh terhadap aktivitas sehari-hari.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Keputihan bau amis bisa terjadi akibat infeksi bacterial vaginosis, vaginitis, trikomoniasis, infeksi saluran kemih, penyakit radang panggul, keringat dan hormonal.
15 Agt 2023
Kanker vagina merupakan penyakit berbahaya, yang dapat mengancam keselamatan wanita. Namun jika terdeteksi sejak awal, peluang kesembuhannya cukup besar. Lakukan pencegahan kanker vagina dengan menjalani uji panggul dan tes pap smear, memberi vaksin HPV dan hindari rokok dan alkohol.
10 Mei 2019
Prosedur masker vulva atau masker vagina dengan klaim mencerahkan dan melembapkan area sekitar vagina. Sayangnya, sangat mungkin yang terjadi justru adalah reaksi alergi.
3 Mei 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved