logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Parenting

6 Penyebab Meningitis pada Anak dan Orang Dewasa yang Perlu Diwaspadai

open-summary

Penyebab meningitis pada anak maupun orang dewasa cukup beragam, mulai dari virus, bakteri, jamur, hingga parasit. Untuk mencegahnya, imunisasi rutin perlu dilakukan dan menjalankan gaya hidup sehat.


close-summary

2023-03-30 09:38:02

| Asni Harismi

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Penyebab meningitis pada anak yang perlu diketahui

Penyakit meningitis perlu diwaspadai oleh orangtua

Table of Content

  • Penyebab meningitis pada anak
  • Faktor risiko meningitis
  • Apakah ada makanan penyebab meningitis?
  • Gejala meningitis pada anak-anak dan orang dewasa
  • Komplikasi meningitis
  • Pengobatan meningitis pada anak
  • Cara mencegah meningitis pada anak

Meningitis adalah peradangan pada cairan dan tiga selaput (meninges) yang mengelilingi otak serta sumsum tulang belakang. Penyakit ini juga dikenal sebagai radang selaput otak. 

Advertisement

Penyebab meningitis yang paling umum adalah virus dan bakteri. Meski begitu, masih ada penyebab lainnya yang perlu diwaspadai.

Simaklah penjelasan mengenai penyebab meningitis pada anak dan orang dewasa, gejala, hingga cara mengobatinya.

Penyebab meningitis pada anak

meningitis
Penyebab meningitis pada anak

Menurut para ahli, bakteri, virus, atau jamur merupakan penyebab meningitis yang sering dialami bayi dan anak-anak.

Penyakit meningitis virus adalah jenis meningitis yang paling sering terjadi dan biasanya tidak mengancam nyawa penderitanya.

Sementara itu, radang selaput otak yang disebabkan bakteri dan jamur adalah kondisi yang langka. Jenis meningitis ini juga dapat mengakibatkan kondisi yang berbahaya, bahkan hingga kematian.

1. Meningitis virus

Penyebab penyakit meningitis yang pertama adalah virus. Berikut adalah beberapa jenis virus yang berpotensi menyebabkan radang selaput otak ringan.

  • Nonpolio enterovirus: virus ini masuk ke tubuh manusia ketika bayi, anak-anak atau orang dewasa melakukan kontak dengan kotoran atau air liur yang terinfeksi.
  • Influenza: virus ini menyebabkan anak mengalami gejala mirip flu, seperti meriang, sakit kepala, kepala terasa berat, dan lain-lain.
  • Virus campak dan gondong: masuk ke tubuh ketika bayi, anak-anak hingga orang dewasa lewat kontak dengan sekresi yang berasal dari paru-paru atau mulut.

Selain itu, ada virus yang menyebabkan penyakit meningitis yang cukup parah, misalnya:

  • Varicella: virus yang menyebabkan bayi menderita cacar air.
  • Herpes simplex: virus yang biasanya didapatkan bayi dari ibu saat masih di dalam kandungan atau ketika persalinan.
  • Virus West Nile: virus yang ditularkan oleh nyamuk.

2. Meningitis bakteri

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah akan lebih mudah diserang bakteri Listeria. Bakteri ini dapat menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan meningitis atau infeksi otak.

Dalam 28 hari pertama kehidupannya, bayi akan sangat rentan terserang bakteri yang dapat menjadi penyebab meningitis.

Berikut adalah beberapa bakteri penyebab meningitis:

  • Streptococcus grup B: biasanya menyebar dari ibu ke bayi saat persalinan.
  • E. coli dan Klebsiella pneumoniae: menyebar lewat kebiasaan yang tidak higienis, misalnya dengan tidak mencuci tangan setelah ke kamar mandi.
  • Listeria monocytogenes: bayi mendapatkannya dari ibu saat masih di dalam kandungan, sedangkan ibu mendapatkan bakteri ini dari makanan yang terkontaminasi.

Dikutip dari Mayo Clinic, bakteri yang paling sering menjadi penyebab meningitis pada orang dewasa adalah Streptococcus pneumoniae (pneumococcus). Bakteri ini juga bisa menyebabkan meningitis pada bayi hingga anak-anak.

Pada anak yang berusia 1-5 tahun, radang selaput otak dapat disebabkan infeksi bakteri berikut:

  • Streptococcus pneumoniae: bakteri yang banyak ditemukan pada sinus, hidung, dan paru-paru, serta menyebar lewat batuk atau bersin. Penyebab radang selaput otak ini biasanya menyerang anak di bawah usia 2 tahun.
  • Neisseria meningitidis: bakteri yang masuk melalui kontak dengan sekresi paru-paru atau mulut penderita meningitis. Bayi berusia di bawah 1 tahun paling rentan terkena penyakit meningitis ini.
  • Haemophilus influenzae tipe b (Hib): bisa menyebar ke anak yang melakukan kontak sangat dekat dengan carrier bakteri Hib.

3. Meningitis jamur

Penyebab radang selaput otak atau meningitis selanjutnya adalah jamur. Meningitis jamur adalah kondisi yang sangat langka karena hanya terjadi pada orang dengan sistem imun lemah

Bayi yang lahir prematur atau memiliki berat badan lahir yang terlalu rendah (BBLR), juga bisa menderita radang selaput otak karena jamur Candida.

Jamur penyebab infeksi ini sering kali ditemukan pada tanah, kayu yang membusuk, atau kotoran burung. Penyebarannya bisa terjadi akibat menghirup debu atau tanah yang terkontaminasi.

Selain Candida, ada beberapa jamur yang dapat menjadi penyebab penyakit meningitis pada anak maupun orang dewasa:

  • Cryptococcus 
  • Histoplasma
  • Blastomyces
  • Coccidioides.

Meningitis jamur dapat berkembang setelah infeksi jamur menyebar dari tempat lain pada tubuh ke otak atau sumsum tulang belakang. Namun, meningitis jamur tidak menular dari orang ke orang.

4. Meningitis parasit

Meningitis parasit merupakan jenis meningitis yang lebih jarang terjadi daripada meningitis virus atau bakteri. Penyakit meningitis ini dapat diakibatkan konsumsi makanan yang telah terkontaminasi parasit, seperti ikan, siput, dan unggas atau telurnya.

Risiko terinfeksi menjadi lebih tinggi apabila makanan dikonsumsi dalam kondisi mentah atau setengah matang. Beberapa parasit dapat menyebabkan meningitis langka yang disebut meningitis eosinofilik.

Tiga parasit utama yang menjadi penyebab meningitis eosinofilik adalah:

  • Angiostrongylus cantonensis
  • Baylisascaris procyonis
  • Gnathostoma spinigerum.

Meningitis parasit juga dapat disebabkan infeksi cacing pita di otak atau malaria serebral. Namun, jenis meningitis ini tidak menyebar dari orang ke orang.

5. Kanker

Tahukah Anda bahwa kanker juga bisa menjadi penyebab meningitis pada orang dewasa maupun anak-anak?

Meningitis yang disebabkan kanker dikenal sebagai meningitis karsinomatosa atau carcinomatous meningitis. Kondisi ini dapat terjadi ketika sel kanker telah menyebar ke meninges.

Terdapat beberapa jenis kanker yang dipercaya bisa menyebabkan carcinomatous meningitis.

Walaupun demikian, umumnya meningitis karsinomatosa adalah komplikasi dari kanker paru-paru, payudara, melanoma, dan sistem pencernaan yang memasuki stadium akhir.

6. Faktor noninfeksi

Selain infeksi virus, bakteri, jamur, dan parasit, anak-anak atau orang dewasa juga bisa terkena penyakit meningitis akibat faktor noninfeksi.

Faktor tersebut meliputi penyakit lupus, cedera kepala, operasi otak, dan beberapa jenis obat-obatan.

Faktor risiko meningitis

Selain penyebab di atas, terdapat sejumlah faktor risiko yang bisa menyebabkan seseorang rentan terhadap penyakit meningitis, di antaranya:

1. Melewati jadwal vaksinasi

Risiko meningitis dapat meningkat pada orang-orang yang belum menyelesaikan jadwal vaksinasi yang direkomendasikan selama masa kanak-kanak atau dewasa.

2. Usia

Sebagian besar kasus meningitis virus terjadi pada anak berusia di bawah 5 tahun. Sementara itu, meningitis bakteri lebih umum terjadi pada anak berusia di bawah 20 tahun.

3. Tinggal di lingkungan yang berdekatan

Tempat-tempat yang mengharuskan seseorang untuk tinggal berdekatan dengan orang lainnya, seperti asrama, pangkalan militer, hingga fasilitas penitipan anak, lebih berisiko terkena meningitis meningokokus.

Jenis meningitis ini disebabkan oleh bakteri bernama Neisseria meningitidis. Pasalnya, bakteri tersebut dapat menular lewat jalur pernapasan dan menyebar dengan cepat melalui kelompok besar.

4. Kehamilan

Kehamilan meningkatkan risiko listeriosis. Listeriosis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Listeria, yang juga bisa menyebabkan meningitis.

Perlu diwaspadai, listeriosis dapat meningkatkan risiko keguguran, kelahiran bayi prematur, hingga kematian janin.

5. Sistem kekebalan tubuh yang terganggu

AIDS, menyalahgunakan alkohol, diabetes, pengaruh obat imunospresan, dan faktor-faktor lain yang bisa mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap meningitis.

Selain itu, seseorang yang telah menjalani operasi pengangkatan organ limpa dipercaya lebih berisiko terserang meningitis dan disarankan untuk melakukan vaksinasi demi meminimalisir risikonya.

Apakah ada makanan penyebab meningitis?

gejala meningitis
Meningitis adalah penyakit yang perlu diwaspadai.

Pada 2017 lalu, Pulau Bali dihebohkan dengan ditemukannya orang yang positif terinfeksi bakteri Meningitis Streptococcus suis (MSs). Bakteri ini biasanya hidup di tubuh babi dan memang bisa ditularkan kepada manusia.

Menurut Guru Besar Fakultas Peternakan Universitas Udayana, Prof. Dr. Ir. Komang Budaarsa, M.S., ini biasanya terjadi ketika manusia memakan daging babi yang tidak diolah dengan benar.

Pasalnya, bakteri MSs akan mati ketika dimasak pada suhu minimal 56 derajat celcius, begitu juga jika disemprot dengan disinfektan. Selain babi, apakah ada makanan penyebab meningitis lainnya?

Sebenarnya, tidak ada makanan yang secara spesifik bisa menyebabkan meningitis. Namun, beberapa makanan yang sudah terkontaminasi bakteri, misalnya Listeria monocytogenes, dapat menyebabkan meningitis.

Tidak hanya itu, beberapa makanan, seperti ular, ikan, produk unggas, hingga siput yang terinfeksi parasit, juga bisa menyebabkan meningitis parasit. Risikonya akan lebih tinggi jika mengonsumsi makanan mentah atau setengah matang.

Gejala meningitis pada anak-anak dan orang dewasa

gejala meningitis pada anak
Gejala meningitis pada anak
  • Gejala awal meningitis pada anak maupun orang dewasa yang disebabkan bakteri atau virus sering kali mirip.

    Umumnya kondisi ini akan ditandai dengan demam dan sakit kepala. Bahkan, ada beberapa tanda atau gejala awal yang mirip dengan penyakit lain, seperti influenza. 

    Sebaiknya segera kunjungi layanan gawat darurat di rumah sakit jika berbagai gejala di bawah ini terjadi:

    • Demam dengan kaki dan tangan dingin
    • Menangis, merintih, atau mengerang yang tidak biasa
    • Muncul bintik atau ruam di kulit
    • Sensitif pada cahaya
    • Napas menjadi cepat
    • Kaku pada leher atau tubuh
    • Kejang, muntah, mengantuk, atau sulit bangun
    • Rewel atau mudah marah
    • Tidak mau makan, lesu, wajah memucat
    • Muncul benjolan lunak di kepala.

Baca Juga

  • Daun Sirih, Cara Alami untuk Mengatasi Mimisan pada Anak
  • Mengatasi Biang Keringat pada Kepala Bayi Tidak Sulit, Ini Caranya
  • Mengenal Super Spreader dan Kemampuannya dalam Menularkan Virus Corona

Komplikasi meningitis

Meningitis adalah penyakit yang tidak boleh disepelekan. Sebab, kondisi medis ini dapat menimbulkan komplikasi berupa:

  • Gangguan pendengaran (bisa sebagian atau total)
  • Kejang berulang kali (epilepsi)
  • Masalah ingatan dan konsentrasi
  • Masalah koordinasi tubuh (gerakan dan keseimbangan)
  • Kesulitan belajar dan masalah perilaku
  • Hilangnya penglihatan (bisa sebagian atau seluruhnya)
  • Hilangnya anggota badan (amputasi kadang dibutuhkan untuk menghentikan penyebaran infeksi ke seluruh tubuh)
  • Masalah tulang dan persendian, seperti radang sendi
  • Masalah ginjal.

Pengobatan meningitis pada anak

Pengobatan meningitis pada anak
Pengobatan meningitis pada anak

Pengobatan meningitis dilakukan berdasarkan jenis meningitis yang dialami penderitanya. Jika penyebab meningitis adalah bakteri, pengobatan dengan antibiotik dibutuhkan secepat mungkin. 

Dokter dapat memberikan antibiotik umum terlebih dahulu. Setelah mengetahui bakteri penyebab penyakit ini, antibiotik khusus kemudian bisa diberikan. Kortikosteroid juga mungkin diberikan untuk meredakan peradangan.

Sementara itu, meningitis virus biasanya membaik dengan sendirinya. Dokter biasanya meminta penderitanya untuk beristirahat dan minum lebih banyak cairan.

Obat pereda nyeri, seperti paracetamol, juga bisa dikonsumsi untuk meredakan gejala demam atau nyeri.

Khusus untuk meningitis jamur, pengobatan akan dilakukan menggunakan obat antijamur hingga kondisi penderitanya pulih.

Mengenai pilihan pengobatan lainnya, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Cara mencegah meningitis pada anak

Imunisasi rutin dapat membantu mencegah meningitis pada anak. Vaksin Hib, campak, gondongan, polio, dan pneumokokus dapat melindungi anak dari meningitis akibat kuman-kuman tersebut.

Selain itu, imunisasi meningitis dengan pemberian vaksin meningokokus konjugasi (MenACWY) dianjurkan untuk diberikan saat anak berusia 11-12 tahun, dengan suntikan booster pada usia 16 tahun.

Namun, jika anak termasuk dalam kelompok berisiko tinggi, seperti memiliki gangguan kekebalan tubuh atau tinggal di wilayah yang sering terjadi infeksi, maka pemberian vaksin dianjurkan saat anak berusia 2 bulan hingga 11 tahun.

Selain itu, lakukan berbagai tindakan preventif ini guna mencegah datangnya kuman penyebab meningitis:

  • Rajin mencuci tangan
  • Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit
  • Tidak berbagi perlengkapan makan 
  • Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
  • Berolahraga secara rutin
  • Tidur dengan cukup.

Dalam beberapa kasus, dokter dapat memberikan antibiotik jika Anda atau anak telah melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi meningitis bakteri.

Jika ingin bertanya lebih lanjut seputar apa itu meningitis dan meningitis pada anak, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

penyakit anakmeningitisinfeksi bakteriinfeksi virus

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved