Tak hanya karena kekurangan nutrisi yang tidak seimbang, penyakit kronis tertentu juga bisa menjadi penyebab malnutrisi pada anak. Apa saja?
5 Mei 2022
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Ketahui apa saja penyebab malnutrisi pada anak
Table of Content
Malnutrisi bukan hanya disebabkan oleh karena kekurangan nutrisi makanan. Ada juga beberapa penyakit yang bisa menjadi penyebab malnutrisi pada anak.
Advertisement
Untuk itu, orangtua sebaiknya lebih waspada agar nutrisinya tercukupi. Apa saja penyebab malnutrisi pada anak? Simak lengkapnya di sini.
Malnutrisi bisa menyebabkan perkembangan anak memburuk.
Meski sering kali dikaitkan dengan kasus kelaparan, UNICEF menyebut, penyebab malnutrisi pada anak bukan hanya karena kelaparan atau kurangnya asupan gizi.
Malnutrisi juga bisa terjadi karena kombinasi lainnya, seperti pola makan, penyakit tertentu, akses air bersih dan sanitasi terbatas, kurangnya kebersihan, serta akses layanan kesehatan.
Saat anak kurang mendapatkan asupan makanan, ditambah dengan pola makan tidak teratur, dan tidak mendapatkan nutrisi yang baik, ini menyebabkan kondisi kesehatannya memburuk.
Bahkan, hingga mengganggu tumbuh kembangnya. Padahal, nutrisi anak yang tercukupi sangat diperlukan untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal.
Baca Juga
Selain disebabkan oleh kurangnya asupan gizi seimbang, ada beberapa penyakit yang juga dapat menyebabkan malnutrisi pada anak.
Berikut ini adalah beberapa penyakit yang bisa menjadi penyebab malnutrisi pada anak:
Cystic fibrosis adalah kondisi bawaan yang menyebabkan lendir menumpuk di area paru-paru dan sistem pencernaan. Kondisi ini bisa menyebabkan infeksi paru serta masalah pencernaan.
Mengapa penyakit cystic fibrosis bisa menjadi penyebab malnutrisi pada anak? Alasannya, karena anak dengan kondisi ini mengalami kesulitan dalam penyerapan nutrisi.
Apalagi, cystic fibrosis pun memengaruhi organ lainnya seperti pankreas, yaitu organ yang biasanya menghasilkan enzim penting untuk sistem pencernaan anak.
Mengingat ini adalah salah satu penyakit keturunan, melakukan skrining bayi baru lahir bisa mendeteksi sebagian besar kasus fibrosis kistik pada anak.
Penyakit lainnya yang menjadi penyebab malnutrisi pada anak adalah penyakit Celiac.
Celiac disease adalah gangguan autoimun yang terjadi ketika seseorang memiliki intoleransi makanan, utamanya gluten. Gluten sendiri banyak terkandung dalam beberapa makanan, seperti gandum, pasta, roti, dan sereal.
Hal ini bisa menyebabkan masalah gangguan penyerapan pada sistem pencernaan. Akibatnya, tubuh anak pun menjadi kesulitan dalam menyerap nutrisi penting.
Jika dibiarkan tanpa perawatan dan diet yang tepat, kondisi ini bisa menyebabkan seorang anak mengalami kurang gizi atau malnutrisi.
Kolitis ulseratif (ulcerative colitis) adalah penyakit radang usus. Dalam kondisi ini, peradangan terjadi pada lapisan dalam usus besar anak dan rektum.
Adanya peradangan pada usus besar akan mengganggu sistem pencernaan anak.
Beberapa gejala yang dirasakan, seperti sering diare, membuat penyerapan makanan tidak bisa berjalan optimal. Inilah yang menyebabkan anak penderita penyakit kolitis ulseratif rentan mengalami malnutrisi.
Untuk itu, orangtua dan tenaga medis perlu memastikan si kecil mendapatkan nutrisi yang cukup dalam menunjang perkembangannya.
Gagal hati adalah kondisi ketika sel-sel hati menjadi mati atau berhenti berfungsi secara normal. Kondisi ini biasanya terjadi selama beberapa hari atau bertahap dalam jangka waktu mingguan.
Hati termasuk ke dalam salah satu organ pencernaan. Itu sebabnya, penyakit gagal hati akut juga dapat memengaruhi sistem pencernaan dan penyerapan makanan, yang mungkin menyebabkan malnutrisi pada anak.
Gangguan makan adalah kondisi yang membuat seseorang mengalami masalah dengan cara makan. Ini bisa membahayakan kesehatan serta emosional.
Tak hanya pada remaja, anak juga bisa mengalami gangguan makan, seperti anoreksia, bulimia, dan binge eating.
Apabila tidak ditangani, penyakit ini juga bisa menjadi penyebab malnutrisi pada anak, kerusakan permanen pada tulang dan gigi, sistem pencernaan, hingga kesehatan jantung.
Baca Juga
Malnutrisi bisa memengaruhi orang dalam berbagai usia, seperti bayi, anak, remaja, hingga orang dewasa.
Khususnya anak serta remaja yang paling merasakan akibatnya, karena mereka masih membutuhkan nutrisi penting untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Apabila Anda merasa berat badan anak tidak seperti seharusnya atau merasa anak terlalu kurus, segera konsultasikan dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan fisik serta mendapatkan perawatan, khususnya pola makan yang tepat.
Ingin mengetahui lebih banyak mengenai malnutrisi pada anak? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk memahami emosi dan perilaku orang lain. Ciri-cirinya pada anak meliputi mampu menyampaikan pendapat, cocok bekerja dalam kelompok, hingga piawai berkomunikasi.
Tiger parenting adalah pola asuh yang ketat dan otoriter untuk mendidik anak agar sukses. Namun, apakah ada dampak buruknya pada si kecil?
Bukan hanya memberikan mainan atau mengajak jalan-jalan, terdapat sejumlah bentuk kasih sayang orang tua kepada anaknya, mulai dari interaksi yang hangat, membuat batasan, berempati, hingga membantu anak menyelesaikan masalahnya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved