Impetigo pada anak bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti daya tahan tubuh yang lemah, kontak dekat dengan penderita, cuaca lembap, hingga memiliki luka terbuka pada kulit. Untuk mengatasinya, dokter bisa meresepkan obat antibiotik oles.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
18 Apr 2022
Penyakit kulit impetigo disebabkan oleh bakteri, sedangkan cacar disebabkan oleh virus.
Table of Content
Salah satu penyakit kulit yang dapat dialami bayi dan anak-anak adalah impetigo. Impetigo pada anak dapat menimbulkan luka kemerahan yang gatal dan mengganggu aktivitas sehari-hari mereka.
Advertisement
Kenali lebih jauh seputar penyebab, gejala, dan cara mengatasi impetigo pada anak agar kondisi ini dapat ditangani dengan tepat.
Penyakit kulit impetigo adalah penyakit menular yang disebabkan infeksi bakteri. Kondisi ini sering dianggap sebagai cacar karena kemiripan gejala yang muncul.
Padahal keduanya sangatlah berbeda. Impetigo dapat menimbulkan rasa gatal sehingga membuat anak merasa tidak nyaman dan rewel.
Jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit kulit pada anak ini dapat semakin parah. Untungnya, cara mengobati penyakit impetigo pada anak tidak sulit untuk dilakukan.
Impetigo pada anak ditandai dengan timbulnya luka kemerahan pada area wajah, khususnya di sekitar lubang hidung, mulut, tangan, dan kaki.
Luka tersebut bisa pecah dengan cepat dan mengeluarkan cairan selama beberapa hari, kemudian membentuk kerak.
Luka impetigo pada bayi dan anak juga menimbulkan rasa gatal dan nyeri ringan, bahkan bisa menyebar ke area tubuh lainnya.
Setelah melewati fase kerak, kulit kemerahan kemudian muncul dan dapat memudar tanpa meninggalkan bekas luka.
Terkadang, bayi dapat mengalami jenis impetigo dengan gejala yang berbeda, yakni luka lepuh yang lebih besar di sekitar area popok atau lipatan kulit.
Luka lepuh tersebut berisi cairan yang bisa pecah dan meninggalkan bekas luka bersisik yang disebut collarette.
Selain luka kemerahan, impetigo juga dapat menyebabkan demam hingga pembengkakan kelenjar di bagian tubuh yang terdampak.
Penyebab impetigo pada anak adalah infeksi bakteri. Staphylococcus adalah jenis bakteri yang paling sering jadi penyebabnya.
Anak dapat tertular impetigo melalui kontak langsung dengan penderitanya atau menyentuh benda-benda yang telah terkontaminasi, seperti pakaian, seprai, handuk, atau mainan.
Selain itu, terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko impetigo pada anak, yaitu:
Sebelum usia 5 tahun, sistem kekebalan tubuh si kecil belum berkembang sempurna. Daya tahan tubuh yang lemah dapat membuatnya rentan terkena penyakit impetigo pada bayi dan anak.
Memiliki kontak dekat dengan penderitanya dapat meningkatkan risiko impetigo pada bayi dan anak. Infeksi kulit ini bisa menyebar dengan mudah dalam keluarga atau di lingkungan yang ramai, seperti sekolah atau tempat penitipan anak.
Infeksi impetigo anak dinilai lebih sering terjadi pada cuaca yang hangat dan lembap. Sebab, bakteri yang jadi penyebabnya menyukai kondisi lembap untuk berkembang biak.
Anak yang mengalami eksim atau infeksi kulit lainnya dapat meningkatkan risiko impetigo. Sebab, kondisi tersebut menyebabkan kulit kering yang terasa gatal dan berpotensi menjadi luka akibat garukan yang memicu impetigo.
Bakteri penyebab impetigo sering kali masuk ke kulit melalui luka gigitan serangga, ruam kulit, luka bakar, atau luka pada penderita diabetes.
Ada dua jenis penyakit impetigo pada anak yang dapat diidentifikasi, yaitu:
Impetigo krustosa merupakan jenis impetigo yang sering ditemui. Tanda dari infeksi ini adalah adanya luka yang tertutup dengan kerak berwarna kekuningan yang disebut krusta. Oleh karena itu, jenis impetigo jenis ini disebut impetigo krustosa.
Baca Juga
Impetigo bulosa merupakan penyakit kulit impetigo yang sering dikira cacar api. Padahal keduanya merupakan infeksi kulit yang berbeda.
Impetigo disebabkan oleh jenis bakteri Streptococcus atau Staphylococcus, sedangkan penyakit cacar api disebabkan oleh virus varicella zoster.
Dari luka yang ditimbulkan, cacar api akan membentuk luka hanya di salah satu sisi tubuh. Sementara itu, luka dapat timbul di mana saja di kedua sisi tubuh pada penderita impetigo.
Penting untuk mengetahui bahwa kedua penyakit ini berbeda karena pengobatan penyakit kulit akibat infeksi bakteri juga tidak sama dengan infeksi virus.
Baca Juga
Dokter umumnya meresepkan antibiotik oles sebagai cara mengobati impetigo pada anak. Pada kasus yang lebih berat, antibiotik oral (minum) juga bisa diberikan selain salep untuk impetigo.
Dikutip dari Healthline, antibiotik oral yang dapat diresepkan adalah amoksilin atau klavunalat, jenis sefalosporin tertentu, hingga klindamisin.
Selain obat-obatan, beberapa upaya perawatan di rumah dan pencegahan juga dapat dilakukan, seperti
Anda tidak perlu khawatir karena impetigo umumnya dapat sembuh dalam waktu 1-3 minggu.
Meski begitu, jika si kecil memiliki luka pada kulit dengan ciri bintil-bintil atau menyerupai lepuhan, sebaiknya segera periksakan mereka ke dokter.
Jangan sampai impetigo atau suleten pada bayi dan anak menyebabkan komplikasi yang berbahaya.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar impetigo, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh dr. Rikho Melga Shalim
Referensi
Artikel Terkait
Meskipun bukan penyakit menular, ketombe bisa sangat mengganggu. Namun jangan khawatir, karena ada berbagai cara mengatasi ketombe secara permanen. Ketombe ditandai dengan munculnya serpihan berwarna putih yang berasal dari kulit kepala dan disertai rasa gatal. Persoalan ketombe diderita oleh hampir 50% dari populasi di seluruh dunia. Untuk menghilangkan ketombe, bahan-bahan alami seperti lidah buaya, cuka apel dan lainnya dapat dimanfaatkan.
14 Mei 2019
Bisul di ketiak bisa muncul akibat keringat berlebih, kebersihan tubuh yang buruk, hingga kebiasaan mencukur rambut ketiak. Meski tidak membahayakan, ada berbagai cara mengobati bisul di ketiak yang bisa dilakukan.
18 Apr 2023
Cara menghilangkan gatal pada kulit penting untuk Anda ketahui sebagai langkah penanganan awal. Penyebab gatal pada kulit umumnya kulit kering, penyakit kulit, alergi, hingga penyakit sistemik.
1 Sep 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved