logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Parenting

7 Jenis Penyakit Infeksi yang Sering Terjadi pada Anak

open-summary

Anak rentan terjangkit penyakit infeksi karena sistem imunnya tidak sekuat orang dewasa. Cari tahu apa saja penyakit infeksi yang umum terjadi pada anak di Indonesia dan cara mengatasinya.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

25 Feb 2022

penyakit infeksi pada anak

Penyakit infeksi pada anak tergolong penyakit menular

Table of Content

  • Macam-macam penyakit infeksi pada anak

Menurut WHO, penyakit infeksi telah menjadi penyebab utama kematian pada anak usia 1 bulan hingga 9 tahun secara global.

Advertisement

Namun, perlu orangtua ketahui pula bahwa penyakit infeksi adalah bagian normal di masa kanak-kanak. Mulai dari infeksi ringan tanpa gejala serta yang terasa parah.

Apa saja jenis penyakit infeksi yang sering terjadi pada anak? Simak penjelasan lengkapnya.

Macam-macam penyakit infeksi pada anak

Mengutip dari Mayo Clinic, penyakit infeksi atau menular adalah gangguan yang disebabkan oleh organisme, seperti bakteri, virus, jamur, atau parasit.

Sebenarnya, dalam tubuh anak pun juga terdapat organisme hidup. Akan tetapi, kebanyakan tidak berbahaya dan justru membantu kinerja imunitas dan lain-lainnya.

Namun, dalam kondisi tertentu, terlebih ketika jumlahnya berkembang terlalu banyak dan sistem imun melemah, organisme tersebut bisa menjadi penyebab penyakit infeksi.

Selain itu, infeksi juga bisa terjadi karena ditularkan melalui orang lain, hewan, makanan, atau benda yang sudah terkontaminasi oleh organisme yang jahat.

Berikut adalah beberapa jenis penyakit infeksi yang sering terjadi pada anak, di antaranya adalah:

1. Diare

Diare pada anak adalah kondisi ketika feses anak menjadi encer dan berair. Anak anda juga mungkin menjadi lebih sering ke kamar mandi.

Ada berbagai penyebab penyakit infeksi pada anak yang satu ini. Seperti infeksi bakteri, virus, gangguan pencernaan, penyakit radang usus, atau keracunan makanan.

Umumnya, diare berlangsung selama 1-2 hari dan hilang dengan sendirinya. Apabila terjadi lebih dari dua hari, kemungkinan anak mengalami masalah yang lebih serius.

Cara mengatasi diare pada anak

Perawatan diare akan tergantung dari seberapa parah kondisi, gejala, dan usia anak.

Biasanya, dehidrasi menjadi perhatian utama. Maka dari itu, anak harus mendapatkan asupan cairan yang cukup, salah satunya mengonsumsi larutan glukosa-elektrolit.

Apabila penyebabnya adalah infeksi bakteri, dokter mungkin akan memberikan resep antibiotik.

2. Cacar air

Cacar air pada anak adalah penyakit yang terjadi akibat infeksi virus, sehingga menyebabkan demam, ruam, gatal, disertai bintik-bintik di seluruh tubuh.

Jenis penyakit infeksi ini tergolong sangat menular, sehingga bisa menyebarkan virus melalui air liur serta cairan lepuhan (bintik-bintik).

Penularan dimulai sekitar 2 hari sebelum muncul ruam hingga bintik lepuhan mulai mengeras.

Gejala cacar air pada anak awalnya adalah demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, atau sakit perut yang berlangsung selama beberapa hari.

Selain itu, ada pula ruam yang akan berkembang menjadi bintik lepuh berisi cairan.

Cara mengatasi cacar air pada anak

Berikut adalah beberapa cara yang bisa orangtua lakukan untuk meringankan rasa gatal dan tidak nyaman, seperti:

  • Mengompres area tubuh atau mandi air hangat setiap 3-4 jam sekali. Cukup menepuk area tubuh, jangan menggosoknya.
  • Oleskan losion calamine pada area tubuh yang gatal.
  • Konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan obat pereda nyeri atau penghilang gatal untuk anak yang aman.
  • Pakaikan sarung tangan sebelum tidur agar anak tidak menggaruk tubuh saat tidur.

Jangan memberikan aspirin pada anak untuk menghindari terjadinya sindrom Reye. 

3. Flu

Influenza atau flu adalah salah satu penyakit infeksi pada anak yang juga sangat menular. Penyakit ini memengaruhi saluran udara pada paru-paru. Influenza yang dimaksud berbeda dengan sakit pilek yang sering diderita oleh anak-anak.

Penyebarannya pun tergolong mudah, seperti melalui udara atau benda yang sudah terkontaminasi cairan atau air liur penderita flu. 

Flu pada anak bisa menyebabkan demam tinggi, nyeri tubuh, batuk, dan gejala lainnya. Sebagian besar anak dapat mengalami gejalanya sampai sekitar seminggu. 

Kebanyakan kasus flu mudah diatasi. Namun dalam kondisi tertentu, flu juga bisa menjadi faktor risiko infeksi paru-paru (pneumonia) pada anak.

Cara mengatasi flu pada anak

Tujuan pengobatan adalah untuk membantu mencegah serta meringankan gejala. Kemungkinan dokter akan memberikan obat, seperti:

  • Parasetamol, untuk mengurangi nyeri dan demam.
  • Obat batuk, apabila terdapat gejala batuk pada anak.
  • Obat antivirus, membantu meringankan gejala dan mengurangi lamanya penyakit. Obat ini tidak menyembuhkan flu dan harus mulai dikonsumsi dalam dua hari setelah gejala datang.

Orangtua juga perlu memastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup serta minum banyak cairan untuk meningkatkan imunitas tubuh serta mencegah dehidrasi. 

Baca Juga

  • Selective Mutism, Gangguan Kecemasan yang Membuat Anak Jadi Pendiam
  • Vaksin PCV Bisa Lindungi Buah Hati dari Berbagai Penyakit Berbahaya
  • 12 Cara Mendidik Anak yang Keras Kepala dengan Tepat dan Efektif

4. Cacingan

Cacingan adalah penyakit infeksi pada anak yang penyebabnya berupa parasit cacing.

Penularannya berasal dari makanan atau minuman yang tercemar telur cacing serta saat anak bermain di tanah.

Beberapa jenis cacing di Indonesia yang bisa menyebabkan cacingan adalah cacing gelang, cacing cambuk dewasa, cacing tambang, serta cacing kremi.

Jenis cacing tersebut dapat bersarang di usus serta menimbulkan kerusakan pada lapisan usus halus, sehingga menyebabkan diare dan mengganggu penyerapan nutrisi.

Gejala umum cacingan pada anak adalah lesu, tidak bersemangat, sering mengantuk, pucat, kurang gizi, hingga menimbulkan rasa gatal pada anus.

Cara mengatasi cacingan pada anak

Jika anak terinfeksi cacing, dokter akan memberikan obat anti cacing. Anak mengonsumsinya dalam satu dosis, lalu diulangi kembali dalam 2 minggu.

Salah satu pencegahan cacingan pada anak adalah dengan memberikan obat cacing sejak anak berusia 2 tahun setiap 6 bulan sekali.

Selain itu, orangtua juga perlu menjaga kebersihan keluarga seperti mencuci tangan dan membersihkan rumah secara teratur untuk membantu mencegah penyebaran infeksi cacing.

5. Demam dengue

Penyakit infeksi lainnya yang sering terjadi pada anak adalah demam dengue.

Penyebabnya adalah infeksi virus yang dibawa oleh nyamuk. Jadi, penularannya bukan dari manusia.

Kemungkinan, anak mengalami gejala demam, sakit kepala, ruam, perdarahan ringan dari hidung atau gusi, serta nyeri di seluruh tubuh. Sebagian besar kasus demam berdarah tergolong ringan.

Walaupun jarang terjadi, demam berdarah juga bisa terjadi lebih serius, yaitu demam berdarah dengue. Ini adalah kondisi yang bisa mengancam jiwa, sehingga harus segera diobati.

Cara mengatasi demam berdarah pada anak

Tidak ada pengobatan khusus untuk mengatasi demam berdarah. Apabila sakitnya ringan, anak perlu beristirahat dengan mengonsumsi banyak cairan agar tidak dehidrasi.

Dokter juga mungkin akan memberikan obat pereda nyeri seperti parasetamol, untuk sakit kepala dan nyeri pada area tubuh anak.

Apabila gejala demam berdarah pada anak semakin parah dan memburuk, orangtua harus segera membawa anak ke rumah sakit.

6. Campak

Campak atau rubeola adalah penyakit infeksi saluran pernapasan anak yang sangat menular. Ini bisa mengakibatkan ruam kulit di seluruh tubuh dan gejala seperti flu.

Gejala campak yang disebabkan virus biasanya batuk berdahak, pilek, demam tinggi, dan mata merah. Anak mungkin juga memiliki bintik Koplik di dalam mulut sebelum timbul ruam.

Awalnya, ruam muncul pada area dahi terlebih dahulu. Setelah itu, ruam menyebar pada leher, dada, lengan, serta kaki. Demam dan ruam perlahan hilang setelah beberapa hari.

Cara mengatasi campak pada anak

Tidak ada pengobatan khusus untuk mengatasi campak. Biasanya, orangtua perlu melakukan beberapa hal untuk membantu meredakan gejala.

  • Memberikan anak asupan cairan yang cukup.
  • Memastikan anak beristirahat.
  • Memberikan anak obat demam seperti parasetamol atau ibuprofen.

Konsultasikan gejala apa pun dengan dokter untuk menghindari komplikasi lainnya.

7. Pneumonia

Pneumonia adalah penyakit infeksi pada paru-paru anak yang bisa terjadi secara ringan atau serius. Umumnya, pneumonia lebih sering terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun.

Penyebab paling umum infeksi pada anak ini adalah virus atau bakteri melalui kontak langsung.

Jika penyebabnya adalah bakteri, gejala berupa batuk berlendir, sakit saat batuk, muntah, diare, demam, hingga kehilangan selera makan.

Sedangkan gejala pneumonia yang disebabkan virus, ada tambahan seperti masalah pernapasan. Lalu, anak juga bisa mengalami mengi serta batu bertambah parah.

Cara mengatasi pneumonia pada anak

Pada pneumonia bakteri, dokter akan memberikan resep antibiotik. 

Sedangkan pneumonia virus, tidak ada pengobatan khusus karena akan baik dengan sendirinya, seiring meningkatnya sistem imun.

Apabila terdapat gejala flu, dokter akan memberikan obat antivirus. Berikut adalah perawatan lainnya untuk meringankan gejala pneumonia pada anak:

  • Banyak beristirahat.
  • Mengonsumsi banyak asupan cairan.
  • Menyalakan humidifier.
  • Mengonsumsi parasetamol serta obat batuk.

Dalam kondisi gangguan pernapasan yang cukup parah, anak perlu segera mendapatkan perawatan di rumah sakit. 

Untuk mengetahui lebih banyak mengenai penyakit infeksi pada anak, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.

Advertisement

penyakit anaktips parentinginfeksi bakteriinfeksi saluran pernapasaninfeksi virusinfeksi

Ditulis oleh Atifa Adlina

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved